Chapter Thirty Five 🔥🥵

4.7K 115 1
                                    

Remo mencium kening Bella dan kembali mencium bibir Bella dengan gemas, ia memposisikan diri di depan Bella, agak bingung melihat perut Bella yang membesar, "Apakah aku boleh Bee?" Tanyanya cemas.

Bella mengangguk, "Iya Re..." Remo lalu membuka kedua kaki Bella agak lebar, dan mulai menggosok-gosokan pelan penisnya di pintu vagina Bella, dengan perlahan ia memasukan penisnya ke dalam vagina Bella, "ahh aduh sakit Re..."Sahut Bella sambil mengerenyitkan dahi,

"Sabar sayang, sebentar ya...tapi...ahh ini enak banget Bee, sempit..."Sahut Remo, dengan pelan ia memaju mundurkan penisnya, dan ketika dirasanya cukup licin dan basah, dengan sekali hentak ia memasukkan seluruh penisnya dalam-dalam, Bella menjerit pelan, merasakan perih di vaginanya, Remo terdiam sebentar, membiarkan vagina Bella terbiasa dengan penisnya lalu kemudian mulai mengocok pelan vagina Bella, dengan ritme yang semakin lama semakin cepat.

"Aahhhh....enak banget Bellaaa, vagina kamu sempit banget, kamu bisa nungging sayang?" Seru Remo, yang dibalas anggukan dari Bella.

Remo lalu menarik lepas penisnya, dan menarik Bella membaliknya menungging diatas kasur, gaya favorit nya, dengan pelan ia memasukkan kembali penisnya, sambil meremas gemas kedua bulatan pantat Bella.

"Kamu ngangenin tau ga Bee? berapa bulan aku puasa sambil bayangin ngeseks kaya gini Bee?" Serunya sambil sesekali meremas pantat Bella...

Ia menarik Bella di pelukan nya dari belakang, merapatkannya dengan dadanya, ia meremas dada Bella dari belakang, kadang memelintir puting payudara Bella dan sesekali menjilati telinga dan leher Bella.

"Ahhh....Fuck....enak banget Bee, aku ga tahan lagi Bee.."

"Re...jangan berhenti, iyaaa Re...enak...ahkh nanti Re, jangan sekarang, aku...aku bentar lagi Re..ahh... ahh... Re... yang dalam, puasin aku Re..." dan tidak lama orgasme nya pun datang, ia memekik kencang, badannya mengejang, Remo tidak lama menyusul, ia menghentakkan penisnya dalam-dalam, dan memuncratkan spermanya didalam vagina Bella.

Mereka merebahkan diri dengan nafas terengah-engah, Remo menoleh menatap Bella dan tertawa pelan "Maaf Bee, kalau tadi aku ga sengaja nyakitin kamu, aku udah berbulan-bulan puasa." Sahutnya nyengir.

"Aku ga ngerasa apa-apa Re, aku juga udah lama puasa, kangen tau ga...aku beberapa kali pengen banget ngubungin kamu, ngasi tau aku hamil, tapi aku takut ganggu pernikahan kamu, Re.."

Remo tertawa, dan menarik Bella dalam pelukannya, "Sama, habis ditinggal kamu, sebenarnya ada beberapa kali peluang kerja berkunjung kesini, tapi aku tolak, karena aku ingin fokus dulu sama perceraian aku, tau kita sama-sama bercerai ga apa-apa dah aku tiap minggu pulang pergi kesini."

"Whuuuu, manis banget udah mulutnya, paling bisa bikin orang seneng."

Remo mempererat pelukannya, "kita nikah yuk Bee..."

"Are you sure Re? Aku lagi hamil loh.."

"Anak aku Bee..."

"Kata sapa, pede banget kamu!" Sahut Bella yang dibalas dengan cubitan gemas di putingnya oleh Remo...

"Hush jangan ngomong jorok," jawab Remo, masih memelintir puting Bella, nafasnya agak memburu, nafsunya kembali naik,  "Bee, tau ga? Kalau ga ingat kamu lagi hamil, pengen aku gempur lagi kamu sampe lemes, kaya dulu, tapi aku takut kamu dan anak aku kenapa-kenapa Bee.."

"Aku kuat kok Re...mau berapa ronde kamu Re?"

"Nikah yok Bee. Please? Maukah kamu menikah dengan ku? Yang lagi bokek ini?"

Bella tertawa,"masih punya titit kan? Awas loh kalau udah nikah ga memuaskan lagi!!"

Remo ikut tertawa, "asyeeeemmm, apa kata kamu tadi, aku ga muasin?? Sini kamu!!!" Sahutnya tertawa sambil mempererat pelukannya.

Coffee and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang