01. Hai, selamat datang

44 10 14
                                    

"Welcome to my fantasy"

––

Senandung ringan mengiri langkah gadis berseragam SMA itu, setiap berangkat sekolah, ia selalu merasa senang.

Kemudian ponselnya bergetar karena menerima sebuah panggilan dari salah satu teman nya "'Hallo, putri?" respon nya.

"Lydia, kamu masih dimana?"

Sejenak ia tertawa kecil, sebetulnya ini masih pagi, tapi putri memang anak yang rajin jadi ia terbiasa datang awal. "Di jalan, bentar lagi–"

"Kamu udah liat kan?"

Senyuman luntur dari wajah cantik nya, "Apa..ini?" tangan nya menggenggam erat ponselnya, ada sosok menyeramkan di depan gerbang sekolah nya, yang lebih mirip seperti siluman.

Namun tak lama, seorang wanita berseragam dokter keluar dari gerbang sekolah mereka.

Dan masih banyak anak yang masih diluar sekolah, mereka tidak berani melangkah memasuki area sekolah karena sosok itu.

"Pagi yang indah ya anak anak" Wanita itu tersenyum ramah.

"Kamu bakal lebih kaget kalo ke kelas, aku tunggu" putri kemudian mematikan panggilan nya.

Suara geraman dari sosok itu membuat bulu kuduk mereka merinding, sebenarnya ada apa disini? Kenapa semuanya membingungkan. "Tenang saja, ini hanya pelatihan mental, ini hanya cosplay"

Sungguh, ini jauh melegakan daripada momen tidak jadi di tanya guru. "D-dia!" seseorang menghampirinya, dia Anggun, teman sekelasnya juga. "Bareng ya ke kelasnya" Lydia pun mengangguk menanggapinya.

Kemudian wanita itu mempersilahkan mereka untuk masuk, "Ini berlangsung satu minggu, selamat bersenang senang!"

"Iyaa"

Sebagian merasa antusias dengan ini, termasuk Anggun. "Gila, ini pasti seru banget, kaya di film film ini lho haha" sedikit mengenai dirinya, dia anak yang ceria, cerewet, pintar, dan ambisius.

Lydia entah kenapa tidak merasa senang ataupun sedih, seperti ada perasaan janggal ketika sekolah mereka mengadakan acara seperti ini. kemudian langkahnya terhenti saat melihat tiang yang menyekat area sekolahnya "Bukan nya itu lagi di bikin bangunan baru ya?"

Anggun ikut terkesiap "Eh iya, kemarin kayanya masih setengah jadi deh, kok malah di hadang gini sama tembok?" ia juga merasa kebingungan.

Tapi kemudian mereka kembali berjalan untuk masuk ke kelasnya.

"Permisi" salam mereka berdua, ternyata dikelasnya sudah ada orang dewasa yang berdiri didepan kelas, tapi bukan guru.

Wajah dingin nya mendominasi, "Apa sudah datang semua?" tanya nya pada seisi kelas.

"Masih satu lagi bu, Risa" Jawab Ellis, si ketua kelas.

Wanita itu membuang pandangan, lama sekali pikirnya. "HAL–oo" Risa memelankan suaranya diakhir saat sadar kalau kelas tidak hanya di isi oleh teman teman nya. "Maaf bu" ia membungkuk kecil, lalu duduk di samping Lydia.

"Seru banget ini lia, aku gak sabar ini dimulai" Antusias nya pada Lydia, dan ia hanya menanggapinya dengan senyuman.

Wanita itu berdiri dari duduk nya, dan berjalan ke depan papan tulis. "Dengarkan, dan jangan ada yang menyela."

Mungkin mereka pikir ini hanya topeng untuk menambah suasana tentang pelatihan kali ini, namun kenyataan nya, dia adalah wanita yang berwajah dingin dan ucapan nya juga sarkas.

"Di area sekolah ini, kalian harus bisa berhasil mendapatkan bendera hitam, untuk lokasi, tidak di beritahu letak pastinya, kalian hanya harus mencari tanpa tertangkap oleh makhluk seperti dia."

Semua pandangan melihat ke arah pintu, sosok yang jauh menyeramkan itu ada lagi, dan lalu tersenyum kearah mereka.

Lydia langsung mengalihkan pandangan nya, bukan, apa ini? Apa ini?! Entah kenapa, disaat teman teman nya merasa tertantang oleh ini, ia tidak merasa demikian, Lydia malah takut.

"Silahkan hubungi orang tua kalian, selama satu minggu kalian tidak akan pulang, makanan dan pakaian sudah kami siapkan"

"Baikk!"

From : Putri
Aku mau pulang lia, perasaan ku tiba tiba gak enak

Saat menerima pesan dari putri, Lydia semakin di buat cemas, ia melirik ke arah Putri yang berada di bangku depan.

Tenang aja, cuma seminggu kok, dulu kita juga dua minggu kan nginep disekolah

Meski dalam keadaan panik, ia harus tetap menyemangati teman nya itu.

–––

The Lucid Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang