Be Mine

307 32 0
                                    

Nafas pria itu terdengar begitu memburu menghembus ke arah wajah Krist menyisakan rasa hangat disana.

Tangan Krist memeluk seseorang yang tengah berada di atasnya saat ini dengan begitu erat, Krist bisa merasakan jika saat ini kulit mereka saling bersentuhan menimbulkan gelenyir aneh dan sensasi panas di sekujur tubuhnya.

Pria itu terus-terusan mencium Krist memberikan kecupan-kecupan kecil di sekujur tubuhnya, Krist memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan yang pria itu berikan padanya.

Tiba-tiba suara serak pria itu terdengar.

Krist membuka mata, seketika pandangannya melihat ke sekitar, menatap dengan seksama tiap bagian ruangan tempatnya berada dan untung saja ini adalah kamarnya, perlahan napas Krist kembali teratur namun detik berikutnya dia kembali merasakan panas di sekujur tubuhnya saat menyibak selimutnya dia mendapati sesuatu yang tengah menegang di bawah sana.

Sial!!

Singto benar-benar berhasil menggangu dan mengambil fokusnya, sampai-sampai dia pun bisa hadir di dalam mimpinya.

-----

Setelah selasai membersih kan diri Krist pergi ke kantornya. Hari ini mereka akan berkunjung ke perusahaan Ruangroj jadi dia memutuskan berangkat lebih awal untuk menyiapkan berkas yang di perlukan terlebih dahulu.

Kini Krist dan sang manager tengah berada di lobi perusahaan Ruangroj menunggu sekertaris wanita yang akan mengantarkan mereka menemui Singto.

Sambil menunggu, Krist melihat-lihat sekelilingnya dengan tatapan takjub.

Disini sangat berbeda dengan perusahaan tempatnya bekerja, begitu luas dan besar. Sebenarnya Krist sudah sering melihat gedung ini dari luar, memang tampak begitu besar dan menjulang berbeda dengan gedung lain yang barada di sekitarnya.

Namun, ini benar-benar di luar dugaannya, Ruangroj Corp memang bukanlah perusahaan sembarangan, seketika Krist teringat bahwa dia tengah terjebak dengan pria seperti Singto sekarang.

Saat sekertaris datang dan membawa mereka ke ruang meeting. Secara tidak sengaja di depan lift Krist melihat ayahnya keluar dari sana bersama Mike, mereka terlihat begitu akrab layaknya seorang ayah dan anak pada umumnya.

Tapi kenapa sangat berbeda jika itu adalah Krist, jangankan tersenyum, dari sorot mata ayahnya saja yang terlihat hanya kebencian tidak ada sedikitpun kehangatan dan kasih sayang, tiba-tiba saja Krist merasakan nyeri di hatinya.

Dengan cepat Krist mengalihkan pandangannya, dia tidak ingin berpikir terlalu jauh dan berlarut-larut meratapi diri, Krist segera memasuki lift bersama sang manager.

Di ruang meeting suasa tampak tenang. Singto yang saat ini Krist lihat nampak berbeda dengan Singto yang kemarin malam di temuinya. Dia begitu fokus dengan proyek kerja sama yang dibahas, dia sangat terlihat seperti seorang pemimpin yang berwibawa.

Diam-diam Krist terus memperhatikan, entah kenapa melihat Singto dalam mode serius seperti ini begitu menarik perhatiannya, bahkan Krist sudah lupa dengan kesedihannya tadi.

Setelah meeting berakhir Krist dan sang manager pamit. Singto mengantar mereka sampai kedepan pintu. Krist memperhatikan Singto yang sejak tadi tidak ingin menatapnya terus membuang pandangannya ke arah lain.

Tidak ada kejadian-kejadian aneh seperti kemarin dimana Singto selalu mencari-cari kesempatan untuk mengganggunya, kali ini mereka benar-benar hanya membahas pekerjaan dan pulang.

Krist merasakan sesuatu yang aneh di hatinya melihat sikap Singto yang seperti itu, bukankah harusnya Krist yang bersikap demikian bukan malah sebaliknya.

Don't want to but I can't! | SK 18+ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang