( Chapter 9 )

70 7 0
                                    

"Oke bagus kan kalo kaya gni gw jadi lancar deketin Riki nya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa apaan coba gw di kira cemburu sama mereka"-gumam Riki sambil menendang batu kecil di perkemahan tersebut

"Kalo dari awal emng ngincer Abang gw yaudah gak usah embel² mau jadi sahabat gw"-lanjut Riki

"Rikii"

Riki menoleh ke arah suara yang memanggil namanya itu

Riki menatap orng tersebut dengan tatapan tak suka lalu menyilangkan tangan nya di dada

"Lo ngapain disini?"

Riki masih diam dan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain

"Gw temenin Lo disini boleh kan?"

Riki langsung pergi dari tempat itu tapi tangan nya di tahan oleh orang tersebut

"Lo kenapa sih?setiap ada gw Lo pasti pergi terus emng salah gw apa sama Lo?"

Riki menepis tangan orang tersebut lalu berjalan meninggalkan nya sendirian

"Lo gak cemburu gtu liat kak Mahesa sama Nasya berduaan kayak tadi?"

Ucapan orang tersebut berhasil membuat langkah Riki terhenti lalu Riki pun menoleh ke arah orang tersebut

"Dari pada Lo ngedumel kek tadi mending Lo sama gw aja gmn?"

Ucapan orang tersebut seperti nya membuat Riki emosi ia sudah mencoba untuk sabar dari tadi tapi orang ini sudah melewati batas

"Lo ngomong sekali lagi gw gak akan tinggal diem"-ucap Riki

"Aku gak bakal nyerah Rik buat dapetin hati kamu"-ucap wanita tersebut sambil tersenyum manis ke arah Riki

"Aku bakal buat kak Mahesa cinta sama Nasya supaya kamu bisa lupain dia dan mau nerima aku"-sambung wanita Tersebut lalu pergi dari hadapan Riki

Riki masih diam di tempat sambil memahami maksud perkataan wanita tadi

"Dia mau nya apa si?ganggu hidup orang lain mulu"-batin Riki

Lalu Riki pun berjalan menuju tempat perkemahan tadi

...

"Ngomong ² gmn keadaan lo?udh ada perkembangan kah?"-ucap Mahesa

"Ya gtu kak masih sama gak ada perubahan apa apa mungkin emng udh jalan nya hidup aku kaya gni"-ucap Nasya sambil tersenyum kecut

"Pokok nya Lo jangan banyak mikir yang aneh aneh yaa gw yakin kok Lo pasti bisa sembuh"-ucap Mahesa

Sebentar perkataan Mahesa membuat Nasya mengingatkan nya kepada seseorang

*Flashback

"Rik"-ucap Nasya

"Apa?"-ucap Riki tatapan nya masih melihat ke arah jendela

"Tadi pagi sebelum berangkat sekolah gw lagi nyisir rambut kan trs gw kaget rambut gw banyak yang rontok rik menurut Lo gw masih bisa bertahan?"-ucap Nasya

Lalu Riki merasa jika perkataan Nasya ini cukup serius ia langsung melihat ke arah Nasya yang sedang menundukan kepalanya

"Lo jangan banyak mikir yang aneh aneh gw yakin kok Lo pasti bisa sembuh"-ucap Riki lalu ia mengusap kepala Nasya dan betapa kaget nya rambut Nasya rontok di tangan Riki

𝙂𝙤𝙤𝙙 𝙗𝙮𝙚 𝙍𝙞𝙠𝙞 | ℕ𝕚𝕤𝕙𝕚𝕞𝕦𝕣𝕒 ℝ𝕚𝕜𝕚✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang