maaf ya kalo ada typo, aku cuma edit instan doang :(
RAMAIKAN AYOK!
KOMENNYA JANGAN LUPA!
POKOKNYA KOMEN BIAR JAY SENENG.
UDAH YAA , BACA AJA MUAH!
.
"JAAAYYYY!!!"
Lengkingan suara Batari menggema di dalam kelas usai laki-laki pemalas itu kabur setelah mencuri keychain akrilik Conan miliknya. Dengan sapu yang ia ambil dari belakang kelas Batari pun berlari mengejar Jay.
"BALIKIN WOI!" teriak Batari di sepanjang koridor sekolah. Tapi Jay tidak mengalah semudah itu. Cowok itu justru mempercepat lariannya yang membuat Batari semakin geram.
"SI ANJIR!"
Aksi lari-larian pun sampai di taman. Batari yang membawa sapu tak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang. Ia tidak akan puas sebelum memukuli Jay sampai tobat.
"Sini gak lo?!" ancam Batari ketika mereka berdua terpisahkan oleh kursi taman. Jay memperalat kursi tersebut untuk menghindar dari Batari.
"Kasih tau dulu apa yang lo rencanain sama nyokap gue!" ucap Jay bersikukuh.
"Udah gue bilangin gue sama nyokap lo gak rencanain apa-apa!"
"Bohong!"
Sungguh, Batari merasa kegeramannya sudah berada di atas puncak. Semakin geram lagi karena Batari tak juga bisa mendapatkan Jay untuk ia pukuli.
"JAY!" Batari menjengah kesal. "Awas aja kalau Conan gue lecet sedikit pun, lo otw dijemput malaikat maut."
"Makanya buruan kasih tau keburu lecet!" Jay tetap tidak mau mengalah.
"GAK ADA!"
Langit, turunkan baja ke atas kepala Jay!
"Masa sih?"
"JAY, ADA BU KEPSEK!"
"Hah? Mana?"
Dasar bodoh! Mau saja kena tipu. Ketika Jay tengah sibuk mencari kepala sekolah yang hanya bualan Batari saja, cewek itu tak menunggu lagi untuk memukuli Jay dengan sapu.
"Nah kan! Mampus gak lo? Mampus, kan!" Akhirnya kekesalan Batari terluapkan.
"Anjer! Sakit woi! Udah!"
"Gak bakal! Rasain nih!"
"Memar nih memar!"
"Bodo!"
"Sial! Udah heh! BUNDAAAAA!!!"
Teriakan Jay begitu keras seperti ultrasonik yang melayang di udara, berfrekuensi tinggi hingga terbang jauh, terbawa angin, menuju rumahnya dan mengejutkan reseptor Yuju yang sedang tertidur.
Tapi bukan itu masalahnya sekarang.
"KALIAN BERDUA! NGAPAIN?!"
Kali ini benar-benar kepala sekolah yang menciduk kelakuan mereka.
★
Batari mendelik tajam kepada Jay yang duduk di sampingnya, tepat di ruang konseling. Benar kata Sunghoon, anak ini berbahaya. Siapa pun yang berurusan dengannya akan berakhir di ruang konseling. Jay sih santai saja tapi Batari kesal setengah mati.
"Nama kamu Batari, kan?" Kepala sekolah mulai menginterogasi.
"Iya, Bu!" jawab Batari sigap dengan tubuh tegap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Baru untuk Jay | Enhypen
FanficJay si anak orang kaya. Dia memiliki segalanya sedari kecil yang membuat Jay tidak tertarik pada apa pun lagi. Hobinya? Bermain video game dan nonton blue film. Ah iya, bahkan Sunghoon sahabatnya sudah lelah menghadapi sikap Jay yang gitu-gitu saja...