"Aku pengen cepet-cepet dewasa, biar punya banyak uang dan segalanya"
Kata-kata yang selalu gua Ucapkan sewaktu kecil. Dulu gua sempat berfikir, bahwa dewasa adalah masa yang paling indah, menjadi dewasa mampu membuat kita senang. Punya banyak uang, bisa ke sana-kemari, dan yang paling penting kita bisa melakukan apapun tanpa di marahi ibu dan ayah.
Tapi nyatanya Dewasa tidak semenyenangkan yang gua pikirkan, bahkan dewasa tidak perlu menunggu kita menjadi besar, seorang anak kecil, bahkan bisa menjadi dewasa.
Kata kak Andi, salah satu mahasiswa Universitas Negri Semarang "cakupan dewasa cukup luas. Tapi yang paling utama dilihat dari cara berpikir, sikap, dan tindakan. Umur tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai indikator apakah seseorang dewasa atau tidak. Cara berfikir yang kritis tetapi logis, peduli terhadap sekitar, bisa menyesuaikan dengan lingkungan, tidak hanya melihat sesuatu dari sudut pandang pribadi, untuk menuju kedewasaan itu harus mengurangi yang namanya mengeluh dan jangan bergantung dan berharap terlalu banyak dengan orang lain."
Jadi pada intinya adalah Dewasa itu tentang pemikiran bukan tentang umur jadi menurut gue kalo pun umur lu masih kecil tapi pemikiran lu udah dewasa itu tanda nya lu dewasa cmn kalo umur lu udah dewasa tapi pemikiran lu belum dewasa ya ga bisa di sebut dewasa.
Dan pada saat sudah sampai di titik yang namanya Dewasa, gua jadi lebih sadar, arti dari kata dewasa bukan hanya sekedar main-main, semakin dewasa, kita menjadi lebih mengerti bahwa semakin kita Dewasa semakin kita tahu, bahwa Dewasa memiliki tanggung jawab yang besar, dan selalu di tuntut dengan namanya keadaan.
Instagram: @buku_hijau219
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rindu
RomanceJangan hanya membaca, tapi sesekali di resapi, lalu di renungkan. Lansiran prosa puitik tentang dialektika rasa. Tuan, puan, apa guna aksara jika tiada di eja? Apa guna bahasa jika tiada untuk dialog semesta? Sekumpulan aksara semenjak jejak terjaja...