01.BAGAIMAN?

32 7 11
                                    

Ini perihal waktu yang terus berganti di setiap detiknya. Senja dan hujan yang terkadang hadir dalam waktu bersamaan. Perihal rasa yang muncul hanya karena sebuah ilusi semata.

Dia datang dengan manisnya ucapan yang mampu membuatku jatuh hati. Perlakuan nya sungguh membuat ku semakin kagum dengannya.

Entah ini perasaan apa, aku tak mengerti dengan rasa aneh ini. Jantungku berdetak saat melihat netra matanya.

Sekian lama tak merasakan hal semacam ini, aku kembali merasakan ya dengan dia yang datang tanpa permisi menghancurkan dinding kokoh yang ku buat.

Namun, jika dipikir kan kembali rasanya diriku masih takut. Takut jika pada akhirnya sebuah cerita yang belum di mulai namun sudah lebih dulu berakhir. Bagaimana jika diriku kalah dengan rasa ini?

###

Sesuatu yang candu sulit untuk di hindari, jika tak melihatnya maka akan terus di cari.

Pagi ini SMK BINA NUSANTARA akan di adakan apel pagi untuk seluruh warga sekolah. Semua siswa-siswi berbondong-bondong berlarian menuju lapangan basket untuk mengikuti upacara bendera.

Hal yang sama di lakukan oleh dua orang yang sudah bersahabat. Mereka berjalan dengan sesekali bercerita riang. Namun saat ia tak sengaja berpapasan dengan seseorang yang selama ini ia kagumi rasanya ingin sekali menyapanya.

Tatapnya membuat candu itu semakin bertambah. Ia malu menatapnya balik namun ia sangat ingin menatap. Rasanya rindu bila tak melihat tatapan itu sehari saja.

Mungkin kedua raga yang saling berjauhan akan segera berdekatan dengan sapaan doa yang di langit kan.

Pritttt

Saat tengah berdiri memandangnya yang sedang bersenda gurau dengan temannya, tiba-tiba suara peliut terdengar yang pertanda seluruh siswa harus segera menuju kelapangan dan membuat barisan.

Dengan segera Cantika masuk dalam barisan yang sesuai dengan jurusan yang ia ambil. Sahabat nya baris di belakang nya, sesekali ia menoleh kebelakang untuk sedikit mengobrol dengan sahabatnya.

Saat apel sudah di mulai semua mengikuti dengan hikmat dan penuh dengan damai.

Tak lama apel pun selesai cantikan dengan sahabatnya segera menuju ruang kelasnya.

"Bagaimana masih ingin atau sudah berhenti?" Tanya sahabat Cantika saat tengah berjalan menuju kelas.

"Entahlah, hatiku masih berat melepaskan nya" jawab cantikan dengan raut wajah yang menggambarkan kebingungan.

"Jangan menyakiti hati mu sendiri" ucap Karin, sahabat Cantika.

Cantikan hanya menatap teras yang ia tengah lewati. Mungkin yang di katakan Karin ada benarnya. Secara tidak langsung ia tengah membuat karya baru di hatinya sendiri.

Apakah aku bisa mengikhlaskan rasa ini terbang bersama angan?~~batin Cantika.

Dirinya benar-benar di buat pusing dengan rasa aneh yang datang tanpa mengetuk pintu. Ini kali pertama nya ia merasakan hal semacam ini dan sangat merepotkan dirinya.

Tak sadar dirinya juga Karin sudah berada di depan pintu kelas. Saat ia berjalan masuk banyak dari temannya sudah duduk di bangkunya masing-masing.

"Kok udah pada nyampek kelas aja sii?" Tanya cantikan pada yang lain.

"Iya dong, kan pakai jurusan tak kasat mata" jawab salah satu teman Cantika yang duduk di belakang.

"Berarti kamu sama setan sebelas duabelas ya. Bisa di katakan adek kakak" ucap cantikan dengan mimik wajah yang sedang bercanda.

"Bukan lagi sebelas duabelas, orang mereka kembar tapi mirip banget banget bangetttt" timpal teman sekelas yang lain.

"HAHAHA" suara tawa yang serempak membuat mood Cantika semakin naik.

Cantikan memang anak yang ceria dan suka bercanda bareng. Namun terkadang ia berdiam diri di kelas. Ia bisa kalem juga bisa bar-bar, semua tergantung tempat dan waktunya masing-masing.

###

Hai..haii
Jangan lupa di vote, komen, juga share ya.

Masih amatir semoga saja dengan berjalannya waktu bisa sedikit tidak amatir.

Jangan lupa follow 😊

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang