Terkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia.
Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...
-Andai saja aku bisa kembali mengulang waktu, maka mengenalmu adalah hal yang lebih baik tidak terjadi-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cewek gila!"
"Jelek, item, dekil emang lebih baik lo mati!"
"Perebut! Itu karma buat lo. Pantes aja ayahnya ninggalin dia pasti karena ibunya kelakuannya kayak dia nih. Ngerebut yang bukan miliknya!"
"Hahaha bener itu, memang gak pantes di kasihani cewek kayak gini!"
"Lo itu gak pantes sama dia, gue juga heran kok bisa si Zan dekat sama lo ternyata karena lo kegatelan!"
Gadis itu menutup kedua telinganya, tawaan dan hinaan mereka sangat menggema di telinganya. Kini ia berada di tengah tengah gerombolan gadis-gadis yang menghinanya, tubuhnya terduduk lemas ia menenggelamkan kepalanya di lekukan kedua lututnya.
"Bangun lo! Gak bisa menghadapi kenyataan ya? Emang pantes nya lo pergi dari sekolah ini kalau bisa dari dunia ini lebih baik ya kan gays!" ujar salah satu diantara mereka lalu menendang kaki Keiza.
Keiza terdiam, ia hanya bisa menangis rasanya terasa sakit ketika emosi itu terpendam. Ia ingin sekali menampar mereka semua tetapi itu sia-sia sudah berkali-kali Keiza mengatakan yang sebenarnya tapi lagi dan lagi Keiza akan di salahkan, mereka akan semakin menuduh Keiza bahkan sampai membawa-bawa orang tuanya. Hal yang lebih menyakitkan adalah ketika mereka mengatakan bahwa ibunya seburuk itu, sumpah demi rasa sakit hatinya suatu saat nanti ia akan membalas orang-orang yang sudah mengatakan hal buruk tentang ibunya.
"Sempat gue dan yang lain dengar lo bilang yang aneh-aneh tentang Ndaa dijamin lo akan ngerasakan akibatnya, Keiza Anindira."
Keiza menyeka air matanya, ia berusaha bangkit dengan kaki bergetar sudah pasti kakinya memar karena tendangan Elvi.
"Kenapa?!"
"Kenapa kalian gak terima dengan omongan gue? Yang gue bilang kenyataan! Gak bisa nerima kenyataan kalau Ndaa yang ternyata gatal?!" sahut Keiza sembari menatap lekat mata Elvi. Elvi menggeram marah, ia mengepalkan kedua tangannya.
"Mau sampai kapanpun kalian tutupi nantinya juga akan ketahuan, kalau lo..." Keiza menunjuk wajah Elvi dengan telunjuknya. "Kalau lo yang nabrak Zan karena dia mau nolongin gue, lo pelakunya. Lo adalah pelaku sebenarnya Elva, lo yang ngerusak cctv kantor demi kisi-kisi ujian, lo yang ngebayar guru demi dapat nilai tinggi dan lo juga..."
"Lo juga yang ngebun--"
"MAMAAAAAA!!" Teriak Keiza sekuat mungkin. Ia membuka matanya dan langsung memegang perutnya. Mimpi buruk itu kembali menghantui Keiza, mimpi yang tiga tahun ini menjadi hal yang paling Keiza hindari. Keiza memeluk erat bantal gulingnya sembari menangis, ketakutan dan rasa sakit itu kembali datang.