03

2 2 0
                                    

17:55

"Kalo lo cowo jawab pertanyaan cewek lo!" Ujar Abimanyu yang sudah menyilangkan tangannya.

Izzy menahan air matanya yang hendak jatuh namun ia harus tetap menahannya, tangannya sudah mengepal sangat kuat.

"Deyan? Lo kok ngga jawab pertanyaan gue sih? Lo jahat Deyan!" Teriak Izzy.

"Sebentar - sebentar!!! Dengerin gue, yang pertama gue nggak kenal siapa lo! Dan ini drama apa sih? Kenapa lo punya nomer ponsel gue, sebelumnya gue juga nggak punya kontak yang namanya sayang ku Izzy ! Siapa Izzy? Lo Izzy? Lo mata - mata kan!" Panjang Deyan mnuduh yang membuat Izzy terkejut setengah mati

"Denger! Gue cuman punya pacar yang namanya Desi, dan orangnya ada di samping gue!" Deyan langsung menggenggam erat tangan wanita di sampingnya yang sama - sama terkejut.

"Lo jahat Deyan, lo jahat!!!." Teriak Izzy menteskan air matanya dan terus mengepalkan tangannya.

Abimanyu yang sedari tadi terdiam yang juga menahan emosinya sendiri langsung mendekati Izzy, merangkulnya dan berusaha membuka tangan Izzy yang mengepal lalu mengelusnya dengan lembut.

"Nama lo Desi kan?" Tanya Abimanyu dengan serius kepada wanita di samping deyan.

Wanita itu mengangguk.

"Kalo ada waktu, getok kepala cowok lo make batu bata, biar sadar, biar nggak banyak gaya jadi cowo!"

Setelah itu Abimanyu langsung membantu Izzy pergi menjauh dari Deyan menuju motornya.

Abimanyu melajukan motornya dengan perlahan, ia terus menyaksikan Izzy yang masih menangis di balik tangan yang menutupi matanya.

Abimanyu langsung menghentikan motornya di pinggir jalan.

"Izzy tangan lo!" Seru Abimanyu.

"Kenapa?" Tanya Izzy yang masih menangis.

Abimanyu pun langsung menarik tangan Izzy kepelukannya.

"Lo nggak malu apa nangis kaya gitu? Udah tangan lo tetep kaya gini, lo bisa sepuasnya nangis di punggung gue."

"Tapi..."

"Nggak apa apa, mau jaket gue kebasahan karna air mata lo atau ingus lo juga." 

Izzy pun menuruti ucapan Abimanyu, kemudian abimanyu melajukan motornya dengan perlahan.

Ia terus mengelus tangan Izzy menenangkan.

30 menit kemudian motor abimanyu berhenti di depan gerbang rumah Izzy. Pria itu pun langsung membuka helm dan membangunkan Izzy yang ternyata tertidur di punggungnya.

"Izzy, bangun... Ini udah sampe depan rumah lo." Lirih Abimanyu berusaha membangunkan Izzy.

Sudah hampir 5 menit Izzy tidak bisa di bangunkan, hingga Kak Juan membuka pintu gerbang rumahnya dan menghampiri Abimanyu.

"Dari tadi ade gue tidur disini?" Tanya Kak Juan kepada Abimanyu.

Abimanyu menganggukan kepalanya sambil mengisyaratkan agar mengecilkan suaranya.

"Emang ade gue kebo banget kalo udah tidur, nyusahin orang lain!" Gerutunya.

Kak juan pun langsung membangkitkan tubuh Izzy dari punggung Abimanyu dan terkejut dengan mata Izzy yang sembab.

"Ade gue kenapa? Nangis gara - gara elo ya?!" Tanya Kak Juan dengan serius.

"Dih bukan gue kak, nanti gue ceritain deh, tapi bawa Izzy masuk dulu punggung gue pegel banget ini!" Keluh Abimanyu.

Kak juan langsung menggendong Izzy di belakang punggungnya hingga ke kamar Izzy.

"De, lo kenapa sih? kalo ada masalah tuh cerita sama gue napa?" Tanya Kak Juan berbicara sendiri sambil melepaskan sepatu Izzy di atas kasur.

"Gue ngga kenapa - kenapa Kak."  Jawab Izzy yang langsung mengubah posisi tidurnya.

Kak Juan terkejut yang tiba - tiba saja Izzy menjawab ucapannya, padahal tadi saja Izzy masih terlelap.

"Lo dari tadi udah bangun?"

Izzy mengangguk.

"Bego, kenapa nggak ngasih tau gue dari tadi! Pegel - pegel gue gendong lo ke atas."

"Emang salah ya kalo gue juga pengen manja ke Kakak sendiri." lirih Izzy.

Kak Juan hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adenya yang sedikit membuatnya frustasi.

"Yaudah lo tidur yang nyenyak, ga usah nangis - nangisan, besok cerita sama gue lo kenapa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Friend For Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang