Selamat malam..
Selamat terlelap dari lelah yang panjang. Kali ini aku kembali dengan cerita yang menyayat hati. Melukai dan membuat sesak raga ini lagi. Tak pernah bosan raga itu terus ku ingat. Terus berputar pada poros hati yang sesak.
Ntah, malam ini rasanya jalan raya begitu ramai.
Tapi tidak dengan suasana dikamar yang gelap gulita tanpa suara. Hanya ada nada ketik layar yang mengisi tiap sunyi nya. Rindu yang menyesakkan. Tangis yang enggan untuk memunculkan. Hanya karena hati ragu untuk berbicara perihal merindu lagi. Karena saat itu hati terlalu yakin bahwa diri tidak akan mengingat tuan lagi.
Tuan kejam,
Meninggalkan ku sendirian di sunyinya malam. Terisak hanya karena ingin bertemu tuan yang tak lagi sama.
Tuan indah,
Hingga hatiku saja menolak keras jika aku bisa melupakan semuanya.
Tuan apa kabar?
Aku rindu bersapa ria. Tertawa meski canggung saat bersama. Tuan selalu punya cara untuk membuat bahagia. Cara cara sederhana yang selalu ku suka.
Tidakkah berniat untuk kembali tuan? Memeluk ku lagi seperti dahulu kala. Berjalan beriringan, dan mengawasi ku agar aku tak terluka.
Aku kini terluka tuan,
Hanya karena mu yang sudah tidak bersamaku lagi.
Boleh aku merindu mu?
Ku sampaikan ini pada helaian lembut angin malam ya..
Salam hangat untuk tuan yang tak banyak bicara. Aku merindu.-dinaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You
PoetryMemiliki mu hanya sebatas angan ku Dan kata tulisanku adalah wujud setiap rasaku. Ketika aku tak mampu mengungkapkan tulisan lah yang dapat menyirat bahwa aku mengagumi mu.