01. Once Upon a Dream

18 5 0
                                    

01. Once Upon a Dream

KIM menggunakan kudanya untuk membantunya keluar dari area istana dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KIM menggunakan kudanya untuk membantunya keluar dari area istana dengan cepat. Jika ia hanya berjalan ataupun berlari, baru melangkah 3 kali saja ia pasti sudah dibawa kembali ke dalam.
Putra mahkota memiliki mata yang tajam, mulai dari tatapan bahkan bentuk matanya. Sering dijuluki Fox Eyes, namun begitu ia juga termasuk jahil jika bersama orang terdekatnya. Seperti saudara sedarahnya, teman di area sekolah istananya.

Istana mempunyai 6 bangunan utama. Bangunan di tengah untuk tempat tinggal dan berkumpulnya anggota kerajaan, yang tentunya bangunan ini sangat megah dan mewah. Dan 5 bangunan sisanya berada di sekeliling, 1 untuk ballroom, 2 untuk tempat tinggal para pelayan dan penjaga istana, 1 untuk tempat tinggal bagian kerajaan namun bukan dari keluarga kerajaan, dan 1 bangunan untuk pertemuan antartamu kerajaan

Tentunya ke-5 bangunan itu tidak semegah bangunan yang berada di tengah. Namun, cukup besar.

Dan ada bermacam-macam fasilitas di dalam lingkup istana. Ada sekolah untuk keluarga kerajaan bahkan keluarga dari pelayan dan penjaga bisa bersekolah di sana dengan syarat tertentu. Biasanya sang Raja memberikan ketentuan, untuk pekerja yang sudah setia di sana selama 10 tahun diberikan fasilitas sekolah kerajaan gratis untuk anaknya.

Ada juga bangunan yang sangat besar, itu berguna untuk pameran, acara musik, dan seni lainnya. Biasanya mengundang rakyat mereka untuk ikut menonton.

Di bagian belakang istana juga ada tempat atau lahan untuk menanam aneka tumbuhan. Mulai dari sayur hingga buah, jika sudah panen maka sebagian mereka bagikan ke rakyatnya.

Lingkup yang sangat luas ini terkadang membuat Kim terlalu susah untuk keluar dari sana. Apalagi sekeliling istana dilingkari oleh tembok pelindung yang tinggi.

Tapi, dengan kelincahan dan akalnya yang cerdik. Ia selalu bisa lolos dari istana, dan menikmati dunia luar. Bahkan terkadang Kim menyamar sebagai warga biasa, dan itu sangat menyenangkan untuknya.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit berkuda, akhirnya Kim sampai di gerbang terakhir area istananya. Ia turun dari kuda hitamnya dan mengelus kepala kuda tersebut.

"Okay, King Black. Tunggu di sini." Ia mengambil beberapa rerumputan dan menaruhnya di dekat kuda itu. "Ini persediaanmu selama aku pergi. Jangan kabur!"

Kim tak lupa untuk mengikat kuda itu di sebuah pohon. "Aku akan segera pulang." Ucapnya sebelum berlari meninggalkan kudanya.

•••

Aisy telah sampai di rumahnya, ia meletakan ranjang bunga di meja tamu. Lalu ia duduk di lantai dan mulai merangkai bunga itu menjadi karya yang sangat indah nantinya.

Aisy sangat suka merangkai bunga, ia biasanya akan menjualnya di pasar khusus rangkaian bunga. Uang itu cukup untuk menambah biaya kehidupan sehari-hari.

Ayah dan Mama Aisy sedang berada di ladang. Mereka memang menghabiskan waktu di sana dan akan pulang saat matahari akan terbenam. Kebetulan Aisy pun anak tunggal, ia tidak mempunyai adik untuk diajak bermain bersama.

Untungnya ia mempunyai teman baik bernama Kina.

Setelah menyelesaikan 2 rangkaian bunga, Aisy merasa bosan dan memutuskan untuk keluar dari rumahnya. Walaupun hanya sekadar berjalan-jalan di sekitar desa.

Ia tak lupa untuk memakai jubah sederhana berwarna coklat muda. Sebelum keluar, Aisy mengepang rambutnya menjadi kedua bagian lalu memberikan pita kecil di masing-masing bagian bawahnya.

Tak butuh waktu lama lagi, Aisy segera keluar dari rumah dan mengunci pintunya. Meletekkan kuncinya di bagian pot tanaman.

Aisy berjalan dengan langkah ringan dan ceria, senyumnya pun sangat indah. Ia mengamati setiap titik di desanya, desanya ini memang sederhana, tidak ada gedung mewah dan tinggi namun sangat nyaman baginya.

Langkahnya bergerak sedikit melompat dengan mulutnya yang kian bersenandung tenang.  Saking bersemangatnya, hingga ia tak sadar bahwa tali sepatunya yang berwarna coklat itu mulai terlepas dari ikatan simpulnya.

"Nona!"

Aisy memelankan langkahnya, ia tidak tahu siapa yang dipanggil tapi suara itu berada di belakangnya. Ia memutuskan untuk menoleh ke sumber suara.

Kedua matanya menatap orang itu cukup lama, mencoba mengingat siapa dia. Wajah yang tampan dan familiar namun Aisy lupa siapa dia.

Lelaki itu berjalan mendekati Aisy dan berjongkok di depannya. Tangannya yang gagah mulai mengikat tali sepatu Aisy, walau simpulnya tidak sesempurna saat Aisy mengikat sendiri.

"Jika kau terus membiarkan tali sepatu ini, bisa-bisa kau terjatuh, Nona..?" Lelaki itu berdiri dari jongkoknya dan menatap Aisy.

"Aisy."

"Ah, Nona Aisy. Saya, Kim." Ia mengulurkan tangannya mengajak berjabat tangan.

Untuk beberapa lama Aisy hanya memandang tangan itu, tanpa membalas jabatan tangannya. Namun dengan cepat ia tersadar siapa 'Kim' itu, ia mulai membungkukkan badannya 90° derajat.

Sigap Kim memengang kedua bahu Aisy dan mengubah Aisy agar kembali berdiri tegak. "Jangan membungkuk. Derajatmu lebih tinggi dariku, Nona."

Aisy kembali berdiri tegap namun kepalanya hanya bisa menunduk dan mengangguk pelan. Tingkah kakunya membuat Kim terkekeh, Kim mencondongkan badannya agar bisa melihat wajah Aisy. "Kau masih bisa mengenalku?"

"Masih, Tuan. Kau pangeran Kim," jawab Aisy pelan.

Kim mengangguk. "Betul, tapi ketika saya tidak berada di istana kau tidak perlu sekaku ini. Saya berusaha keluar dari lingkup istana agar dapat melihat orang-orang berperilaku kepada saya dengan biasa saja."

"Jangan terlalu menunduk, mahkotamu akan segera jatuh, Nona."

Mendengarnya, Aisy mulai mengangkat kepalanya dan menatap Kim yang sedang tersenyum. Matanya memang sangat tajam, namun senyumnya sangat hangat.

"Cantik. Bolehkan saya meminta satu permintaan?" pinta Kim.

"Boleh, Tuan."

"Jangan beri tahu siapapun, bahwa kau melihatku."

Aisy mengangguk pelan. "Baik, saya berjanji."

"Saya pergi dulu, mungkin kita akan bertemu lagi. Semoga." Kim berjalan melewati Aisy.

Kenapa dia begitu tampan saat dilihat dengan mata telanjang?

Kenapa dia begitu tampan saat dilihat dengan mata telanjang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

hai hai...

Cilacap, 8 Desember 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ClairvoyantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang