Unexpected Meeting

285 35 1
                                    

New pamit dia akan kembali ke Rumah Sakit karena tiba-tiba saja saat mereka di dalam tadi handphone New berdering dia mendapat panggilan darurat dari Rumah Sakit tempatnya berkerja.

Setelah kepergian New, Singto memutuskan untuk menghampiri Tay namun di tengah jalan tak sengaja dia berpapasan dengan seseorang, dia merasa tak asing akan orang tersebut, lucu bukan padahal mereka baru 2 kali bertemu tetapi Singto merasa sudah sangat mengenal sosok itu dan benar saja Singto tak salah lihat, dia adalah pemuda itu, pemuda yang baru saja iya bicarakan dengan sahabatnya, pemuda yang mampu membuat seorang Singto Prachaya uring-uringan selama 2 hari ini, Singto terus mengamati pemuda itu hingga sosoknya  menghilang di balik pintu ruangan yang berada di ujung lorong.

" Jadi dia bekerja disini" gumamnya

Tay yang melihat Bossnya tak kunjung bergerak dari kejauhan pun datang menghampiri, memastikan bahwa Bossnya itu baik-baik saja, karena tadi yang Tay lihat Bossnya itu tiba-tiba saja berhenti diam tak bergeming dari tempatnya, pandangannya terfokuskan hanya pada satu titik. Jangan katakan jika Bossnya saat ini tengah melihat hal yang tak kasat mata... Ck, membayangkannya saja sudah membuat Tay merinding.

" Bos?"

Singto menoleh, alisnya berkerut.

" Apa anda tidak jadi pulang? Apa masih ada pertemuan lain?

Singto diam tidak menyahut, Tay jadi serba salah di buatnya.

Hening... setelah sekian lama Singto berkata.

" Aku akan menginap disini, tolong carikan aku kamar! Aku ingin istirahat."

Tay bingung, bukan kah bossnya saat ini sedang dalam keadaan baik bahkan tidak terlihat mabuk, untuk apa dia menginap? dan lagi sekarang mereka sedang bersama, jika dia lelah toh dia bisa beristirahat di dalam mobil selama Tay mengemudi sepanjang perjalanan pulang.

" Apa yang kau tunggu?" Tegur Singto

Tay terkesiap, setelahnya dia beranjak pergi untuk melaksanakan perintah bossnya barusan.

Singto masih diam di tempat menyenderkan tubuhnya pada dinding sambil menyesap puntung rokok di tangannya, matanya tak lepas dari pintu ruangan dimana pemuda tadi menghilang, berharap dia akan segera keluar dari sana, namun setelah lama Singto menunggu tidak ada tanda-tanda pergerakan. Singto gusar dia mengeluarkan hapenya melakukan panggilan.

Saat Tay sudah selesai melakukan check in, Handphone nya berbunyi

" Ya boss? Baik, baik segera saya sampaikan."

Setelah sambungan telepon terputus Tay hanya bisa menghela napas panjang, yang benar saja setelah memesan kamar sekarang bossnya meminta agar Tay bisa mempertemukannya dengan Pemilik Club ini, tentu saja dia tidak bisa menolak apapun itu semua yang di katakan Singto adalah sebuah keharusan baginya.

Dan sekarang, di sinilah mereka berada, di dalam ruangan Pemilik Club, setelah Tay menyampaikan jika Singto Prachaya Ruangroj bossnya ingin bertemu langsung dengan Pemilik Club ini maka dengan senang hati dia menyambut mereka, jelas saja siapa yang akan menolak jika bertemu dengan pengusaha paling sukses di Jakarta saat ini bahkan cabang perusahaannya sudah menyebar ke seluruh Asia, sungguh suatu kehormatan bagi siapa saja yang bisa berbicara langsung dengannya, bisa saja ini menjadi sebuah awal kerja sama yang baik pikirnya.

" Singto Prachaya Ruangroj " Singto memperkenalkan diri.

" Tuan Singto! Senang bertemu dengan anda, saya Joss Wayar pemilik Club ini." Mereka saling berjabat tangan.

" Baiklah, apa yang bisa saya bantu? saya dengar anda berniat menginap di club kami?" Tanpa basa basi dia tau Singto pasti memerlukan sesuatu darinya.

Don't want to but I can't! | SK 18+ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang