Part 4

3 1 0
                                    

Yora POV

"Kenapa semua ini terjadi padaku?"Apa salahku?"salahkah aku memendam semuanya selama ini."Apa aku harus mengikhlaskan semuanya?"kenangan yang selalu ada dihatiku."

"Yora pun mulai melukis sketsa yang sudah dibikin." Jari-jari lentiknya melukis semua perasaannya di kanvas itu."sedih, cemas, khawatir dan juga bimbang."hanya itu yang bisa dilukis saat ini."

"Betapa tersiksanya dirinya akan cinta ini."ingin melepaskan semuanya."Tanpa harus merasa bersalah."Tapi kenapa hati ini tidak mau."seakan menolak untuk kompromi."

"Yora pun membuang pallet ditangannya."dan menginjak-injaknya."sampai hancur."Seakan itu hatinya."serapuh tidak berdaya."seseorang pun datang sambil menghampiri Yora."

"Kamu kenapa?"ada masalah?"bisa ceritakan padaku?"laki-laki itu pun berdiri didepan sambil menatap curiga."
"Tidak ada!"aku tidak apa-apa."banyak pikiran dan capek!"

"Laki-laki itu mengusap-usap belakang Yora."sambil tersenyum."ya, udah kita makan dulu."Yora kembali mengambil Pallet baru."dan memulai melukis lagi."Ayolah aku sudah dari tadi lapar." "Lali-laki itu pun menarik tangan Yora."

"Kami duluan aja."aku lagi badmood sekarang."mendengar Yora berkata seperti itu."laki-laki itu langsung berjalan ke meja."dan memakan yang tadi dibawanya."Aku duluan makannya."lapar."

"Yora hanya mendengus dan mulai melukis lagi."laki-laki itu pun duduk sambil membalas chat di Hpnya."Ra, tadi aku melihat kamu di cafe."bersama guru kesenian kita."ada apa?"ada yang penting?"Sampai ketemu di cafe?"

"Yora hanya diam."Dan berkosentrasi dengan lukisannya."Laki-laki itu pun berjalan."pelan sambil membawa burger."Dan minuman."makan dulu."aku suapinya?"

"Nanti aja aku lagi melukis."jangan menggangu Yul?"Laki-laki itu menatap Yora."sambil melipat tangan."kamu marahnya?"Dong Yul pun berdiri didepan Yora."sambil memeluknya."maafnya kalau aku salah."aku tidak bermaksud jahat."
"Yora hanya diam."tanpa kata."kenapa hatinya masih menginginkan ini."

"Ra,jangan diam dong?"aku tidak suka diabaikan."Yora pun bertanya?"apa kamu sedang Dating? Dengan Eun Jung?"Dong Yul menarik nafas."dan menjawabnya."aku hanya tertarik saja."bukan cinta."Dia yang mengajakku berpacaran."aku sama sekali biasa aja."

"Yora hanya melongo rasanya ada air keras menyiram hatinya."apa segitunya aku terhempas?"sampai tidak berbekas?"Dong Yul pun mengelus rambut Yora."jangan khawatir."Aku akan tetap bersama kamu."

"Walaupun aku sudah Dating."kita tetap sahabat."sampai kapan pun."Dong Yul pun memberikan burger dan Coca-Cola."dengan berjalan kearah meja."sambil membuka chat di Hpnya."

"Yora pun meletakkan paleet itu."dan berjalan ke arah jendela."untuk sekedar mencari udara segar."Yang susah untuk dicari."setelah beberapa jam kemudian."

"Dong Yul pun berpamitan."aku pulang dulu."Momy menyuruh ku untuk membeli sesuatu."

"Burgernya tidak enak kalau dingin."makanlah."Yora hanya memalingkan muka."sambil menahan air mata."yang akan jatuh sebentar lagi."

"Kalau sakit jangan di tahan."tapi di luapkan."jangan disimpan."kalau kamu lelah." bisa cerita ke aku." sebenarnya apa yang terjadi?"

Author POV

"Yora hanya memandang langit sambil menahan air mata yang sudah ingin keluar."apa ini tentang coowok itu?"

"Kenapa kamu selalu suka sama cowok seperti itu."hidupmu hancur karena mencintai dia." buat apa coba." lebih baik pikirkan karirmu." masa depanmu yang cerah."

WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang