Prolog

12 2 0
                                    

-aurora dan pandangan pertama-

Keadaan aula sekolah ketika pameran lukisan sekolah berlangsung akan sangat ramai dengan siswa siswi dan para orang tua murid yang berbondong-bondong melihat beberapa lukisan yang di pamerkan di aula sekolah SMA Harvard High School yg di adakan setiap 2 tahun sekali untuk memperingati hari pembukaan sekolah khusus seni yang telah berdiri beberapa tahun tersebut.
Semua siswa siswi sangat antusias dengan pameran ini karena hanya di pameran ini lah mereka memiliki kesempatan yang sangat besar untuk menampilkan lukisan mereka yang nantinya akan di lihat beratus-ratus siswa dan orang tua murid dan jangan lupa yayasan dan kepala sekolah yang nantinya akan melakukan kunjungan ke pameran lukisan ini dan bagi yang beruntung, lukisannya akan di tandai oleh para petinggi sekolah dan berkesempatan mendapatkan biasiswa untuk melanjut kan pendidikan ke universitas "World.art" yg merupakan universitas yg sangat di incar oleh para siswa siswi yang berbakat di kesenian, begitu juga Aurora gadis cantik yang sangat berbakat di bidang seni yang juga merupakan siswi dari SMA Harvard ini memiliki impian dan cita-cita yang sangat tinggi dan dia berharap bisa mewujudkannya.

Aurora seorang siswi tamatan yang ceria nan berbakat saat pameran tersebut pun sangat antusias di karenakan lukisan dia merupakan salah satu lukisan yang terpilih sebagai lukisan yang akan di pamerkan di ajang pameran yang hanya di adakan 2 tahun sekali, awalnya dia tak berharap lebih karena lukisan yang dia lukis merupakan lukisan biasa tapi yg tak dia sadari adalah dia membuat arti lukisan tersebut menjadi sangat dalam dan terpendam ketika di lihat karena teknik yang dia gunakan untuk lukisan itu sangat tidak biasa dan hanya beberapa siswa yang bisa melakukan teknik lukis ini.
*HARI PAMERAN*
keadaan aula sangat ramai dan ricuh di saat itulah suara pukulan pelan mic bersuara
*buk... buk... buk...

suara itu berasal dari mic yang di pegang oleh panitia dari pameran lukisan
"permisi mohon perhatian dari seluruh mengunjung dan pelukis yang berada di aula, saya selaku panitia pameran lukisan ini ingin memberi sedikit arahan" di ucap kan dengan nada tegas yang sempat mengheningkan seluruh aula yg ramai,
di lanjut kan dengan "baik terimakasih atas perhatian bapak, ibuk dan para pelukis yang hari ini di pamerkan lukisan nya di hari yang kita nantikan yaitu pameran lukisan tahunan yang di adakan 2 tahun sekali oleh sekolah SMA Harvard Art School, di mohon untuk di dengar arahan nya agar pameran ini berjalan dengan baik dan lancar ya bapak dan ibu sekalian juga siswa siswi yg di pamerkan lukisannya di aula ini... baik bagi siswa dan siswi yang di pamerkan lukisannya harap berdiri di lukisannya masing-masing untuk menjelaskan makna dari lukisan kalian masing-masing nanti nya"
di saat ini semua siswa dan siswi hanya mengikuti arahan dari panitia dan berdiri di lukisannya masing-masing tapi tidak dengan Aurora yang panik sendiri karna dia tak mengetahui pasti lukisan nya mengartikan apa, dia hanya bisa mengikuti arahan bediri di samping lukisan yang ia lukis dengan wajah yang menahan panik. Di tengah-tengah panitia sedang menjelaskan aturan pameran ada di sisi lain yang tak memperhatikan sama sekali,
"ha? j-jelasin? ini gimana ceritanya? orang aku aja hanya tau bahwa aku melukis sebuah bunga yang kelopak nya berjatuhan sampai tak ada sisa... masa itu yang aku jelasin, kan gk mungkin sih." Batin aurora saat itu yang tak mendengar baik-baik penjelasan panitia saat itu.

"Dan pameran lukisan ini pun resmi di mulai sekarang!" Lanjut panitia yang sudah selesai menjelaskan aturan yang di ikuti dengan tepuk tangan para hadirin pameran yang membuat terkejut aurora yang dari tadi termenung dengan pikiran nya sendiri.
*berlangsungnya pameran*
semua siswa siswi dan orang tua murid yang mendatangi satu persatu lukisan yang di pamerkan di aula tampak tak terlalu tertarik untuk menanyakan arti lukisan-lukisan yg di pajang tapi, tak sedikit juga yang menanyakan arti dari lukisan yang di pamerkan tersebut.
Pameran yang tak berlangsung lama pun akhirnya di datangi oleh para petinggi sekolah yang sangat penasaran dengan lukisan tahun ini dan adakah yang menarik perhatian mereka?

first placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang