SATU

5 1 2
                                    

Seorang gadis yang parasnya sangat cantik, ditambah dengan kerudung yang lebar menutupi sebagian tubuhnya, tengah duduk di kursi sebuah cafe yang menghadap ke jalanan kota. Membuat siapa pun pasti betah memandanginya.

"Assalamualaikum," sapa seorang gadis seumuran yang berdiri dihadapannya, tatapannya pun ter alihkan.

" Wa'alaikumsalam," ucap perempuan yang tengah duduk dengan senyuman yang sangat manis.

"Sudah lama gak ketemu, bagaimana kabarmu Rahma?" ucap gadis itu sambil duduk ditempatnya.

"Alhamdulillah, baik. Kamu sendiri bagaimana?" ucap rahma sambil menyalaminya.

"Alhamdulillah baik" ucapnya dengan senyuman

Rahma Aisha Reynand, anak tunggal dari Arsenio Reynand dan Calista Pujianti. Ia seorang mahasiswi di salah satu universitas di bandung sedangkan orang tuanya berada di jakarta karena pekerjaan ayahnya.

Saat ini rahma sedang menempuh studinya di semester 5 di fakultas pendidikan. Sebenarnya Rahma wanita yang cerdas, bahkan Rahma sempat mendapatkan beasiswa ke mesir untuk studinya, namun rahma menolaknya, karena alasannya jarak yang jauh. Lalu Ia pun khawatir pada orang tuanya ketika pergi jauh bahkan dalam jangka waktu lama.

Mereka berdua pun, mengobrol sambil menikmati pesanannya.
"Ouh, iya Man kamu kebagian didaerah mana praktek? "tanya Rahma pada gadis itu.

"Ouh.. itu, aku kebagian di daerah pangalengan Ra" " jauh banget itu" lanjut Manda

"Ya, gak papa. Sekalian liburan, suasana di sana juga sangat sejuk kok, itung-itung mendinginkan otak," kekeh Rahma, Mendengar itu Manya hanya cemberut.
Rahma tahu apa yang saat ini di khawatirkan oleh sahabatnya itu. Tak lain dan tak bukan pasti tentang pacarnya.

"Tapikan di sana sinyal ponsel jarang, terus gimana sama... " pikiran manda melayang kedepan. "Nanti dia nyari yang lain" lanjutnya. Tuhkan, ini kebiasan Manda selalu berpikiran negatif sama aldi pacarnya.

"Hush.. kamu ini, Aldi pacar kamu itu gak akan kemana-mana, jadi tenang aja," Rahma menepuk bahu Manda.

"Ya, takut aja, kalau nanti dia itu nyari yang lain. Ah!! akan ku pastikan kakinya patah," ucap Manda mengempalkaan tanganya.

"Ya allah... Man mending kamu cepetan nikah sama Aldi, kalian udah lama di hubungan syetan sih. Biar kamu gak takut lagi Aldi berpaling sama yang lain."

Rahma benar hubungan mereka sudah lama terjalin dari waktu awal masuk SMA hingga sekarang.

"Tapikan aku belum lulus wisuda Ma, dia juga belum dapet pekerjaan yang tetap,"

"Nikah bukan menjadi penghalang kok buat kalian. Bahkan dengan menikah bisa membuka rezeki loh." Rahma tak mau sahabatnya itu terus terusan dalam kemaksiatan walaupun mereka berdalih bahwa mereka pacarannya islami, tetap saja itu tak boleh dalam islam gak ada yang namanya pacaran apalagi pacaran islami.

" Iya-iya, siap bu ustadzah," balas Manda dengan wajah malasnya karena Ia sudah sering mendengar kalimat iru dari Rahma.

Rahma hanya menggelangkan kepalanya.

"Kalau kamu di tugasin kemana?" tanya Manda setelah menghabiskan makanannya.

"Aku di tugasin ke Ciwidey," ucap Rahma lalu meminum minumannya.

"Wih, enak tuh, sekalian wisata ke kawah putih seru tuh," ujarnya.

"Iya Man, tapi entahlah kan kita di sana waktuya gak banyak" ucap Rahma lesu.

Drttt....drrtt...drrtt..

Suara ponsel bergetar di atas meja, ternyata berasal dari ponsel Rahma. lalu tertulis di layarnya tulisan MAMA, langsung saja Ia menekan Icon hijau pada layar ponselnya.

"Bentar ya Man," izin Rahma Manda hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Assalamualaikum," sapa rahma

"wa'alaikumsalam, Rahma" jawabmamanya.

" iya, Ma ada apa?"

" Sayang, kamu bisa gak pulang dulu ke jakarta?"

" Ada apa ma?" tanya rahma

" Ini ada yang mau ayah omongin sama kamu sayang, bisakan kamu pulang dulu?"

"Iya ma, insya allah. Rahma pulang"

" Ya sudah, kamu hati-hati di jalanya, ya sayang" ucap mamanya.

" Iya ma"

"Ya udah mama tutup assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam," jawab Rahma lalu menyimpan lagi ponselnya di atas meja.

"Kenapa Ra?" tanya manda

"Gak tau Man, Mama nyuruh aku pulang dulu ke Jakarta," jawab Rahma lalu Manda mengangukkan kepalanya.

*****

"Dokter bagaimana, keadaan istri saya?" tanya seorang pria yang berdiri dari tempat duduknya, dengan raut wajah yang sangat khawatir.

Bersambung....

Hallo semuanya, mohon bantuannya. Comment kalian sangat membatu saya dalam menulis, tolong tinggalkan jejak kalian walaupun sedikit :) thank you

Dear you _____
Desember 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang