04

469 42 8
                                    

"Mahesa" Ucap kian santang.

" Iya ini aku kian santang " Ucap mahesa.

" Sebenarnya apa maumu kau tiba-tiba datang dan menyerang kami" Tegas kian santang.

"Jelas aku ingin membunuh kian santang" Ucap masesa mengejek.

" Astaghfirullahalazim " Istighfar kian santang.

" Apakah kau tidak lelah terus menerus ingin membunuhku " Ucap kian santang.

" Tentu saja tidak kian santang aku tidak akan lelah sebelum aku bisa membunuhmu "

" Ayo lawan aku" Tantang mahesa.

" Baiklah akan aku ladeni kau" Ucap mahesa

Pertarungan antara mahesa dan kian santang pun tak dapat terelakkan lagi karena kekuatan kian santang jauh lebih tinggi dari mahesa akhirnya mahesa berhasil terpukul mundur oleh kian santang.

Bruk!!!.

" Aaahh " Rintih Mahesa.

Karena sudah kalah akhirnya mahesa kabur lalu kian santang menghampiri Rara santang.

" Yunda" Ucap kian santang.

" Rai" Lirih kian santang.

" Yunda sepertinya Yunda terluka terkena luka dalam terlalu parah sebaiknya kita kembali ke istana nanti Yunda naik kuda bersamamu karena tidak memungkinkan untuk Yunda menunggangi kuda sendiri dalam keadaan seperti ini " Ucap lembut kian santang.

# di tempat lain.

" Nek kita harus mencari para golongan hitam dimana nek" Ucap Praharsini.

" Kita mau mencari sekutu golongan hitam kemana" Ucap Yudhakara jengkel sebab dia sudah sangat lelah

"Sudahlah ikut saja denganku" Ucap nyi rompang.

"Baik nek" Ucap Praharsini dan Yudhakara.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka mencari sekutu golongan hitam.

# di istana padjajaran.

Kian santang sudah sampai di gerbang istana dan di depan istana ada para prajurit yang sedang berjaga.

" Raden apa yang terjadi dengan nyimas Rara santang raden " Ucap prajurit 1

" Yundha terkena luka dalam yang cukup parah katakan kepada ayahanda aku akan membawa Yunda ke ruang pengobatan aku akan menunggunya di sana" Ucap kian santang.

"Baik raden" Ucap 2 prajurit itu.

Setelah kepergian kian santang salah satu prajurit menyampaikan pesan dari kian santang untuk prabu Siliwangi.

# di ruang balairung.

Di saat prabu Siliwangi sedang duduk di singgasananya datanglah subanglarang istri ke dua.

" Kanda " Ucap subanglarang sambil tersenyum tulus.

" Ada apa dinda " Ucap lembut prabu Siliwangi.

" Kanda aku ingin bertanya dimana kian santang dan Rara santang " Tanya subanglarang.

" Mereka sedang berburu dinda mungkin sebentar lagi mereka kembali " Ucap prabu Siliwangi.

Subanglarang mengangguk paham mendengar penuturan suaminya.

Saat mereka sedang berbincang datanglah prajurit utusan kian santang untuk menyampaikan pesannya

" Hamba izin menghadap gusti prabu " Ucap prajurit sambil menunduk memberi salam.

"Ada apa prajurit" Ucap prabu Siliwangi.

" Nyimas Rara santang dan raden kian santang sudah kembali ke istana tapi nyimas Rara santang mengalami luka dalam yang cukup parah sekarang mereka ada di ruang pengobatan gusti prabu.

Mendengar kabar itu sontak membuat prabu Siliwangi dan ratu subanglarang terkejut bukan kepalang.

" Ya sudah kau bisa pergi " Ucap prabu Siliwangi.

" Sendiri gusti prabu " Ucap prajurit itu.

Setelah prajurit itu pergi prabu Siliwangi dan ratu subanglarang bergegas menuju ke ruang pengobatan.

# di ruang pengobatan.

Rara santang sedang diobati oleh tabib istana setelah diobati kian santang menanyakan keadaan kakaknya Rara santang.

" Tabib bagaimana keadaan Yunda Rara santang tabib " Tanya kian santang.

" Nyimas Rara santang mengalami luka dalam yang cukup dalam tapi raden tidak perlu khawatir aku sudah mengobati luka salamnya dam sebentar lagi nyimas Rara santang akan sadar " Ucap tabib istana.

" Kalau begitu hamba izin undur diri raden hamba ingin mencari dedaunan untuk obat nyimas Rara santang " Ucap tabib istana.

" Baiklah tabib " Ucap kian santang.

Tak lama kemudian prabu Siliwangi dan ratu subanglarang datang.

"Asalamualaikum, sampurasun " Salam prabu Siliwangi dan ratu subanglarang.

" Waalaikumsalam, rampes " Jawab salam kian santang.

" Putraku bagaimana keadaan Yundamu " Tanya subanglarang yang kini sedang dudukdi pinggir ranjang Rara santang.

" Alhamdulillah ibunda Yunda Rara santang baik-baik saja tabib juga sudah memeriksanya " Ucap kian santang.

" Syukurlah kalau begitu " Syukur subanglarang.

"Putraku ayahanda ingin bertanya siapa yang melakukan ini kepada yundhamu

( kian santang menceritakan semua yang terjadi saat sedang berburu)

" Jadi semua ini ulah mahesa " Ucap prabu Siliwangi ia merasa geram karena ulah mahesa putrinya terluka parah.

" Sudahkah kakanda lagipula putri kita tidak apa-apa " Ucap subanglarang menenangkan suaminya agar ia tidak bertindak gegabah.

Tak lama Rara santang terbangun.

" Ekhn " Rara santang merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

" Putriku" Ucap subanglarang.

" Ayahanda, ibunda, rai kian santang " Ucap Rara santang.

Bersambung.....

Sampai sini dulunya nanti aku lanjut di chapter berikutnya oke maaf baru up soalnya aku sibuk urusin ini itu terus juga habis sembuh sakit jadi mohon maklum lah ya.

Maaf kalau ceritanya kurang menarik😣
Typo di mana-mana.

See you next time...

Gk vote gk lanjut oke 👍

KISAH KIAN SANTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang