Ar7

424 38 2
                                    

.
.

🐻🐻🐻

"MORNING DAAD" teriaknya dari tangga atas.

"Morning sunshine.."

Haechan turun dari kamarnya sembari mencium pipi kedua orang tuanya. Terlihat makanan yang sudah siap di meja makan, Ten sedang memasak dibantu oleh Xiaojun.

"Auh! Ada kakak ipar" katanya semangat.

"Morning to Chan ssi" sapa Xiaojun.

"Apa yang kau masak Ge" tanya Haechan.

"waffle dan roti bakar, kau mau susu Sunshine?" Tanya balik Ten.

"Mmm boleh Mae, tidak terlalu manis, jangan lupa diberi coklat dan pisang ya" Haechan memesan makanan selayaknya di restoran.

"Makan itu tinggal makan yang ada jangan mengada-ada yang belum ada. Dasar!" Celetuk San.

"Apa sih P' San. Julid sekali sih, orang Xiao Ge baik-baik saja, iya kan Ge" bela Haechan.

Xiaojun hanya tertawa ringan menanggapi aduan Haechan. Benar dikata Hendery kalau Haechan dan San tidak pernah akur didalam rumah, selalu ada saja bahan yang di perebutkan.

"Pagi-pagi ribut sekali ada apa ini?" Tanya Hendery yang baru saja keluar.

"Itu P' san, jahat. Aku cuma request susu coklat pisang tapi sama P' san dimarahiiiii jahat kan Ge  P' san itu" katanya mengadu pada Hendery.

"San" Johnny mengangkat bicara.

Seketika tingkah San yang jahil terdiam mendengar kata Johnny. Haechan melihat itu sangat senang. Karena telah menang dari ketengilan San.

Xiaojun membawa susu coklat pisang pesanan Haechan, ia lalu bergabung bersama keluarga besar Seo untuk sarapan.

"Wah semakin banyak anggota kita" celetuk Ten.

Xiaojun tersenyum malu-malu, sedangkan Hendery menggenggam tangan Xiaojun dibawah meja, menghilangkan kegugupan yang ada pada tunangannya.

"Jadi, kalian mau memberi cucu sebelum atau sesudah?" Tanya Johnny.

"JOHN/DAAD/DAAD" teriak ketiganya serempak.

Memang mulut Johnny itu sedikit tidak bisa di kontrol. Apalagi berhubungan dengan 18+, dan jika digabung dengan Na Yuta, selayaknya mengatakan goodbye kepolosan jika duduk diantara mereka.

"Lah, benar kan daddy bertanya?" Ulang Johnny.

"Aku akan memberikan jika aku sudah berjanji dibawah Tuhan diatas altar" kata Hendery.

"Uu~ melankolis sekali everybody" kata Haechan menggoda kakaknya.

Xiaojun memerah telinganya mendengar penuturan Hendery dan Johnny. Ia tidak menyangka bahwa menjadi pasangan sahabat tengilnya menjadikan dirinya lebih mengenal kekonyolan keluarga iparnya kini.

"Oh ya Dad, aku mulai besok akan tinggal di Apartemen yang kami beli" kata Hendery meminta izin.

"Kamu? Beli appartement? KAPAN?" tanya Ten syok.

"Sudah dari SHS" jawab Xiaojun.

"Astaga.  Besok Mae liat ya appartement kamu layak tidak" kata Ten.

"Appartement kami layak Mae, sudah 4tahun juga kami tinggali. Terkadang ketika kami liburan kami akan mampir di appartement kami" kata Xiaojun melanjutkan.

"Ooh, ya sudah. Tapi besok Mae tetap mau kesana.. bersama Winwin juga" kata Ten final.

"Baiklah terserah Mae"  ujar Hendery.

The Prince arme familieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang