11 Juli 2021
Rooftop FNC Enterteiment dan segelas kopi.
Senja itu Hwiyoung kembali memulai kisahnya, menilik kilas balik masa lalu hidupnya bersama seseorang yang selama ini ia percaya sebagai pemberi solusi terbaik atas kegundahan hatinya.
"Jadi setelah dua tahun, kau tidak menyapanya?"
"Tentu tidak," Hwiyoung menggeleng.
"Noona, sudah kubilang berkali-kali kan, tujuan pria itu datang bukan untuk menjenguk kami. Dia hanya menginginkan uangku."
Kyukyung menghela napas panjang. "Waaah, uang memang benar-benar membutakan segalanya."
Hwiyoung mengangguk setuju. "Benar, ternyata bukan hanya cinta, ya."
"Hei hei, apa maksudmu?"
Keduanya tertawa lepas, tepat saat langit mulai menunjukkan cahaya jingga yang hangat. Hwiyoung terdiam memandangi lukisan indah karya Tuhan itu. Angannya selalu memunculkan senyum cerah seorang gadis setiap senja datang, mengisi celah relung hatinya.
Dazed Chapter 4
"Still Remember"
5 Juli 2016
Selasa setelah Senin yang mendapat paling banyak sumpah serapah dari orang-orang.
Suasana hati lelaki 17 tahun itu baik sekali sejak pagi. Dimulai dari Inseong Hyung yang tiba-tiba memberinya tortila roll untuk sarapan, tiga member tertua yang mengantarnya ke sekolah dengan senang hati, hingga cuaca pagi ini yang sangat bagus.
Yah, line up debut sudah dibentuk dan hari-harinya diisi dengan pelatihan yang sibuk. Awalnya, rasa takut dan tidak percaya diri hampir menguasai seluruh tubuhnya setelah CEO Han Seung Ho mengumumkan bahwa pemenang survival show Dance or Band harus mulai tinggal di asrama semenjak akhir Mei lalu. Namun, semua perasaan negatif itu hilang setelah melihat perlakuan 8 member lainnya. Mereka benar-benar suportif. Mereka memang benar-benar bukan sekedar rekan bisnis.
Lagu I need U dari seniornya—BTS—terputar dalam sepasang earphone putih kesayangannya. Alunan melankolis yang indah itu sedikit banyak mempengaruhi keputusannya untuk mengunjungi kafetaria dengan dalih bel masuk masih seperempat menit lagi.
Ia menghampiri mesin minuman otomatis dan tanpa sadar membeli banyak cola hingga merambah ke beberapa roti selai dan juga keripik kentang.
Awalnya, ia juga tidak tahu apa yang sedang ia lakukan. Sampai tubuhnya berhenti di depan pintu sebuah ruangan yang terkunci, barulah ia menemukan niat untuk berbagi makanan selayaknya tetangga baru yang membawa sepiring kue beras.
"Oi, kau mau masuk?"
"Aish, kamjagiya!"
Presensi seorang gadis yang tiba-tiba memblokir pandangannya hampir membuat jantung pemuda itu melorot ke lambung. Sungguh. Tapi bukannya minta maaf, sosok itu malah menertawainya sampai terpingkal-pingkal.
"Kau mau masuk tidak?" tanya gadis itu setelah tawanya mereda. Ia kemudian melirik pada barang bawaan Hwiyoung yang memenuhi kedua tangannya. "Itu semua... untuk siapa?"
"Tentu saja bukan untukmu, Im Nana." Tanpa sadar pemuda Lee itu merotasikan bola matanya. "Minggir."
"Pintunya dikunci!" ucap Nana berbarengan dengan tangan penuh pemuda itu yang menyentuh gagang pintu. "Itulah pentingnya bertanya dulu sebelum asal masuk ke ruangan orang. Lagi pula, kau belum resmi menjadi anggota kami, iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazed
FanfictionEvening Melody mencari personil band baru! Lee Hwiyoung-si murid pindahan-langsung jadi target empuk bagi Nana yang sudah lama mendambakan gitaris baru yang tampan dan berkarisma. Ia hanya punya waktu satu minggu sebelum festival sekolah. Namun, Na...