Author pov
terdengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan begitu cepat. dapat dipastikan dari langkah nya itu ia sedang terburu-buru.
"silakan masuk, Nona."
"terima kasih."
"sudah tugas saya."
Bruk!
gadis yang dipanggil "Nona" itu pun langsung duduk di kursi penumpang mobil dan pintu nya ditutup rapat oleh sang supir.
"hari ini apa saja jadwal saya?" gadis itu bertanya sesaat mobil yang ia tumpangi mulai keluar dari perkarangan rumah nya.
sebelum menjawab, supir itu melirik gadis yang berada di bangku penumpang belakang lalu kembali fokus ke depan.
"hari ini setelah Nona selesai sekolah akan ada acara makan malam dengan keluarga besar."
"hanya itu?"
"iya, Nona."
terdengar helaan nafas yang keluar dari mulut gadis itu. sang supir yang memang memiliki rasa simpati tinggi itu pun bertanya.
"apa Nona sedang tidak enak badan?" tanya supir itu tanpa mengalihkan pandangan nya dari depan.
"engga, saya baik-baik saja, cuman..." gadis itu menjeda kalimatnya sebentar.
"saya cukup lelah dengan kehidupan saya yang monoton ini." mata gadis itu berubah menjadi sendu dengan suara nya yang terdengar lirih di akhir kalimat.
"hanya sekolah dan membantu Papa di kantor, walaupun terkadang ada jeda karena perkumpulan keluarga rasanya tetap bosan."
sang supir diam. bingung harus merespon bagaimana. karena selama lebih 20 tahun dia bekerja melayani keluarga Nona nya ini, kegiatan yang mereka lakukan memang hanyalah itu. jujur, ia pun juga sedikit heran apa keluarga bos nya ini tidak merasa jenuh dengan roda kehidupan yang begitu saja?
mobil itu pun hening, tidak ada yang membuka suara lagi. sampai tak terasa mobil itu sudah sampai di tempat Nona itu menimba ilmu.
dengan cepat sang supir keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk si Nona.
"terima kasih, Pak." gadis itu tersenyum dan keluar dari mobil itu.
"sama-sama, Nona. semangat belajarnya." masih dengan tersenyum, gadis itu hanya mengangguk.
baru kakinya melangkah sejauh 4 langkah, tiba-tiba sang supir memanggilnya.
"Nona Jennie." gadis itu pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"saya yakin, hidup Nona Jennie akan berubah lebih indah suatu saat, cepat ataupun lambat, saya yakin."
Jennie lagi-lagi hanya tersenyum mendengar itu, kemudian kembali melangkahkan kakinya ke dalam sekolah dengan melambaikan tangan nya ke supir nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
P U N G U T ( JENLISA )
Teen Fictionmenceritakan gadis bermata kucing yang memutuskan memungut anak kecil yang cuek dan polos. pict by pin