"Bin? you okay?"tanya Jenara saat keduanya telah duduk nyaman disalah satu restoran
"emang gue kenapa?"Bintang balik bertanya kepada Jenara
"dari tadi aku perhatiin kamu bengong? ada yang ganggu pikiran kamu?"
Bintang yang ditanya kembali terdiam dan memusatkan pikirannya kepada saat dia tanpa sengaja melihat Jingga bersama seorang pria yang ia tak kenal
"Bin?"panggil Jenara lagi sambil menyentuh pergelangan tangan Bintang
Bintang tampak kaget atas apa yang dilakukan Jenara, ia dengan cepat menarik tangannya agar terlepas, tanpa ia sadar jantungnya memberi reaksi yang berlebihan
"jangan sentuh - sentuh gue!"peringat Bintang dengan tegas, ia tak ingin Jenara berlaku lebih jauh kepadanya,
"permisi, ini pesananya"ucap seorang waiters menginterupsi saat Jenara hendak menjawab ucapan Bintang
"akh terimakasih mbak"jawab Jenara sopan
"selamat menikmati"ucap waiters cantik itu lembut sambil menunduk sopan lalu berlalu pergi kembali ketempatnya
sepeninggal waiters, keduanya kini kembali dalam suasana yang canggung juga sunyi, Bintang yang dengan santai melahap makanannya dan Jenara yang diam - diam memperhatikan setiap aktivitas yang Bintang lakukan
"ternyata dari dulu makanan kesukaan lo nggak pernah berubah ya Bin"ucap Jenara memecah keheningan
"masih sama kayak dulu"lanjutnya sambil menyuap sesendok spaghetti carbonara kesukaannya
"bisa stop ngomongin sesuatu yang udah lewat? nggak usah bersikap seolah - olah lo yang paling kenal sama gue"jawab Bintang sekenanya
"dalam 24 jam aja manusia bisa melakukan berbagai macam perubahan dalam dirinya, apalagi udah bertahun - tahun Jenara!"
Jenara terdiam, kata - kata yang Bintang ucapkan kembali menampar tepat kehatinya, matanya kembali menatap Bintang yang kini tengah memfokuskan atensi ke ponselnya, senyum tipisnya terukir saat ia menyadari bahwa apa yang Bintang ucapkan adalah benar, Bintang sudah berubah bahkan sudah banyak berubah, hanya saja Jenara yang berusaha menyangkal itu semua
"meeting kita udah gue cancel, lo bisa balik setelah ini"ucap Bintang saat ia selesai mengetikkan sesuatu di ponselnya
"hah? lo gila? ngecancel meeting hanya karna____"
"gue ada urusan yang lebih penting dari ini! bukan karna ucapan lo tadi!"ucap Bintang cepat memotong ucapan Jenara
"gue cabut, lo udah gue pesenin taksi"pamitnya sambil beranjak keluar restaurant
Jenara yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan Bintang dengan cepat mengejar langkah pria itu
"Bin!"panggil Jenara saat Bintang sudah dalam jangkauannya
langkah Bintang terhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap Jenara, keduanya berhadapan sambil saling melempar tatap satu sama lain "gue bukan Bintang yang lo kenal dulu Jenara, Bintang yang lo kenal dulu udah ilang! I beg you to act as if we have never met before"
"taksi lo udah dateng, gue pamit"ucapnya lalu menjauhkan dirinya dalam pandangan nanar Jenara
Mata Jenara memanas memandang setiap langkah Bintang yang kian menghilang, senyum kecut tergambar jelas di bibir merah muda miliknya, hatinya sudah cukup banyak retak untuk hari ini
"jadi itu urusan penting yang lo bilang Bin?"ucap Jenara bermonolog saat kedua iris matanya melihat Bintang yang memeluk seorang gadis dari belakang
gadis yang dipeluk tampak kaget dan Bintang dengan usilnya mencium pipinya dengan gemas, Jenara menyaksikan itu semua, semuanya kini terekam jelas dalam ingatannya
setelah dirasa cukup menyakiti diri sendiri dengan melihat adegan romantis Bintang dan wanitanya, Jenara dengan cepat masuk kedalam taksi yang telah dipesan Bintang untuk dirinya.
"sekali lagi, hanya untuk sekali lagi gue bakal coba untuk bilang yang belum sempat gue bilang sama lo Bin"ucapnya dalam hati
*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈
mata Jingga membesar saat seseorang memeluknya dari belakang "ini aku"belum sempat Jingga ingin melepas pelukan itu, suara bariton yang sangat familiar ditelinganya terdengar, senyum cantiknya terukir saat pipinya kini telah di kecup singkat oleh pria yang diketahui adalah Bintang
"kok kamu bisa ada disini?"tanya Jingga saat tubuh mungilnya telah berhasil lepas dari pelukan hangat Bintang
"tadi aku makan siang disini sama client, nggak sengaja liat kamu jadi aku samperin"jawab Bintang
mendengar jawaban prianya, Jingga celingak celinguk seakan mencari sesuatu yang hilang "kamu nyari apa?"tanya Bintang heran
"terus client nya mana?"
"ya udah pulang? emang kenapa?"
"aku kirain masih ada disini"
"kalo masih disini, aku nggak bakal nyamperin kamu"jawab Bintang sambil mengelus sayang rambut blonde kesukaannya
Jingga terdiam mendengar jawaban Bintang, di tatapnya wajah tegas nan tampan dihadapannya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan
"kenapa ngeliatin aku segitunya? ada yang aneh di mukaku?"tanya Bintang sembari meraba wajahnya
Jingga tersenyum lalu menggeleng "nggak ada yang aneh, cuman hari ini kamu ganteng banget"
cup
dengan cepat Jingga mengecup singkat bibir pria dihadapannya
"panas, ayo pulang"ajak Jingga dengan pipi merona karna malu telah mencium bibir Bintang tiba - tiba
Bintang yang dicium hanya bisa pasrah mencoba menggoda Jingga yang tumben sekali gadisnya hari ini berani menciumnya di tempat umum "kamu emang tau mobil ku dimana?"ucap Bintang yang berjalan perlahan dibelakang Jingga
"emang dima"
cup
"na?"ucapanya terpotong saat bibirnya ditabrak oleh labium merah muda Bintang
"itu balasan karna udah berani ngecup tanpa izin ditempat umum"ucap Bintang dengan senyum manisnya, ia kemudian melangkah menuju mobil yang memang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang
"ayo pulang, katanya tadi panas"teriak Bintang saat mendapati Jingga yang masih berdiri mematung ditempat
"akh i_iya"jawab Jingga sambil berlari menghampiri Bintang yang telah sigap membukakannya pintu agar ia bisa langsung masuk kedalam mobil
"silahkan masuk tuan putri"goda Bintang bersikap ala - ala pengawal yang sedang ditugaskan untuk mengawal putri kerajaan
"terima kasih pengawal haha"
saat sudah memastikan Jingga duduk dengan nyaman dan aman, Bintang dengan cepat juga ikut masuk dan duduk dibangku kemudi
"ini nganternya nggak gratis lho ya"ucap Bintang saat keduanya telah siap beranjak dari tempat itu
"ceritanya sekarang jadi supir taksi?"jawab Jingga dengan kekehan
"emang berapa sih bayarannya pak?"tanya Jingga lagi mengikuti alur cerita yang sedang Bintang perankan
"nanti aku kasih tau pas udah nyampe apart"
cup
tubuh Jingga menegang saat Bintang berucap tepat ditelinganya dengan suara yang serak dan ditambah dengan kecupan singkat yang Bintang daratkan pada leher jenjangnya
"ayo kita pulang sekarang"ucap Bintang yang tak menyadari jika wanita disampingnya kini tengah berusaha mengontrol jantungnya yamg berdetak tak karuan akibat ulahnya barusan
"sial banget gue harus nyaksiin adegan begituan"ucap seseorang dari dalam mobil yang terparkir tepat disamping mobil Bintang, ternyata sedari tadi ia menyaksikan aksi Jingga dan Bintang
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
SWASTAMITA YANG HILANG
Fanfiction"aku terlalu takut menyakitimu, jadi kita seperti ini dulu sampai aku siap menjalin sebuah hubungan bersama mu" -Bintang "kenapa seakan hanya aku yang menginginkan hubungan ini? kenapa hanya aku yang mencintaimu? bukankah kau yang menarikku dalam ce...