8.CRAZY COULD BOY!!

1.1K 53 4
                                    

Halo yorobun anyeong
Kumaha kabarna?

Sekedar mengingatkan sebelum baca alangkah baiknya tekan tombol bintang dahulu jadilah pembaca yg bijak.

Komen di setiap paragraf.

Happy reading ✨

..

Tepat di kediaman alderon,deron tengah mercak-mercak tidak jelas karena putri nya yang di bawa kabur oleh anak dari sahabat nya,apalagi sampai di bawa menginap

"sudah lah pa,lagian mereka juga kan mau menikah sebentar lagi"jengah dryoz yang melihat papa nya berjalan mondar-mandir

"kamu tidak khawatir pada adik mu dry"heran deron

"ya khawatir,cuman inikan jevan,lagian kalau dia mau ngapa-ngapain pun gak bakal berani"balas dryoz dengan enteng nya

"Heh! Gak bakal berani gimana,bukti nya adik mu hamil"sentak deron dryoz terkekeh"gak berani dua kali maksud nya pa"

"ck terserah kamu,papa mau ke mama saja mau manja-manja,bye jomblo"dryoz mendengus sebal

"Dasar tua bangka,udah tua masih aja bucin"maki dryoz lalu berjalan pergi keluar rumah

..........

"kak riel mau kemana?"tanya ciara kebingungan pasal nya sekarang jevan sudah menggunakan pakaian rapi

"Aku mau pergi dulu,jadi kamu sama bunda dulu tidak papa kan"balas jevan melirik sedikit ciara

"Loh jadi kak riel,bakalan ninggalin aku gitu"nada bicara yang terdengar kesal sambil cemberut

"maaf, kak riel ada urusan,hanya sebentar"ucap jevan meyakinkan ciara

"yakin cuma sebentar?"tanya ciara memastikan,jevan mengangguk

"yes honey,jadi mau ya"pinta jevan ciara mengangguk pasrah"apa mau pulang saja?"tawar jevan ciara dengan cepat menggeleng

"tidak mau"jevan tersenyum"baiklah,kalau begitu ayo kita berangkat"ajak jevan

Sekarang kedua nya sudah menaiki motor,jevan memang berniat akan memakai motor,karena ciara juga yang meminta nya

Setelah sampai di kediaman ALDEVARO tentu nya kediaman keluarga jevan,mereka segera turun

"assallamualaikum"jevan dan ciara mengucap salam

"waalaikumsalam,eh ada anak cantik bunda,sini sayang masuk"ajak marisa menuntun lengan ciara agar masuk kedalam

Sementara jevan menatap datar sang bunda yang agak nya menghiraukan keberadaan nya

"ck bunda mah,giliran ada yang baru aja anak nya dilupain!"decak nya kesal tetapi pelan

"Loh jev kamu gak mau masuk?"tanya marisa yag baru ngeh,jevan menampilkan wajah yang benar-benar datar,karena itu merupakan ekspresi andalan dia

"gak usah bun,jevan mau pergi lagi kok. Nitip cia ya"ucap jevan,marrisa mengangguk karena sudah hapal dengan kebiasaan anaknya

"Ya udah"sahut marisa singkat lalu pergi masuk ke dalan rumah. Jevan menghela nafas nya sejenak,dia menatap punggung sang bunda yang semakin menjauh

"maafin jev bun"

Setelah nya jevan langsung kembali menaiki motornya dan bergegas pergi.

***

"Cia"panggil marisa,ciara yang merasa nama nya terpanggil langsung menoleh

"kenapa bun?"tanya ciara

"Maafin bunda ya cia"ucap marisa sembari menunduk dia tak berani memandang wajah gadis polos itu

"Kenapa bunda minta maaf? Kan bunda gak punya salah sama cia"heran ciara sambil mengerjapkan matanya

Marisa langsung memeluk ciara
"Maafin putra bunda,maafin dia yang udah berani ngerusak kamu"marisa memeluk erat ciara sembari terisak

"Maafin bundaa yang udah gagal ngedidik dia..Bunda salah"tangis marisa semakin menjadi dia kembali mengeratkan pelukan nya

Ciara yang tak tega melihat wanita paruh baya di depan nya, dia langsung mengusap pelan punggung marisa berharap dapat menenangkan wanita itu

"Bunda gak usah minta maaf,bukan bunda yang salah.."lirih ciara "ciara gak nyalahin bunda atas semua yang udah terjadi"lanjut nya

Mendengar ucapan ciara bukan nya tenang marisa melah semakin terisak

Jefri yang tanpa sengaja melihat adegan tersebut mengepalkan tangan nya
"Aku ayah yang gak becus!"maki nya pada diri sendiri

"jevan kamu telah membuat bunda mu menangis"guman jefri dengan mata yang memerah

Dia merasa gagal menjadi seorang ayah!

***

Disisi lain jevan dengan amarah nya yang membuat dia seperti orang gila yang kesetanan

Aldo menatap datar ketua nya,entah masalah apa yang di alami ketua nya aldo tak mau tahu! Yang jelas dia harus segera menghentikan nya. Kalau tidak jevan akan mati..

"Berhenti..Lo bodoh!"sentak aldo Namun jevan menghiraukan nya, dengan kesal aldo berjalan ke arah ketua nya dan langsung mendorong nya secara kasar

"Ck Minggir!"sentak jevan,namun aldo memilih tak peduli

"Goblok!"maki aldo dengan kasar dia menarik kerah baju yang jevan kenakan

BUGH

Sungguh tonjokan yang aldo berikan itu bukan main!

"Kurang?"tanya aldo dengan santai nya pada jevan yang sudah terkulai lemas

"Lo ketos tapi goblok!"sekali lagi hanya aldo yang mampu memaki sang ketua dengan sarkas

"Kalau punya masalah selesain, jangan bunuh diri! Punya ketua kok goblok sih"sarkas aldo sembari berjalan menghampiri jevan

Lelaki itu mengulurkan tangan nya dengan tujuan membantu jevan berdiri
"ck"decak aldo kala uluran tangan nya di acuh kan jevan

"Lo ketos pasti punya tanggung jawab,tanggung jawab sama masalah lo juga. Kalau lo mati siapa yang tanggung jawab?"tanya aldo jevan masih diam tak menyahuti

"Gue brengsek al"lirih jevan

"Gue gak tau masalah apa yang lo alamin,but please jangan jadi bodoh!"ucap aldo"jangan kayak orang tolol!"lanjut nya di sertai makian

"Lo bener,gue tolol"sahut jevan membuat aldo semakin menggeram

"Iya. Lo emang tolol! Ada gitu orang yang nyiksa diri sendiri sampai mau mati"

Jevan terkekeh miris menatap dirinya di pantulan cermin

Sedangkan ketiga orang yang sedari tadi menonton kedua nya tergangga lebar

"Kalau dua kutub sudah berbicara,sungguh tidak main-main"celutuk alan diangguki yahya dan alex































Married With My Ketos[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang