Penyerangan

7 1 13
                                    

Siang ini Vallen, Rey beserta yang lainnya sedang menaiki pesawat untuk kendaraan menuju Indonesia.

Rey sangat bosan ketika hanya hening di dalam pesawat, lalu ia terpikirkan sesuatu setelah melihat pergelangan tangan Vallen yang ada di sebelahnya.

"Val"panggil Rey.

"Hm"Vallen menjawab sambil merapatkan matanya.

"Val"panggilnya lagi

"Apa sih"Vallen menengok ke arah Rey dengan wajah kesal.

"Val"Rey tetap memanggilnya dengan wajah lurus ke tangan vallen.

"Apa sih anj brisikkkk"teriak Valeen.rey terkekeh.

"Kenapa sih, jangan teriak teriak"nasihat Hanz pada kedua orang itu.

"Iya tuh, mending kalo teriak di kamar deh"Zoe dan Hanz tertawa.

"Jangan bermain, masih dipesawat"nasihat Cleo.

"Lah mampus"ucap selga pelan.

"Itu gelang masih dipake aja"Rey menarik tangan Valeen ke genggamannya untuk melihat gelang hitam yg dipakai Valeen lamanya itu.

"Biarin"jutek vallen mencoba menarik tangan yg digenggam oleh Rey.

"Gue lepas boleh gak"

"Gak"Vallen melototkan matanya.

Tiba tiba tangan Rey mengambil gelang tersebut dengan paksa, Valeen menyadarinya pun syok, ia berusaha menyembunyikan tangannya tapi..

Plukk...

Gelangnya sudah putus..

Rey memang agak muak dengan gelang milik Valeen itu,tapi ia tak bermaksud untuk memutuskan gelang itu ,ia hanya ingin menggoda Valeen saja.

Valeen reflek menampar tangan Rey , lalu ia segera mengambil gelang yang jatuh di kakinya, dengan mata sedikit berair ia mencoba membetulkan gelang itu tapi tidak bisa.

"Sini coba gue benerin"Rey mencoba mengambil gelang di tangan Valeen tapi Valeen menolaknya.

Masa gitu doang marah sih, cuma gelang juga. Batin Rey.

Valeen tidak akan marah kepada Rey karena ini juga salahnya tidak bisa menjaga barang miliknya itu.

Gue gak bisa jaga barang, bahkan hanya 1 gelang kecil aja. Batin valeen tak percaya.

Vallen mengalihkan pandangannya ke arah jendela, ia menangis secara diam,dan setelah itu hanya ada meheningan diantara mereka hingga pesawat akan lepas landas.

Mereka bersyukur karena mereka telah tiba kembali di Indonesia dengan selamat.

Kini mereka tengah perjalanan pulang menuju rumah mereka masing masing.

"Mau dianterin om?"

"Tidak perlu Rey, pasti kamu juga capek, mending kamu pulang dulu,om ada sama valeen dan Tante Cleo kok"ramah Razan.

"Yaudah kalo gitu kita pamit dulu om , Tante, val"ujar Rey.

Valeen tidak menjawab,ia hanya diam menatap tanah.

Mereka pulang menggunakan taxi , Valeen dengan keluarga, dan Rey bersama Zholen menggunakan mobil pribadi Rey yang tadi dijemput sopir  keluarganya.

"Yaudah yuk pa, itu taxi nya udah datang"ujar cleo.

"Mmmm.. pa kalian duluan aja aku ada urusan sebentar"ucap Valeen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUOTES VALEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang