"Kadang Ada Kesalahan Pada Mulut Yang Berkata Dengan Asal Yang Mudah Dimaafkan Dan Tidak Mudah Dimaafkan, Jadi Jagalah Mulutmu Agar Tidak Salah Berucap Dan Tidak membuat Seseorang Marah" A.S.W.
•••••••
Adoreu terbangun dari tidurnya, membuka matanya perlahan lalu dia menyesuaikan diri dengan keadaan, biasalah orang bangun tidur kan suka gitu.
Setelah dia sudah menyesuaikan diri dengan keadaan setempat, lalu dia bangun memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Setelah selesai dia keluar dari kamarnya menuju dapur, Adoreu ingin memasak untuk dirinya dan Lelaki yang telah membuatnya kesal tadi siang.
Tapi setelah Adoreu sampai keluar dari kamarnya dia tidak menemui Lelaki itu dimana pun.
Mungkinkah dia pergi?.
Tapi kenapa dia pergi?.
Apakah gara-gara tadi siang?.
Ah, sudahlah biarkan saja, seharusnya aku bersyukur kan kalo dia pergi?.
Tapi kenapa aku malahan memikirkannya?.
Aku merasa tidak enak marah dengannya, seharusnya aku meminta penjelasan kepada dia tadi siang. Sudahlah aku ingin memasak saja, aku lapar sekali.
Itulah ucapan yang tersarang dipikiran Adoreu, dia hanya membatin tanpa mau mengucapkannya.
Adoreu pun menuju ke dapur, dia sudah siap untuk bertempur dengan alat-alat masaknya, meski dia memasak dengan bahan apa adanya.
Setelah selesai Adoreu menyajikannya di meja makan, dia menikmati makanannya seorang diri.
Adoreu telah menyelesaikan makanannya, dia mencuci semua piring kotornya, lalu dia melanjutkan kegiatannya dengan membersihkan rumahnya.
Dia membersihkan rumahnya dengan bersenandung dengan suara yang kecil, mungkin kalian tidak akan mendengarnya karena hanya Adoreu-lah seorang yang dapat mendengar, mungkin.
Beres.
Kini semuanya telah terselesaikan oleh Adoreu sekarang Adoreu sedang duduk di sofa dengan tubuh yang dia sandarkan disofa.
•••••••
Di tempat lain seorang Lelaki kini sedang berdiri di balkon kamarnya, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu, entah sesuatu apa yang dia pikirkan.
Perkenalkan Lelaki itu adalah GETTING CLOUSER STON.
Getting Clouser Ston, Lelaki yang telah Adoreu tolong kini sedang berdiri di balkon kamarnya dengan pandangan yang menatap kearah langit yang bertaburan bintang-bintang serta cahaya bulan yang menerangi begitu terang.
Getting memikirkan kejadian kemarin.
Kejadian yang membuatnya hampir merenggut nyawa karena musuhnya itu, kalau saja kemarin malam tidak ada perempuan itu, perempuan yang menolongnya, mungkin dia sudah mati di dalam rumah kosong itu karena di pukuli
Entah kenapa dia memikirkan perempuan yang menolongnya kemarin malama, membawanya ke rumah perempuan itu, mengobati dirinya dengan hati-hati, dengan penuh kelembutan. Tapi, sepertinya perempuan itu marah kepadanya karena mengaku sebagai suaminya, ke tetangga yang berada di rumah perempuan itu, padahal dia menjawab seperti itu agar tidak banyak pertanyaan yang muncul dari mulut tetangga perempuan itu karena jujur saja Getting malas menanggapi pertanyaan dari orang lain.
Apa yang harus gue lakukan?. Biar perempuan itu tidak marah lagi.
Padahal kemarin gue belum sempat ngucapin terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.S.W. (ON GOING)
ChickLitGadis Cantik yang hidup dengan kesendirian. Gadis Cantik sebatang kara, yang tidak mempunyai sanak saudara. Gadis yang selalu tersenyum, meski dia memendam luka yang tidak diketahui orang-orang, Gadis pekerja keras. Gadis penyuka salju yang berwarna...