Chapter 1

708 108 29
                                    

Kalian tau, ada sebuah patung di museum. Tidak ada yang tidak tau patung ini. Bahkan seorang balita saja  pasti sudah pernah melihat patung ini. Baik secara langsung ataupun hanya dalam gambar.

Patung itu adalah patung es dengan dua pria didalamnya. Mereka saling memeluk.

Ketika aku melihatnya secara langsung, aku langsung tau. Setiap detail dari patung ini tidak ada yang menghilang.

Saat itu aku terpaku menatapnya. Betapa indahnya patung ini. Terlihat layaknya sebuah karya seni luar biasa.

Salah satu pria dengan surai merah dan putih yang memeluk dan mencuim kening pria dengan rambut blonde.

Paras mereka terlihat luar biasa. Dengan wajah seperti itu aku yakin mereka pasti popular di lingkungan mereka.

Namun hal-hal kecil disekitarnya lebih menarik perhatianku.

Luka-luka ditubuh mereka masih terlihat jelas, darah membeku disekitar mereka, menyatu dengan es.

Apa yang terjadi pada mereka? Hal itu muncul dibenakku begitu saja.

Hal memilukan apa yang telah menimpa mereka? Seberapa burukkah itu?

Bahkan aku bisa melihat dengan jelas, air mata yang ikut membeku.

Tepat pada saat itu, aku menemukan sebuah buku. Entah siapa yang meninggalkannya di dekat patung itu.

Aku mengambilnya, namun ketika aku berusaha untuk membukanya, buku itu tidak mau terbuka. Aku mencoba beberapa cara, dan itu tetap tidak berhasil.

Baiklah, biar ku coba lagi di rumah.

Aku tidak peduli dengan orang yang memilikinya, karena aku penasaran maka aku akan membawanya bersamaku.

Lagipula aku akan kembali kesini dalam beberapa bulan lagi.

Aku berbalik, meninggalkan museum ini.

o0o

Pesawat, 16 Agustus 2120

Sangat tenang, tidak terlalu ramai disini. Hanya beberapa orang yang tengah terlelap.

Masih beberapa jam sebelum aku sampai. Rumahku cukup jauh dari museum dan yeah aku harus terbang kesini untuk melihat patung yang kudambakan.

Aku meraih buku tadi. Menatapnya lama tanpa melakukan apapun. Mungkin saja dia takut dengan tatapanku dan akan terbuka dengan sendirinya.

Baiklah itu adalah hal bodoh.

Sampai beberapa saat kemudian aku masih mencoba membuka buku ini. Berbagai cara sudah kucoba namun buku ini tidak mau terbuka.

Baiklah! Aku menyerah sekarang!

Awas saja kau nanti! Akan kuhantam kau dengan barbel hingga terbuka.

Saat itu aku belum mengerti dan lebih memilih mengawasi bulan purnama yang tampak lebih besar.  Begitu cantik cahaya yang dipancarkannya, biru lembut menembus kaca, menerpa kulitku.

Kira-kira apa isi buku ini?

Aku menemukannya di dekat patung itu. Apakah buku ini ada kaitannya dengan patung itu?

Jika kulihat lagi memang buku ini sudah terlihat tua. Kertasnya bahkan sudah kecoklatan, bak kertas yang tertumpahi kopi.

Saat aku memikirkannya terlalu dalam dan hampir saja terlelap, tiba-tiba buku itu mengeluarkan cahaya.

Aku yang kaget langsung menoleh kesamping. Mereka semua terlelap, bahkan orang disampingku juga tidak terganggu sama sekali, seolah-olah cahaya terang ini tidak terlihat oleh mereka.

Perlahan-lahan, buku itu mulai terbuka. Aku meraihnya, mengusap lembut huruf-huruf yang seakan timbul itu.

Jika sudah seperti ini, apakah kalian mau membacanya denganku?

TBC

Saya lanjut kalo rame :)

Pay payy :v




ICE SCULPTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang