“Kita akan pergi ke wilayah Woodville,” kata Nastradamus memberitahu tim.
David mengernyit. “Dengan apa kita akan ke sana?”
“Kita bisa menggunakan sayap untuk terbang ke sana, benar?” Pertanyaan Nastradamus membuat mereka mengernyit.
Turnamen ini memiliki beberapa peraturan, salah satunya dilarang menggunakan transportasi apa pun. Semua harus diusahakan sendiri oleh tim. Nastradamus pun memiliki cara lain untuk pergi ke Woodville tanpa transportasi umum.
Thann berdecak saat mengetahui rencana Nastradamus, ia pun menyuruh Miguel menumbuhkan sayap. Miguel memiliki sayap putih bersih menandakan ia berasal dari wilayah Ocean Frozen, Winterland. Sementara Thann dengan sayap sehitam malam.
“Kau bergelayut di kaki Miguel,” perintah Thann tegas.
David mengerjapkan mata lalu melayangkan protes.“Tidak!”
“Kau tak mau ikut? Bagus. Akan lebih mudah terbang tanpa beban,” sindir Miguel.
David menggerutu, ia bergelayut di kaki Miguel dengan terpaksa. Setelah siap, keempatnya terbang menuju wilayah Woodville. Perjalanan menuju wilayah Woodville tidak mudah, mereka harus melewati lautan luas mengikuti arahan terbang dari satu-satunya penyihir dalam tim.
Lama mengudara, Thann berhenti diikuti Miguel. “Kita akan berhenti di mana? Aku kelelahan. Miguel juga pasti begitu.” Ia menunduk, menatap Nastradamus dengan raut lelah yang kentara.
“David, kau bisa memanggil sebuah awan, 'kan?” tanya Nastradamus, ia menatap junior di sebelahnya.
David tidak langsung menjawab. Ia meragukan kekuatannya. “Ya, mungkin.”
Miguel mengernyit tak percaya. “Apa maksudmu dengan kata 'mungkin'?”
Nastradamus memegangi bahu David, berusaha memberi keyakinan. “Perjalanan ini bukan hanya tentang petualangan atau misi, tetapi pelajaran. Gunakan kesempatan ini untuk memperkuat kekuatanmu. Kau tidak kasihan pada dua orang yang terus membawa beban?” Ia tersenyum jenaka.
Perkataan Nastradamus membuat David terpojok sekaligus sadar. Itu benar. Ia harus menggunakan kesempatan ini untuk belajar. David mengangguk mantap.
Sayangnya, pemilik sayap yang dipegangi David sudah terlalu lelah. Sayap putihnya berhenti mengepak, Miguel perlahan terpejam, tubuhnya miring lantas terjun bebas dari ketinggian menuju lautan air garam berwarna gelap di bawah.
Thann dan Nastradamus memekik bersamaan. “Miguel! David!”
Tubuh David menegang, ia mengeratkan pegangan pada kaki Miguel sambil mengucapkan mantra,“Nuage, Montez!”
Sekumpulan awan putih bergerak ke satu titik di bawah David, menggumpal layaknya busa dari kaleng soda yang baru dibuka. Kedua tubuh yang tadinya jatuh lurus seperti batu, menabrak permukaan empuk dan padat awan ciptaan David. Ia mengerang, antara sakit dan lega.
Nastradamus melepaskan pegangannya pada kaki Thann, sementara malaikat bangsawan yang membantunya mendarat mulus di atas awan. Sayapnya mengatup dan menghilang.
“Wah, begini, ya, rasanya menaiki awan? Akan kubuat David memunculkan benda ini di Maple Academy!” Nastradamus kegirangan sambil menghampiri tubuh lemas Miguel.
Thann melirik Nastradamus yang menurutnya aneh, kemudian David yang berada di samping Miguel yang tak sadarkan diri.
“Tenang saja, David. Miguel tidak selemah itu. Ia hanya perlu istirahat sebentar,” ucap Thann tenang.
David terlihat gugup. “Ti-tidak, aku tidak khawatir padanya.” Kemudian menoleh ke arah lain.
NoirCrushingJourney
KAMU SEDANG MEMBACA
Noir Crushing Journey (MAPLE ACADEMY HIDDEN YEAR 3)
Fantasy[UPDATE SETIAP RABU & SABTU] Wisteria Academy Elementriz Tournament (WAET CCXXII) ialah turnamen yang diselenggarakan oleh Wisteria Academy. Salah satu tim diketuai oleh Thann Clyfland Iziah yang beranggota Nastradamus, David Priscio dan Miguel Igna...