-Chapter one
- Si Toa VS Si kang bacot-My Twins-
"ABANG YANG CAKEP! TAPI MASIH CAKEPAN GUE! WHERE ARE YOU GANTENG!" teriak remaja bertopi merah dengan baju tidur merah bergambar Bear. Menambah kesan imut laki-laki berumur 16 tahun itu
"LO KENAPA SIH TERIAK MULU! LAMA-LAMA GUE BUDEG NIH TELINGA!" balas sang remaja berwajah sama dengan lelaki imut tadi
"LO SENDIRI JUGA TERIAK BEGO!"
"GUE TERIAK KARENA LO BERISIK! BLAZE!"
"TETEP AJA ITU SALAH LO! BANG ICE!"
Ice menghela nafas panjang, langkah nya mendekat ke arah sang adik yang masih asik berdiri sambil berkacak pinggang dengan wajah murka nya
setelah ia dekat dengan adik nya, wajah nya mendekat kan ke arah telinga Blaze. Lalu "LO YANG PERTAMA KALI TERIAK BEGO!"
sang adik yang mendapatkan teriakan maut itu tersentak kaget, dengan repleks tangan nya yang penuh dosa itu menabok wajah tamvan sang abang tanpa dosa. Dasar adik laknat emang. Untung sayang. Batin Ice
"Anj*ng!"
"LO-"
Prang!
Prang!
Tiba-tiba mereka dua pingsan dengan tidak estetok nya. Juga seperti ada burung-burung beterbangan di atas kepala mereka
"nah gini baru adem" ucap lelaki berumur 20 tahun sambil menatap panci ping emak nya dengan tatapan binar nya. Sesekali ia menciumi nya
"HEH! APA YANG KAKAK LAKUIN SAMA ADIK-ADIK MU KAK!" dirinya yang merasa dibentak tersentak kaget, lalu menatap pria paruh baya yang masih terlihat muda. Menatap dirinya tajam
"kakak cuman bikin mereka sunyi aja kok, Papi gak usah khawatir, nan-"
Prang!
Si panci pink kesayangan nya melayang seketika, ia terjatuh dan pingsan dengan estetok, dengan mulut bergumam tak jelas
"panci ping gue"
Pria itu mengusap panci ping nya dengan wajah kemenangan "Sunyi juga nih rumah. Bisa bebas dong main sama bini nanti"
"YEY! MAMI! TUNGGU SUAMI MU! MARI KITA KASIH SI KEMBAR ADIK LAGI!"
-My Twins-
"ABANG ICE! ADIK MU KELAPARAN!"
"bodo amat! sekali pun lo mati kelaparan, gue gak peduli" sarkas Ice yang masih Anteng dengan ponsel di genggaman nya, sesekali ia tertawa sendiri karena menampilkan video kesukaan nya. Drakor! :v
Sang adik yang menatap kakak nya merasa merinding sekali, bagaimana tidak? Si kakak malah cengir sendiri sape jungkir balik, dan tertawa seperti kunti tapi ini versi laki-laki nya:v
"Mami Nadin waktu hamil ngidam apa sih? Kok punya anak sinting kayak bang Ice?" gumam Blaze
"eh tapi dia 'kan kembaran gue! Anjim! berarti gue sama-sama bego donk!"
"Tapi! Gue lebih tampan dari bang Ice!" ucap Blaze membanggakan diri, tangan nya mengusap rambut nya kebelakang menambah kesan cool nya ia
"ogah! Gue yang lebih tamvan dari lo!" gak ada angin gak ada Gempa. Tiba-tiba aja si kembaran ngomong tapi matanya tetep lihat ke ponsel nya
"Dih! Ogah gue! Emang situ Cakep? Yang masih nangis di ketek mami siapa? Gue atau lo!" bantah Blaze tak terima
"Heh! Walau gue manja! Tapi gak kayak lo! Gue dah peringkat 1 dari beribu-ribu nya murid di sekolah! Tapi lo? Peringkat dari 1 kebelakang iya!" sarkas cowok itu tak mau kalah
"DEMI SEMPAK NYA KAK GEMPA! GUE SUMPAHIN LO BISUL SEUMUR HIDUP!"
"DEMI CAKTUS KUCING NYA MAMI! GUE CORET LO DARI KK!"
"EMANG SITU BISA?! GUE BACOK YA LO LAMA-LAMA!"
"BACOK AJA! GAK TAKUT GUE!"
"MARI SINI KALO LO BERANI!" Blaze mengambil palu mainan yang tergeletak di lantai, lalu mengangkat nya tinggi-tinggi dan siap untuk memukul kepala bego sang kembaran
"TANGAN KOSONG KALO BERANI!" Ia langsung memasang kuda-kuda dan siap untuk menendang adik laknat nya ke sungai Amazon!
"INALILLAHI! MAMI! ANAK MU MAU SALING BACOK-BACOK AN! TOLONGIN WOI!" teriak seseorang berdiri di ambang pintu dengan muka di buat-buat shock!
Sepasang anak kembar itu mengalihkan pandangan nya ke arah lelaki dengan raut muka shock, lebih tepat nya di buat-buat. Mereka saling pandang lalu kembali menatap kakak nya panik
"Heh ja-ngan ngadi-ngadi lo! Kita gak main bacok-bacokan! Ya kali kita main itu, gak dewasa banget sih? Iya gak Yang?" ucap Blaze dengan gugup nya, matanya mengarah ke arah kakak nya yang masih asik mengupil
Ice yang merasa terpanggil menoleh ke adik nya, menampilkan raut wajah agak panik dan gugup itu. mulut nya seperti berbicara sesuatu namun tak bisa di dengar. Tapi ia mengerti dengan bisikan setan itu
"iya kita cuman main tinju-tinjuan. Bener gak bebz?" ucap Ice cengengesan. Tangan nya merangkul adik nya dengan erat, tapi rangkulan itu sangat kencang membuat Blaze tercekik
Blaze memukul tangan kembaran nya yang merangkul di leher nya "Lo mau bunuh gue hah!" bentak Blaze
"Iya" jawab Ice polos
"lo-"
"udah woy!"
Mereka berdua langsung bungkam, matanya menatap sang kakak yang menatap kembali pada mereka dengan tajam nya! Setajam SILET!
"Kalo kalian berantem mulu! Gue gak akan ngajak kalian lagi beli Es krim!" Gempa membuang muka nya dramatis, langkah nya keluar meninggalkan kamar dan dua anak somplak yang terbengong
"kak Gempa ngomong apa?" tanya Blaze
"TULI LO! TELINGA LO!"
-My Twins-
Bersumbang!
Next?
Vomen nya donk kakak:v
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins || Blaze & Ice || Slow Update
Non-Fiction-Follow Dulu sebelum membaca ya- Kisah ini hanya menceritakan keseharian sang kembar yang tiap hari berisik dan berkelahi tanpa henti, sampai-sampai keluarga nya harus banyak-banyak mengusap dada karena melihat kenakalan mereka Mereka itu kembar, ti...