IWFIL [vkook]

• Beginning (2021 version)

•
•
•

Haloo! Jadi, ini adalah cerita IWFIL yang udah aku revisi yaa!

Emang apa sih perubahannya?

— diksi, EYD, dan tulisan yang lebih enak dibaca pokoknya.
— adanya penggantian nama karakter wanita (Lee Soyeon)
— akan menjadi my first book au full narasi dengan dialog nonbaku.

· •.

✦ ˚ 　· 　　 .

· •.

•. ✶

˚ · .　　 ·

　　 　　 *

✧

FORBIDDEN

[Love, sex, and friendshi(t)]

(by: July)

•── ✿ ──•

♬
I put my heart into your hands
Here's my soul to keep
I let you in with all that I can
You're not hard to reach
And you bless me with the best gift
That I've ever known
You give me purpose
Yeah, you've given me purpose

Jeongguk terus bersenandung dengan suara merdunya sembari mengemudikan kendaraannya. Ia tidak dapat berhenti menyunggingkan senyuman yang sedari tadi tercetak jelas di bibirnya. Jantungnya berdegup antusias sekali saat pada akhirnya hari ini tiba.

Mobilnya memasuki sebuah gerbang apartemen di tengah pusat kota. Dan ia pun segera memarkirkan kendaraannya dibantu oleh petugas area luar apartemen. Senyumannya begitu ramah dan sopan. Penampilannya yang kasual dengan dominasi warna hitam favoritnya masih terlihat sangat atraktif meskipun dirinya hanya mengenakan sepotong kaus polos dan celana jeans ketat andalannya. Dengan perasaan tak sabar, ia pun berjalan memasuki lift. Pagi ini ia berniat untuk mengejutkan salah satu penghuni apartemen yang dikunjunginya; seseorang yang pasti belum terbangun pada jam sepagi ini.

PLIP.

Pintu apartemen terbuka dengan mudah, tentu saja karena ia memiliki akses cadangan dari apartemen yang dikunjunginya saat ini. Ia mengatur napasnya sesaat, menghilangkan kegugupan yang sejujurnya terus menggelitik tubuhnya selama perjalanan beberapa waktu lalu. Dirinya lantas berjalan sepelan mungkin, berniat tidak ingin menggagalkan rencananya untuk membuat si penghuni terperanjat di atas tempat tidurnya. Pasti akan lucu sekali, ia membayangkan apabila sosok itu akan langsung terbangun dan segera meloncat ke dalam pelukannya setelah mendapat kejutan darinya nanti.

CKLEK.

DEG.

Ini salah.

Ini salah besar.

Kedua obsidian Jeongguk membulat kaget, napasnya tercekat, dan lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan kata. Amarahnya membumbung, tetapi dengan anehnya perasaan itu hanya membludak di dalam hatinya. Bukankah seharusnya dirinyalah yang mengejutkan entitas itu? Namun, mengapa jadi sebaliknya? Pada akhirnya, ia memilih untuk mundur. Ia tidak melanjutkan langkahnya lebih jauh sebab semuanya sudah dirasa cukup tatkala ia menyaksikan sendiri dengan kedua matanya bagaimana tangan si gadis di atas ranjang itu menggenggam lengan si pria asing yang melingkar pada pinggangnya cukup erat. Keduanya benar-benar berbaring di atas tempat tidur yang sama.