Chapter 3

393 84 13
                                    

⚠️ WARNING⚠️
CERITA INI CUMA KARANGAN AUTHOR! GA ADA HUBUNGANNYA SAMA ANIME/MANGA NYA YA!
KARENA ITU KARAKTERNYA JUGA BAKAL OOC!

[ICE SCULPTURE]

Mata Bakugo yang terpejam perlahan mulai mengerjap.

Setitik demi setitik cahaya mulai memasuki retinanya. Ia mengedarkan pandangan. Hanya ruangan putih dengan bau obat-obatan, rupanya dia berada di ruang kesehatan.

"Nak bagaimana perasaanmu? Apa ada yang sakit?" Bakugo menoleh cepat, dia kira tidak ada orang disini jadi itu cukup membuatnya terkejut.

Saat akan menjawab Bakugo rasa bibirnya begitu kering. Dengan susah payah dia menggapai segelas air di atas nakas dan menegaknya hingga tandas.

'Hh ini menyegarkan'

Recovery girl berdiri di samping ranjang Bakugo dengan wajah serius.

"Berapa lama aku pingsan?" Tanya Bakugo, mengabaikan pertanyaan Recovery di awal.

"Semalaman."

"Hm"

Cukup lama, pikirnya.

Bakugo sedikit menilik ke arah wajah perempuan tua itu.

"Tenanglah, aku baik-baik saja." Kata Bakugo dengan wajah tenangnya.

Bakugo meregangkan otot-otot tubuhnya yang masih sedikit ngilu saat digerakkan.

"Hey nak, bisa ikut denganku sebentar." Recovery berjalan menuju ruangan kecil di sudut ruangan kesehatan.

Bakugo hanya mengangguk lalu turun dari ranjangnya.

Saat itu Bakugo baru menyadari bahwa ada seseorang yang tengah tertidur di sofa. Jika dipikir-pikir lagi saat dia pingsan, orang terakhir yang dilihatnya adalah orang ini.

"Dia menjagamu semalaman. Kau demam tinggi hingga dia tidak tidur semalam, tapi ini lebih penting jadi bangunkan dia dan susul aku di ruangan itu." Recovery girl meninggalkan Bakugo yang menatap wajah yang tertidur tenang itu.

Bakugo menghampiri orang itu, dan membangunkannya perlahan. Rasanya sedikit tidak tega juga membangunkannya jika melihat kantong matanya yang sedikit menebal.

"Oi Torodoki" Bakugo memanggil pelan.

Yaa cara semacam ini tidak akan berhasil membangunkan orang tidur kan??

Karena itu, Bakugo mulai berjongkok, memanggil namanya sekali lagi sambil menggoyangkan bahunya pelan.

"Todoroki, bangunlah"

Beberapa kali ia memangil nama Todoroki hingga akhirnya netra berbeda warna itu terlihat.

"Oh kau sudah sadar." Todoroki merubah posisinya menjadi duduk. Ia menepuk tempat disampingnya, tidak mau Bakugo berjongkok di bawah.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Todoroki setelah Bakugo duduk di sampingnya.

"Lebih baik." Jawab Bakugo singkat.

"Baiklah"

"Recovery menunggu kita, ayo segera ke sana." Bakugo berjalan duluan meninggalkan Todoroki yang masih duduk.

Ceklak

Pintu ruangan kecil itu terbuka. Hal pertama yang Bakugo lihat adalah Recovery girl yang berdiri membelakanginya.

Bakugo dan Todoroki duduk di sofa ruangan itu setelah menutup pintu.

"Nak Bakugo, bisa kau ceritakan tentang luka-luka di tubuhmu?" Recovery langsung membidik ke inti pembicaraan.

ICE SCULPTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang