future in life

4 1 7
                                    

-aku dan masa depan-

Keesokan hari setelah pameran lukisan berlangsung,semua nya kembali normal kembali bersekolah seperti biasa,di karenakan pameran kemarin berlangsung pada hari minggu,, beberapa murid yang memamerkan lukisannya semalam agak lelah di hari ini yaitu hari Senin yang di sebabkan para murid tersebut mengikuti acara sampai usai yaitu pada jam 6 sore yang di mana acara tersebut di mulai pada pukul 11 siang hari.
Semua berjalan seperti biasa di keesokan hari nya pastinya murid-murid akan datang lebih awal sebelum bel sekolah berbunyi begitu juga dengan Aurora.
Ia bangun lebih awal dan berangkat sekolah namun terlelap di meja belajarnya lagi dan memejamkan mata, tak berselang lama
"DAR..! RA KEBAKARAN RA" suara teriakan besar yang mampu membuat Aurora membuka mata nya dalam sekejap dalam keadaan terkejut dan panik
Ketika Aurora melihat sekeliling ternyata yang menyatakan kebakaran tadi adalah sahabat nya reynia yang biasa dia panggil dengan sebutan 'nyet' yang mengartikan monyet karena menurut Aurora sahabat nya yang satu ini memang udah pada dasarnya tak bisa berduduk diam seperti manusia biasanya yang telah kehabisan energi jika beraktivitas lebih, tapi kata habis energi mungkin tak ada di kamus seorang reynia.
"haa!!? kenapa kenapa nyet! Astaga bikin kaget aja lu"
"Lagian tidur di kelas, tidur tu di kasur lebih enak" jawab reynia tanpa merasa bersalah sedikit pun. "ya mau gimana gw kan mau sukses gak ke lu nnti nya ke kebun binatang jadi pajangan" balas Aurora yang mulai kesal, "dih.. dih... gak nyadar lo kita kan sama spesies" sambil mengejek Aurora yang ia tahu sudah mulai naik emosinya karena dia tau kalau Aurora bukan lah tipe yang memiliki 1001 kesabaran melainkan hanya 2 saja,

dengan tatapan yg agak sinis Aurora pun mulai tersenyum dan berkata "gw kan pawang lu, klo gk ad gw ya lu udah ke kebun binatang dong nyet.. jadi kita beda spesies"

"Iya deh terserah lu yg penting lo hepi dan tetep kiyowo dah" balas reynia yg sudah malas berdebat dengan si banteng yang mulai ngamuk karna masih menyayangi nyawa satu-satunya yang ia miliki untuk bertahan hidup di dunia luar. Tak berselang lama dari perdebatan mereka bel sekolah pun berbunyi yang menandakan pembelajaran akan di mulai...
*Kringggg...... kringgg...
para murid pun sudah mengambil tempat duduk mereka masing-masing dan kebetulan di tingkat SMA ini reynia dan Aurora menetap di kelas yang sama, guru pun masuk ketua kelas secara spontan membimbing murid di kelas untuk memberi salam kepada guru mereka, setelah itu pembelajaran pun di mulai...
*skip pembelajaran*
waktu pun berlalu dan sudah waktunya jam makan siang di sekolah, seperti hari-hari biasanya Aurora dan reynia akan pergi ke kantin dan mengantre untuk makan siang mereka, setelah selesai mengantre mereka pun mencari tempat duduk di kantin untuk mereka duduki sembari menyantap makan siang mereka, semua nya berjalan lancar-lancar saja tapi,kemudian, ada seorang lelaki yang menghampiri meja yang di tempati Aurora dan reynia saat di kantin yang bukan lain yaitu Tio, Tio juga seorang murid lelaki dari kelas yang berbeda dengan Aurora yang merupakan sahabat sejak SD nya Aurora dan reynia "hai" sambut mereka berdua ke Tio, Tio hanya menyapa dengan senyum dengan berkata "gimana pameran semalam? Terpilih gk ra?" , "belum tau nih ti duh gimana ya takut gak terpilih nih kan ini udh jadi cita-cita gw dari sebelum ada di perut emak gw" Aurora menjawab dengan sedikit bercanda. "Emang sebelum lu ade di perut emak lu,lu udh bisa prediksi cita-cita lu ra?" sambung reynia yang bertanya dengan polos yang kemudian di tertawakan oleh Aurora dan Tio,
"rey... reyy.. bisa-bisanya lu percaya sama Aurora dia cuman bercanda" jelas Tio ke reynia, "makanya nyet jangan kebanyakan makan micin, ngebug kan orak lu klo gw ngomong rumit dikit" goda Aurora yang di balas tatapan julid dari reynia.
Selesai makan siang dari kantin mereka bertiga pun kembali ke kelas masing-masing untuk melanjut kan kegiatan pembelajaran, mereka bertiga berjalan bersama untuk menuju ke kelas masing-masing, "eh gw duluan ya ra,rey" pamit Tio.
"Iya mangat belajarnya." Ucap Aurora untuk pergi ke kelas nya kembali. Tak berselang lama dua gadis ini menuju ke kelas dan mengambil tempat duduk mereka, terdengar bel pun berbunyi dan kelas kali ini adalah kelas seni lukis yang di ajarkan oleh wali kelas Aurora yang bernama pak sam, "baik kelas ini akan di mulai bapak harap kalian bisa belajar dengan lebih rajin lagi karna kalian merupakan kelas tamatan tahun ini akan ada banyak sekali test dan quis-quis  yang harus kalian lewati untuk mendapatkan nilai yang bagus nantinya dan kalian yang beruntung juga akan mendapatkan beasiswa dari sekolah ke universitas terbaik di england yaitu universitas World.art yang sudah tak asing lagi di telinga kita bukan?" Yang di jawab serentak "iya pak" oleh murid-murid yang ada di kelas. "Kita mulai ya kelas nya dan oh ya siswi Aurora apakah di sini ada siswi yang bernama Aurora?" Tanya pak sam yang sontak membuat Aurora mengangkat tangan nya dan menjawab "saya pak saya murid yang bernama Aurora." yang di sambut senyum oleh pak sam dan berlanjut "kamu di suruh ke ruang kepala yayasan untuk di beri kabar tentang hasil pameran yang di adakan semalam"

Aurora sontak terkejut kenapa hasil nya begitu cepat keluar, "baik pak saya akan segera menuju ke sana" jawab Aurora ke pak sam yang kemudian gadis itu berpamitan dari kelas untuk menuju ke ruangan pak kepala yayasan, "kok bisa cepet banget ya? apa jangan-jangan gw gak dapet beasiswa nya cuman di kasih semangat?" Batin Aurora yang gelisah sambil berjalan menuju ruangan pak kepala. Singkat cerita Aurora pun sampai di depan ruangan pak kepala,mengambil nafas panjang dan di lanjut kan dengan mengetuk pintu pak kepala yang ternyata sedang ada tamu spesial yang bukan lain ada lah lelaki yang membuat nya terkagum saat pameran yaitu Edward, Aurora yang melihat Edward pun agak terkejut tapi di sisi lain sangat senang saat melihat adanya Edward di ruangan itu, di sisi lain pak kepala yang menyadari kehadiran Aurora pun menyambut hangat Aurora ke ruangannya, "kemari lah nak duduk lah, apa kah kamu siswi yang bernama Aurora?" Tanya pak kepala kepada Aurora "iya pak saya siswi yang bernama Aurora" jawab Aurora dengan anggukan kecil untuk sekedar mengiakan pertanyaan tersebut, "begini nak saya sudah mendiskusikan lukisan mu dengan nak Edward dan lukisan mu membuat saya terkagum begitu juga dengan nak Edward  yang merupakan abang kelas mu yang telah lulus ini, dia memiliki selera yang bagus bisa memilih lukisan mu" jelas pak kepala yang di sambut dengan senyuman hangat oleh Aurora, "bapak berlebihan saya hanya mengikuti insting saya pak" balas Edward dan di angguk kan perkataan nya oleh pak ketua.
"Jadi nak Aurora kami memutuskan untuk memberi mu kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dengan harapan bisa membanggakan nama sekolah nantinya sama seperti Edward" lanjut pak ketua yang membuat Aurora terharu dan senang tak karuan namun masih harus menjaga sikap di depan Edward dan pak ketua, "terima kasih pak atas kesempatan ini saya tidak akan mengecewakan bapak" jawab Aurora yang di balas senyuman oleh pak ketua, "kembali lah ke kelas dan lanjut kan pelajaran nak surat-surat dan keperluan lain nya akan di urus nanti setelah saya selesai berbincang dengan nak Edward" Aurora yang mengerti pun segera pamit mengundurkan diri kepada pak kepala dan tentunya senior Edward yang di balas dengan senyuman singkat untuk kembali ke kelas melanjut kan kegiatannya...




MAAF JIKA ADA KESALAHAN MENGETIK ITU SALAH MIMIN NYA YANG TYPO...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
first placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang