beeing trusted

5 2 0
                                    

-kesempatan dan perjuangan-

malam yang panjang pun berlalu setelah pertikaian ayah dan anak yang terjadi saat itu, saat pagi hari telah tiba di meja makan beralih ke sisi ayah dan ibu Aurora yang sedang mendiskusikan keputusan Aurora yang di tentang ayah nya,,,

"mas.. rara sudah besar dia juga perlu kebebasan untuk membuat keputusannya sendiri mas, kenapa kalau dia ingin menuntut ilmu di luar negri?" bela ibu Aurora untuk menenangkan ayah aurora,
"Tapi dek dia anak perempuan satu-satunya kita, aku tak bisa melepaskannya dan membiarkan nya sendiri di luar sana" jawab ayah yang berusaha untuk membenarkan keputusannya, "mas.. walau dia hanya seorang perempuan dia pasti juga mampu menyelesaikan masalah nya sendiri mas.. jadi,untuk apa kamu selama ini mendidik nya dengan keras hmm?" Tanya ibu yang membuat ayah menjadi bimbang dan bingung soal keputusan nya sendiri, apakah dia sudah menghalangi kesuksesan putri semata wayangnya? apakah dia menghalangi putrinya untuk maju? semua pernyataan ini mengelilingi kepala ayah, "aku pergi kerja dulu" singkat ayah yang sedang berada di dalam dilema antara persetujuan atau penolakan. Tak berapa lama kemudian Aurora turun dari kamar nya menuju meja makan,melihat ayah nya tak lagi berada di meja makan Aurora pun merasa agak bersalah karena telah menentang ayah nya semalam karena dia merasa perkataan ayah ada benarnya, ibu yang melihat Aurora sedang tak fokus pun menyadarkan Aurora "nak.. cepat makan lah sarapannya kamu akan telat nanti", tersadar dari renungannya Aurora pun terkejut "ha? aaa iya bu rara makan" setelah selesai sarapan Aurora langsung buru-buru mengambil sepedanya dan berpamitan kepada ibunya untuk ke sekolah dan seperti biasa ia akan ketemu reynia dan Tio yang sudah menunggunya di depan komplek untuk berangkat bersama ke sekolah,di sepanjang perjalanan wajah Aurora terlihat masam dan di sadari oleh kedua sahabatnya tersebut, "heiii ra bangun udh pagi muka nya gitu banget kayak baru makan pare pait" canda reynia untuk sekedar melihat sedikit senyum dari sahabatnya tersebut, "lu kenapa ra? something happend?" tanya Tio yang hanya di balas gelengan dan senyum tipis aurora.

Setelah sampai ke sekolah mereka pun pergi ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran nantinya,namun tak dengan Aurora yang memilih pergi ke rooftop sekolah untuk menenangkan diri dengan angin pagi yang dingin sambil melihat surya yang perlahan menampakkan dirinya sambil menggunakan ponsel dan headset mendengar musik,, beberapa saat kemudian ada tangan yang mendarat di bahu Aurora yang menyadarkan nya dari bengongnya tersebut yang bukan lain adalah Tio, Tio sudah tau dari pagi dari muka masam sahabatnya tersebut bahwa ada sesuatu yang tak Aurora senangi terjadi, aurora pun membalikkan badan sekedar melihat siapa, "gw tau ad yang terjadi sama lu tapi lu gk mau jujur sama gw" kata Tio sambil mencari posisi untuk duduk di sebelah Aurora, "bilang deh apa yang terjadi, lu gk dapet beasiswa di univ?" lanjut Tio sambil bertanya yang di jawab gelengan oleh Aurora, "jadi? Klo bukan soal itu apa dong?" tanya Tio sekali lagi, "bokap gw gak izinin gw pergi ti gw harus gimana? Beasiswa ini udh lama banget gw impiin ti" jawab Aurora dengan muka masam nya yang di balas anggukan mengerti oleh Tio, seakan mengerti keadaan Aurora Tio pun dengan tak berkata apa-apa melebatkan kedua tangan nya dan Aurora yang mengerti langsung memeluk sahabat nya tersebut karena sejak kecil ketika salah satu dari mereka merasa butuh pelukan mereka akan spontan mengetahui nya seakan ada koneksi di antara mereka,

Setelah berpelukan beberapa saat Aurora pun merasa cukup tenang dengan keadaan sekarang dan memutuskan untuk kembali ke kelas bersama Tio karena kelas sudah akan di mulai,,

skip setelah kelas seperti biasa mereka pergi ke kantin bertiga mengambil makanan mereka masing-masing kemudian mencari tempat untuk mereka duduki saat menyantap makanan,,, beberapa saat kemudian Aurora menyadari bahwa ia lupa ada pesan dari nomor asing yang belum ia balas sampai detik ini ia pun mengambil ponsel nya dan segera membalas pesan tersebut untuk memastikan siapa itu.

skip setelah kelas seperti biasa mereka pergi ke kantin bertiga mengambil makanan mereka masing-masing kemudian mencari tempat untuk mereka duduki saat menyantap makanan,,, beberapa saat kemudian Aurora menyadari bahwa ia lupa ada pesan dari nomor...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

first placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang