Kaget

12 3 1
                                    

Semalam ada berita yang sungguh mengagetkan ku. Sungguh semua di luar pikiran ku  saat aku lagi asyik chatting dengan grup WA yang berbeda, muncul notifikasi dari grup WA teman seprofesi.
Dan duaarr, kaget ku dibuatnya. Sungguh, sampai kuulang- ulang bacanya, takut salah.
Ternyata benar, kawan kami yang meninggal, tak ada kabar sakit, tak ada kabar dia punya riwayat sakit, tahu- tahu kabar duka yang kuterima.
Pertemuan kami terakhir, 2 Minggu yang lalu, di sebuah rumah makan, kami ngumpul sebagai tanda berakhirnya kegiatan bersama di semester ini. Kami hadir dengan dress code kaos merah dan celana atau rok jeans. Jika kami hadir semua, totally ada 54 orang, namun saat itu hanya 30 orang saja yang hadir.
Kamu hadir di situ, dan aku nggak tahu apa yang kau pikirkan. Kau pandangi aku begitu lekat, dan tak berkedip. Aku sampai salting kau buat.
Teman, aku sudah lama mengenal mu. Dari kita Diklat bersama kurang lebih sebelas tahun yang lalu.
Waktu itu kamu bujangan, dan  anakku baru  setahun lebih.
Kita bertiga Diklat selama 10 hari.
Kita begitu dekat, begitu akrab layaknya saudara. Bahkan sampai kamu berkeluarga pun, kita masih saling dekat.
Sungguh, tak pernah kubayangkan, bahwa engkau pergi begitu cepat. Kabar kepergian mu mengagetkan ku. Terbayang terakhir kita ketemu, sambil melenggang pulang , kamu tersenyum dan pamit padaku. Tak kuduga ternyata itu pamitan terakhirmu.
Selamat jalan teman, saudara ku, semoga segala amal ibadah mu di terima Allah SWT, dan kamu ditempatkan di sisi terbaik Nya. Aamiin.
Terima kasih teman, sudah menjadi bagian dari circle pertemanan kita, terima kasih teman, atas persaudaraan ini. Maaf ya temanku, kalo aku ada salah kata dan khilaf padamu. Good bye my brother.

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang