Benih Pertama

252 25 0
                                    


Song : 1% no koibito - Honeyworks

Ini cerita Eren x Reader pertama author, semoga kalian suka!
Hope you enjoy sweetheart❤







***

1.

"Mikasa," Panggilnya ketika sudah menyiapkan mental, jiwa, dan raga sebaik mungkin.

Sang pemilik namapun berhenti di tempat dan berbalik bersama payung yang digenggamnya. Menandakan pada sang pemanggil, bahwa ia siap mendengarkan kata selanjutnya.

"Aku akan mengatakan sesuatu.. Yang sangat penting," Lanjutnya menatap dalam gadis di hadapannya. "Jadi, dengarkan baik - baik." Titahnya.

"Hm." Jawab Mikasa memasang telinga.

Meskipun ia memberikan titah seperti itu pada Mikasa, tetap saja ia merasa gugup seketika melihat gadis tersebut menatapnya dalam - dalam.

Dengan satu tarikan nafas, ia mengeratkan pegangan pada genggaman payung. "Entah sejak kapan.."

"Mungkin semenjak kita memasuki jenjang senior.. Atau bahkan sebelum itu," Katanya basa basi mencoba menetralkan degupan jantungnya. Bahkan kekikukannya sampai menular kepada gadis di hadapannya. Meskipun masih samar - samar, tapi Mikasa bisa menebak bahwa sahabat masa kecilnya itu akan mengatakan sesuatu yang tak terduga.

"Aku.."

"Sepertinya, aku menyukaimu."

Kemudian keheninganpun melanda. Kedua insan tak cukup tenaga untuk mengeluarkan sepatah katapun.

Hingga suara tangisan mulai terdengar. Eren yang sadar akan hal itu langsung mendongakkan kepalanya dan menangkap sesosok gadis yang berstatus teman masa kecilnya, menangis.

"Maaf.." Katanya.

"Aku hanya menganggapmu sebagai teman masa kecil.."

"Tidak kurang.."

"Dan,"

"Tidak lebih." Tiap kata demi kata ia ucapkan diselingi dengan tangis. Tiap kata demi kata, masuk secara paksa ke dalam indra pendengaran sang pria.

Tapi, tetap saja.

Kenapa gadis itu menangis? Jika memang itu kenyataannya.. Kenapa dia yang menangis?

"Maafkan aku.." Dua kata terakhir ia ucapkan sebagai pengakhir pembicaraan mereka. Kemudian Mikasa berbalik dan segera pergi dari sana. Meninggalkan Eren dengan payungnya yang sudah terjatuh ke aspal basah yang diselimuti oleh air hujan.

"Kenapa.."

"Kenapa, kau berbohong?" Dilontarkannya pertanyaan itu, entah pada siapa. Lantaran, di jembatan besar tersebut, hanya tinggal ia..

Dan satu lagi gadis yang sejak tadi memperhatikan kejadian tersebut.


***


"Ada seseorang yang kusukai."

Diingatnya kembali, satu kalimat. Hanya satu kalimat tersebut, namun membuat harinya hancur seketika.

Dandelion [Eren x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang