00

40 4 3
                                    


Haiiiiiiiiii 💜

Haiiiiiiiiii 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku sayang mamah
Love You ❤
send

•••

Kak
Gue hanya bisa sampai sini
Bahagia selalu
send

•••

Ra
Jaga diri baik-baik
Gue udah lelah
send

•••

Van
Apa kabar?
Gue sayang lo
send

•••

Jagain mama
Gue pergi,
thanks buat semuanya
send

•••

Vin
makasih udah selalu
ada buat gue
send

Meremat ponselnya kuat, lalu membantingnya dengan kasar.
Anindita Putri Auristela, di keheningan malam, dia tengah berjalan seorang diri tanpa tujuan. Hidupnya hancur, tidak ada yang memperdulikanya. Dengan kaki yang tak beralaskan apapun, Anindita tetap menyusuri dinginya aspal jalanan akibat rintik hujan yang mengguyur.

Anindita berhenti sejenak, menatap sekitar. Lalu, matanya menyipit kala melihat jembatan dengan arus sungai yang mengalir deras. Langkah kakinya bergerak mendekat ke arah jembatan tersebut.

Menumpu kedua tanganya di atas pembatas jembatan. Setelahnya, memandang kosong ke arus sungai di bawahnya.

Di detik yang sama, tepat pukul 23.46 di sebuah perumahan elit tengah diadakan persiapan kejutan ulang tahun seseorang.

Semuanya berjalan lancar, hingga pukul 01.05 dini hari mereka semua di kejutkan dengan panggilan yang masuk ke telephone rumah.

Sebuah panggilan dari pihak kepolisian yang mengabarkan bahwa salah satu dari anggota keluarga rumah tersebut sedang dilarikan ke rumah sakit.

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang