Part 7

0 0 0
                                    

POV Dong Yul

"Saat Yora mengacuhkan aku." Aku tidak terlalu peduli." Karena dari dulu sampai sekarang."Yora adalah anak yang kalem dan manja."suka membuat kesalahan dan berusaha tegar dan tidak ada masalah."

"Tetapi sekarang sangat banyak berubah."lebih dewasa dan penurut."seperti bukan Yora yang dulu."Yang ceria dan selalu bikin kesal."aku sama sekali tidak mengerti pemikiran Yora."Makanya aku bersikap cuek dan masa bodoh."pagi ini aku melihat Yora sedang di ruangan seni." dia tampak sedih." aku tidak tau kenapa dia bersedih."segala cara aku buat." tidak ada hasil untuk membuat dia ceria lagi."

"Sampai disaat itu aku melihatnya diparkiran Apartemen." menangis tersedu-sedu." aku berusaha untuk menenangkannya." tetapi sepertinya dia makin menjauh." saat itu aku bingung harus bagaimana?" secara aku tidak pernah punya saudara." karena aku anak tunggal."untuk memperlakukan seorang wanita saja." aku bingung."apalagi Yora sekarang makin membuat aku bingung."

"Saat ini yang aku lakukan hanya diam." dan berusaha menjaga jarak."karena makin dipaksa Yora makin menjauh."aku berusaha untuk tetap menuruti kemauannya."sampai dia mau membuka hatinya padaku."dan mempercayai diriku lagi."sedih rasanya orang yang kita sayangi menjauh pergi."Seakan-akan menghilang tapi pasti."

"Aku sudah berjanji pada Kakeknya."untuk menjaganya." tapi janji ini tidak bisa aku tepati." karena Yora membenci aku." Apa yang harus aku lakukan?" untuk membuatnya dekat dengan aku lagi."

"Yul meninju dinding dengan keras." Akkkkkkk. Bugh.......bugh.....bugh ...bugh....bugh.."Yul pun terengah-ngeah sambil terduduk di lantai."

"Woi lagi ngapain Bro?" Kenapa dinding tidak bersalah jadi sasaran amukan kamu?"

"Laki-laki itu pun mendekat sambil memberikan handuk kecil."lap dulu bekas darah di siku tangan kamu."

"Yul pun memejam mata sebentar sambil menenangkan amarahnya."Sebenarnya ada apa dengan kamu?" Apa soal Yora?" Dia sudah dewasa Bro?" Bukan gadis kecil yang dulu lagi."Dia sudah cukup umur untuk kau jaga."

"Kamu tidak usah khawatir dia baik-baik saja."Yul pun berdiri dan melempar handuk kecil itu ke lantai."Aku bukan hanya khawatir aja."aku kadang bingung kenapa sekarang ini aku gampang emosi."

"Apalagi aku pernah lihat Yora pernah jalan bersama laki-laki lain."mereka sangat akrab."dan aku gak tau kyk ada perasaan aneh yang timbul."laki-laki itu pun ketawa terbahak-bahak."Itu namanya cemburu."itu kamu rasakan saat ini."

"Yul pun mengambil bir dikulkas sambil memandang langit diangkasa."Sebaiknya kamu katakan sebenarnya Yul."daripada menyesal dikemudian hari."

"Aku tidak punya perasaan padanya Hyung."aku hanya ingin menjaga dalam diam." Yul meremas kaleng bir itu dan melemparnya ke tong sampah."

"Yul pun mengambil Hp dan kunci motor ya."Sambil berjalan Hpnya berbunyi sangat keras."terlihat nama Eun Jung yang menelpon."ada apa Jung?" Kamu dimana?"dari tadi aku Wa."tapi kamu tidak membalas."aku sedang sibuk." Suara berdecak kesal terdengar."

"Jangan bohong kamu."pasti lagi berduaan dengan sahabat genit mu kan?" Yul pun mematikan Hp ya."males mendengar suara dari mantan pacarnya."
"Dia adalah Eun Jung mantan dari Dong Yul."Beberapa bulan mereka berpacaran."tapi sering bertengkar dan mengakibat putus."

"Dong Yul sendiri males menanggapi ocehan mantan reseknya."tapi selalu tidak bisa melihat wanita menangis atau pun memohon."Eun Jang selalu memohon untuk kembali."dengan berat hati Yul kembali dengannya."

WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang