2🥀 Kelopak Mawar (jiyamaple)

669 129 125
                                    

🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

Gadis itu menyesap caramel macchiato. Sudah terhitung empat tahun melewati perputaran musim, gadis itu selalu datang ke cafe sendirian dengan posisi duduk dan pesanan yang sama. Bahkan pemilik serta pekerja cafe sudah mengenal gadis penyendiri yang selalu datang dengan setangkai mawar itu.

Jika orang lain melihat gadis itu, pasti mengira bahwa dia tidak waras. Tapi, sebenarnya gadis bersurai panjang hitam itu tidak gila. Gadis itu waras dan memiliki mansion di kawasan perumahan elit daerah Gangnam atas namanya sendiri--Bae Joohyun dari hasil kerja keras sebagai pegawai di salah satu bank terbesar di negara Ginseng. Sayangnya, mansion yang menjadi tempat tinggal satu-satunya untuk Joohyun yang hidupnya sebatang kara itu sudah dijual saat dirinya memilih untuk berhenti bekerja dan berencana menjadi ibu rumah tangga ketika pernikahannya seharusnya terlaksana empat tahun yang lalu.

Seandainya hidup memang indah bak cerita dongeng saat perempuan miskin bertemu dengan pengeran dan mereka hidup bahagia, maka mungkin Joohyun tidak akan hidup seperti orang mati karena kejadian empat tahun yang lalu. Ketika Joohyun tidak kehilangan separuh hidupnya hingga membuatnya tampak seperti orang tidak waras.

"Yaaa Oppa!"

Joohyun memandang ke luar jendela cafe. Melihat sepasang kekasih yang sedang bercanda di bawah salju pertama turun. Seketika pikirannya terbayang hari itu dan memutar kembali kenangan masa lalu seperti film dokumenter dengan warna hitam putih, Joohyun pun mulai bernostalgia.

"Yaaa Taehyung-a! Tunggu aku!"

Bae Joohyun empat tahun yang lalu tampak lebih ceria. Senyumannya lebar. Penampilan Joohyun pun sangat manis tengah berlari mengejar sosok lelaki bersurai cokelat yang memiliki senyuman kotak menjadi ciri khasnya.

"Yaaa Taehyung-a! Kim Taehyung!" Joohyun berteriak sembari berusaha mengejar Taehyung yang masih terus berlari meninggalkannya. Tiba-tiba, higheels yang dikenakan Joohyun tersandung batu hingga tubuhnya pun terjatuh di aspal. Rasa sakit dan linu membuat Joohyun meringis, di tambah telapak tangannya tergores dan mengeluarkan darah. Joohyun merengek sampai beberapa orang yang berlalu-lalang melihat ke arahnya. Lalu, seseorang berjongkok dihadapan Joohyun dengan kedua hazel cokelat menatap khawatir.

"Jagiya, gwaenchana?" Taehyung menatap Joohyun, "Apa ada yang terluka?"

"Igo..." Joohyun menunjukkan telapak tangannya pada Taehyung yang terkejut, "Astaga! Pasti sakit sekali!"

Taehyung melengkungkan bibir ke bawah dengan ekspresi sedih lalu menggenggam tangan Joohyun untuk ditiup lukanya. Melihat perlakuan sang kekasih, Joohyun tersenyum memandangi wajah tampan Taehyung. Seketika Joohyun kepikiran sesuatu sebab merasa sebal karena Taehyung tadi meninggalkannya, maka gadis itu pun menarik tangan dari genggaman sang kekasih lalu memukul bahunya sangat kuat. Penuh senyum jahil, Joohyun bangkit berdiri dan berlari secepat mungkin meninggalkan Taehyung yang berteriak, "Yaaa Joohyun-a! Awas ya kau kalau tertangkap!"

VANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang