ares, berjuang buat kamu itu berat, tolong dimengerti dan dipahami karena selepas saya pergi, mungkin kenangan yang ada sudah tidak berarti.
ares, cinta kamu itu satu keputusan mutlak yang saya perbuat, tidak peduli konsekuensi dimana hanya berkata pada pedihnya air hujan yang mengenai muka, bahwa Antares hanya milikku. jadi, tolong dipahami dan segera sampaikan kabar baik, ini bukan surat melainkan sebuah paksaan secara tersirat.
-Kalingga Dewantara.
-----------------------------------------------------------------
dimanapun ada Ares pasti disitu ada Kale, ibaratnya dimana ada bunga mekar disitu ada tai kucing. buat pupuk mungkin tai kucingnya?
"Ares, jatuh cinta itu rasanya kenapa indah sebentar pahitnya lama?" tuturnya pada seseorang yang tengah fokus pada pekerjaan rumahnya.
"Ya mana gua tau lah anjir, di dunia ini gua cuma cinta sama satu orang dan nggak peduli mau susah atau senang."
"Pasti gua kan orangnya, Res?" sanggah Kale seolah-olah dirinya sedang mendapat keberuntungan hari ini. menaik turunkan alis lebat itu disertai cengiran yang membuat matanya tenggelam.
"Gua suka abang lu ya anjing kalo lu lupa!"
"Terus suka guanya kapan? gua udah suka elu masalahnya, apa nggak mau tanggungjawab?"
"Lah kok?? yang suka kan elu, gua gapernah paksa lu buat suka gua. jadi, tanggung sendiri, obati sendiri, bukan minta tanggungjawab ke orang lain."
Mereka kemudian saling bungkam, merendahkan kata serendah-rendahnya. menuntut jawaban dari seberang, berkata pada Tuhan semoga ada jawaban.
"Gua balik dulu, Le. Hati lu tolong jangan dipersulit, relain gua karena sampai kapanpun gua cintanya cuma Bang Juna bukan Kale."
"Hehehehe gua mau perjuangin lu, mau perjuangin hati gua sampai nanti gabisa lagi buat bertahan, kalo emang lu sama bang Juna berjodoh. gua bakalan lihat kalian di Altar dengan senyuman, karena sampai saat itu yang gua pegang bukan cuma cinta-cintaan tapi gimana selama itu gua perjuangin lu, Res."
"Jangan perjuangin sesuatu yang harusnya enggak lu perjuangin dan jangan mencari jawaban dimana hasil yang akan dituju sudah pasti dan mutlak."
Kale terdiam, matanya menyorot ke depan. sedangkan yang sedang bersama sudah beranjak dan mulai membuat jarak, Antaresa ... makhluk Tuhan yang dari dulu digilai Kalingga, entah Tuhan bermurah hati atau tidak menjadikan mereka tak berjarak.
"bahkan sorot mata lu aja beda pas lihat gua, Res. apa beneran gaada celah buat gua dapetin ruang hati lu?" gumam Kale sepeninggal Ares.
-----------------------------------------------------------------
manusia itu kodratnya dicinta dan mencintai, tapi jangan dipaksa. kamu yang jatuh cinta jangan sampai orang lain itu terluka, ikhlas untuk Kale omong kosong, karena sampai kapanpun dia tidak akan pernah ikhlas Aresnya bersama siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Kale
FanfictionDunia Kale bukan hanya sebatas tawa dan duka, lebih luas daripada nestapa dan asa. terkungkung jeruji sebuah logika dimana didalamnya tersirat luka yang menganga.