.
.
CHAPTER 1
Apa gunanya punya badan seksi kalau tak pernah dibelai? Taehyun memandang muram cermin lebar di kamar luasnya. Matanya turun memperhatikan dadanya yang besar hasil gym, pinggang ramping bagai lekukan gitar Spanyol dan sepasang paha kencang yang tentu saja menggiurkan. Taehyun bahkan sengaja merampingkan kakinya agar terlihat lebih indah. Tapi apa? Tak pernah disentuh, menyedihkan. Taehyun merasa seperti makanan utama yang diabaikan begitu saja.
Bahkan sebelum menikah, Taehyun sudah menyiapkan sejumlah koleksi lingerie khusus yang dapat dia gunakan tiap malam untuk menghibur suaminya itu. Tapi apa? Lagi-lagi amat disayangkan, rencana tinggal rencana.
Taehyun menghela napas sebal. Choi Soobin, suaminya, selalu sibuk di kursi Kongres. Pulang tiap lima hari sekali, itu pun harus disita lagi jika ada telepon mendadak dari Capitol. Akhir minggu diisi dengan rutinitas Soobin bermain golf, arisan berlian ala sosialita atau janji temu dengan rekan bisnisnya yang terselubung menjadi jamuan makan. Taehyun jengah.
Setelah menanggalkan jubahnya, pemuda itu berbaring di atas seprai sejuk dan menenggelamkan wajah tampannya di bantal tersebut. Taehyun sudah pernah merengek, merajuk, bahkan memaksa Soobin agar meluangkan sedikit waktu agar mereka punya waktu "berkualitas" atau yah, sebut saja, bercinta panas.
Sayang, Soobin menolak halus setelah rentetan panggilan dan e-mailnya.
Terkutuk!
Sejak Soobin pindah kewarganegaraan dan menjabat menjadi senator negara bagian Nevada,hidup Taehyun muram. Kering. Tak bergairah. Dan dia menyedihkan karena nafsu seksnya hanya terlampiaskan pada alat-alat pemuas di kamar dan bukan milik suaminya tersebut.
Taehyun memandang muram lipatan seprai, kemudian meremasnya pelan. Kalau dia tengah suntuk begini, biasanya dia akan menggeluyur keluar kamar dan minum-minum. Atau menelepon sahabatnya untuk duduk di bar. Atau bahkan bertemu sejumlah anggota keluarga. Biasanya dia menyibukkan diri agar terdistraksi, tapi malam ini, Taehyun sangat ingin disentuh. Lebih dari biasanya. Dia begitu tegang dan kesakitan. Dia butuh dijamah, tapi dengan siapa?
Lagi-lagi, Taehyun melipat bibir dan menggerutu sebal.
Apa gunanya punya suami?!
Dari tampilan luar Soobin mewakili tampilan paling maskulin, pria jantan. Tubuh tinggi, penuh otot kekar yang entah bagaimana awet, tungkai panjang nan seksi, wajah rupawan, senyuman menggoda, dan kerlingan mata nakal. Sekarang jabatan tinggi di Kongres. Soobin juga tipe alpha yang gemar memerintah. Dalam bayangan Taehyun, jelas Soobin tipe mendominasi dan penuntut. Sosok yang akan agresif dan senang mengomando tiap sesi bercinta mereka.
Taehyun perlu mengubur bayangan itu atau dia akan makin tersiksa. Soobin tak ada di sini. Soobin masih sibuk di luar sana dan berkutat dengan pekerjaan sialannya. Soobin mengabaikannya seolah Taehyun bukan pemuda paling menakjubkan.
"Ah, payah!"
[]
Hai, gimana nih? Btw ini fluff dan udah tamat ya. Tiap chapter pendek-pendek dan gemesin. Kalau berkenan, mohon tinggalkan komentar ^^ trims!
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD TO PLEASE | soobtyun ✔
FanfictionTaehyun membayangkan rumah tangganya dengan Soobin berlangsung indah. Namun realitanya tak demikian. Kesibukan menyita waktu Soobin, membuat Taehyun kesepian dan kurang belaian. Saat Taehyun mulai jengah dengan alur hubungan mereka yang stagnan, ap...