Chapter 4 : Choise

123 12 0
                                    

*
"Bisakah aku egois untuk kali ini?aku tidak ingin kehilangan dirimu meskipun aku tau bahwa kau bukanlah milikku"
*

Mungkin malam hari disebuah desa kuno seharusnya sangatlah sepi dan juga menenangkan, tetapi berbeda sekali dengan didesa itu.

Disaat semua orang sudah terlelap dalam tidurnya, para prajurit maupun penjaga mulai beraksi untuk menangkap tersangka dari sebuah kasus penyelundupan senjata.

Komplotannya cukup besar sehingga para prajurit istana mau tidak mau harus meminta bantuan pada beberapa bangsawan yang ikut serta dalam tugas kemiliteran istana.

Tetapi tidak semua bangsawan turut serta dalam hal itu, hanya beberapa saja yang ikut. Contohnya saja dari keluarga Sophadissakul, hanya Phupha saja yang ikut karena memang dialah pelapornya dan dia juga yang meminta agar keluarga Sophadissakul tidak turut serta dalam hal ini.

Bagaimanapun sebuah planning dibuat pasti akan selalu ada masalah bukan?begitu pula dengan rencana yang telah disusuh oleh Phupha ini, siapa yang menduga bahwa salah satu putra dari kediaman Sophadissakul akan membuntuti Phupha tanpa Phupha sadari.

Hampir saja ia diserang oleh beberapa pasukkan yang ikut bersama Phupha, jika saja Phupha tidak datang dan menariknya keluar dari tempat penyergapan.

"Astaga, Nong. Apa yang kau lakukan disini?bagaimana jika kau terluka?dan bagaimana jika Khun Pho dan Khun Mae mengetahui bahwa kau ikut bersamaku?"tanya Phupha sambil menatap lamat-lamat mata anak itu.

Diam, dia hanya diam sambil ikut menatap balik mata Phupha. Entah apa yang diinginkan oleh anak ini, tetapi tidak baik untuknya berada disana. Jikalau ketahuan pasti nantinya dia akan terluka dan Phupha tidak ingin hal itu terjadi.

"Ayolah Phi, aku tak apa. Biarkan aku ikut, kau tidak perlu khawatir aku bisa menjaga diriku sendiri"ucapnya dengan mata yang berapi-api.

Dapat dilihat bahwa dirinya lebih bersemangat dari Phupha untuk menangkap para penjahat itu, tetapi hal itu tentu tidak meluluhkan keputusan yang telah diambil oleh Phupha.

"Mai, kau tidak boleh ikut. Pulanglah, Tian. Jangan membuat Khun Mae dan Khun Pho khawatir"tolak Phupha dengan spontan.

Bukannya menyerah dan menuruti perkataan Phupha, anak itu malah terlihat merajuk dan memberikan tatapan sinisnya pada Phupha.

"Kita tidak boleh membuang waktu, Phi. Jika kita terus berada disini maka para penjahat itu akan segera menyadari bahwa mereka telah dikepung, kau tau sendiri bukan jika menangkap mereka bukanlah hal yang mudah?"ujar Tian sambil masuk kembali kedalam dan bergabung dengan pasukan Phupha.

"Oh astaga, sikap keras kepalanya tidak berubah rupanya. Seseorang tolong ingatkan dia bahwa dia adalah seorang wanita dikehidupan kali ini"batin Phupha sambil turut masuk kedalam sebelum sesuatu yang buruk terjadi.

Akhirnya mau tidak mau Phupha mengikuti keinginan Tian untuk kali ini, hanya untuk kali ini dan ini adalah yang terakhir kalinya dia kalah dengan ucapan Tian.

Bagaimanapun juga Phupha tidak ingin hal buruk terjadi lagi pada sosok itu dikehidupan ini. Meskipun dirinya tau bahwa Tian dengan sosok itu berbeda tetapi tetap saja dia menyayanginya sama seperti dirinya menyayangi dia.

Dikehidupan kali ini dan dikesempatan kali ini Phupha akan memastikan bahwa dirinya tidak akan melakukan hal bodoh lagi dan membuat seseorang harus mengorbankan nyawanya lagi.

Dorrr

Mendengar suara tembakan dari dalam sana, Phupha langsung segera lari kedalam untuk melihat situasi yang terjadi.

Half of my Life || Still Yours 《EarthMix Ver.》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang