Author Pov
Sekolah
lagi-lagi hari ini Lisa bertingkah tidak seperti biasanya. dari pagi menjelang siang, ia hanya diam bahkan sering kali terdapat seperti melamun. Ojeh dan Sehun sudah kehabisan cara membujuk gadis itu untuk berbagi cerita.
"lo napa si Li? dari pagi ampe mau pulang sekolah diem mulu." Ojeh berdecak sebal.
"sariawan apa gimana?" tanya Sehun.
Lisa menggeleng.
mereka berdua serempak menghela nafas, mereka merasa seperti orangtua membujuk anaknya yang sedang merajuk.
"Sehun." panggil Lisa.
Sehun dan Ojeh serempak menoleh. akhirnya, gadis itu berbicara.
"kenapa, Li? mau apa?"
"kamu cinta sama aku kan?"
Sehun seketika kelabakan, kenapa tiba-tiba membahas soal cinta. Ojeh juga sama terkejutnya, tumben Lisa menanyakan hal asmara seperti ini.
"keknya gue mau diterima nih."
"i—iya, gue cinta sama lo."
"bagaimana rasanya?"
"eh? rasa a—apa?"
"cinta, rasa cinta. bagaimana?"
Sehun diam sejenak, "menurut gue pribadi sih, pait."
"ya karna lo tertolak." celetuk Ojeh.
Plak
"lo bisa diem ga si? gue ga mau nge sadboy anying."
"jadi bagaimana rasanya?" tanya Lisa cepat. ia sedang tidak ingin melihat perdebatan antara Ojeh dan Sehun.
"seru, deg-degan, dan ga akan lo lupain." balas Ojeh.
"lah tau lo?"
"tau lah, dan lagi Li, kalo ini first love lo behh mantep dah tuh perut lo."
"emang kenapa perutnya?" tanya Lisa.
"ada kupu-kupu nya, enak banget asli." balas Ojeh, dirinya terlihat antusias sekali disini.
Lisa hanya diam, memikirkan sesuatu. Ojeh menepuk pundak Lisa, "kenapa lo? ga senang?"
Lisa menggeleng.
"sebenarnya aku lebih suka kucing daripada kupu-kupu, apa bisa diganti?"
"mana bisa anjing, lo kata apaan bisa request begitu." Ojeh menoyor kepala Lisa kesal.
"jangan main kepala dong ah! taik lo." Sehun balas menoyor kepala Ojeh dan terjadilah aksi toyor menoyor.
"uda uda stop! pusing pala gue!"
setelah mengatakan itu Ojeh langsung mendorong Sehun dengan keras membuat laki-laki itu terjatuh.
"kenapa lo tiba-tiba bahas ginian? masalah cinta-cintaan." Ojeh menatap Lisa serius, ia penasaran. sangat.
"tidak apa-apa, hanya penasaran kehidupan asmara." balas Lisa santai.
"satu lagi, standar sukses itu seperti apa?"
"lo punya banyak duit." itu Sehun yang menjawab, sesekali ia meringis mengusap punggung nya yang terbentur kaki meja.
"dan untuk itu, lo harus kerja kek bapak gue." lanjut Sehun.
"bapak Sehun banyak duit?"
Sehun mengangkat bahunya, "engga si, dibandingin keluarga lo keluarga gue mah cuman seujung kuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
P U N G U T ( JENLISA )
Teen Fictionmenceritakan gadis bermata kucing yang memutuskan memungut anak kecil yang cuek dan polos. pict by pin