Tak Bisa Melepaskan Pandanganku Darimu [1]

591-600

Bab 591: Sibuk

Kamis adalah saat tender akan diadakan. Jiang Yao tidak hadir, sebaliknya, Lu Yuqing dan Manajer Sun pergi atas namanya. Manajer Sun saat ini adalah manajer umum Grup Changkang dan sudah memiliki kartu namanya, sedangkan Lu Yuqing adalah pengawas keuangan grup dan kartu namanya saat ini sedang dicetak.

Jiang Yao memilih untuk tidak hadir bukan hanya karena dia malas dan tidak ingin terlalu terlibat dalam operasional bisnisnya, tetapi juga dia tidak ingin terlalu banyak perhatian media padanya.

Dia lebih suka fotonya tidak dicetak di halaman depan berbagai surat kabar dan majalah, atau gosip yang diterbitkan sebagai berita terbaru.

Dia suka menghasilkan uang dengan rendah hati.

Hasil penawaran akan memakan waktu lama untuk dirilis, tetapi Jiang Yao sama sekali tidak khawatir karena dia mendapat bantuan Manajer Sun dan koneksi Liang Yueze untuk memastikan penawaran tanah yang berhasil.

Saat itu Jumat dini hari, kecuali Zhou Xiaoxia, yang lainnya tidak terburu-buru pergi ke sekolah karena kelas mereka baru dimulai pukul sepuluh.

"Bagaimana kalu berbelanja hari Sabtu ini? Mungkin kita bisa makan siang bersama dan membeli beberapa buku dari toko buku terbesar di kota." Karena Jiang Yao juga ada, Lin Qiaoyu menyarankan, "Jiang Yao, kamu harus ikut dengan kami! Kami belum pernah pergi bersama sebelumnya!"

"Saya tidak terlalu yakin. Jika saya punya waktu, saya akan pergi, jika tidak, mungkin lain kali." Jiang Yao tidak berani berjanji karena dia benar-benar tidak tahu bagaimana jadwalnya akan berubah.

Dia memiliki banyak urusan yang harus diselesaikan saat ini, oleh karena itu dia tidak yakin apakah dia akan dibutuhkan di suatu tempat secara tiba-tiba pada hari Sabtu.

"Kamu sangat sibuk." Chen Siyang memandang Jiang Yao dengan ekspresi serius. "Kamu hanya mahasiswa baru di sini, tanggung jawab apa lagi yang kamu miliki? Lihatlah dirimu, meminta cuti lagi minggu ini. Sudah ada rumor yang beredar di sekolah tentang seberapa sering Anda membolos."

Chen Siyang tidak memiliki masalah dengan Jiang Yao yang menonjol di antara mereka, dia khawatir temannya akan mengabaikan studinya sebagai akibatnya.

Banyak orang saat ini menantikan hasil final Jiang Yao.

Sebagai perwakilan mahasiswa baru, terlalu banyak perhatian padanya.

Terlepas dari jenis kelamin, akan selalu ada orang yang cemburu dengan pencapaian Jiang Yao. Kehadirannya di sekolah saja sudah cukup untuk mendominasi sorotan. Banyak siswa di sekolah yang menunggu untuk melihatnya gagal, meskipun mereka berpura-pura bersikap ramah dengannya.

Para peragu awalnya hanya sedikit, tetapi belakangan ini semakin banyak orang yang ikut-ikutan.

Mungkin final hanya dua bulan lagi, jadi semua orang mulai fokus pada Jiang Yao. Atau mungkin dia selalu mangkir dari pelajarannya, memberikan kesempatan bagi banyak orang yang diam-diam mengamatinya untuk menilai dan menyebarkan rumor.

Namun, mereka hanyalah minoritas. Bahkan kemudian, Chen Siyang ingin Jiang Yao tetap menjadi murid yang luar biasa, maka dia tidak perlu khawatir tentang rumor tersebut. Ditambah, merupakan kehormatan baginya untuk memiliki Jiang Yao sebagai teman sekamarnya.

Jiang Yao memeras otaknya mencoba memberikan penjelasan untuk Chen Siyang. Karena tidak ada yang percaya padanya ketika dia mengatakan dia adalah pemegang saham mayoritas Rumah Sakit Shengqi, mungkin mereka akan mengira dia bercanda jika dia memberi tahu mereka bahwa dia sibuk menjalankan bisnisnya.

Sebelum dia bisa memikirkan alasannya, sebuah pengumuman terdengar dari sistem alamat publik asrama.