ꪶ┊Thank You ݇-
▬▭▬▭▬▭▬▭▬
Suara televisi yang menyala serta dengan sesekali diselingi oleh suara tawa dari kedua insan itu. Salah satunya tengah bercerita sementara yang lainnya tertawa setelah usai mendengarkan cerita tersebut.
"Rindou pernah berpacaran dengan seseorang di dunia maya. Kau tahu apa? Rupanya orang itu merupakan seorang pria," cerita Ran yang disambut oleh gelak tawa (Y/n).
"Rindou pasti masih mengingatnya hingga saat ini," timpal (Y/n) setelah tawanya reda. "Lalu, mengapa Rindou memilih untuk menjalin sebuah hubungan di dunia maya? Bukankah ada banyak wanita yang mengantre untuk menjadi kekasihnya?" lanjutnya diliputi oleh keheranan.
"Mereka semua hanya menginginkan hartanya. Semua wanita yang mengejar kami hanya menginginkan hal itu," jelas Ran santai seraya merangkul bahu (Y/n) mendekati dirinya.
Ia melirik wanita di sebelahnya yang kini sudah menjadi miliknya. "Mencari seseorang sepertimu sangatlah sulit, (Y/n). Maka dari itu, kau tidak boleh pergi dari sisiku. Selamanya," lanjut Ran seraya menatap (Y/n) serius.
Yang ditatap demikian hanya mengedipkan matanya beberapa kali. Kemudian sebuah senyum terbentuk pada parasnya yang ayu. (Y/n) mengangguk. Menyatakan bahwa ia akan menuruti perkataan Ran tanpa berpikir dua kali.
"Hal itu juga berlaku bagimu, Anata," balas (Y/n) masih dengan memberikan senyum terbaiknya.
Dengan perlahan namun pasti, Ran mendekat. Ia mengikis jarak di antara bibirnya dan bibir milik istrinya. Membuat kedua benda kenyal itu saling menempel selama beberapa saat. Tanpa ada keinginan untuk saling memisahkan diri.
Tidak berniat untuk diam saja, Ran pun mulai bergerak. Ia menggigit pelan bibir milik (Y/n). Memberikan kesempatan secara langsung bagi sang lidah untuk menelusuri bagian dalam mulut wanitanya yang terasa hangat.
Benang saliva pun tercipta kala mereka saling memisahkan diri. (Y/n) mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Ia tidak berkata apa-apa selain bernapas saat ini. Berbeda dengan Ran yang justru sedang tersenyum miring menatap ke arah (Y/n).
"Biar kutebak. Kau habis memakan strawberry cake yang ada di dalam kulkas, 'kan?" Ran melemparkan senyum pada (Y/n) yang masih termenung.
"Um. Aku memakannya tadi sore. Kau... merasakannya?" Sontak kedua pipi (Y/n) memerah kala ia menanyakan kalimat yang terakhir.
"Ya, rasanya sangat manis seperti tubuhmu," sahut Ran enteng tanpa beban.
(Y/n) tidak tahu harus mengatakan apa. Ia hanya memerah karena malu dan bingung bagaimana ia harus bereaksi. Pada akhirnya, wanita itu hanya memilih untuk diam.
"Aku menyukainya."
"Apa...?"
"Semuanya, tentangmu."
Seketika (Y/n) tergugu. Ia hanya menatap ke arah Ran yang duduk di hadapannya. Tanpa disadari olehnya, (Y/n) sudah mendekat dan memeluk tubuh pria itu. Ia mendekapnya erat seolah-olah tidak ingin kehilangan dirinya.
"Terima kasih sudah mencintaiku hingga detik ini," ujarnya dari balik punggung Ran.
Tentu saja pelukannya itu dibalas oleh Ran. Ia tersenyum meskipun (Y/n) tidak dapat melihatnya.
"Terima kasih karena kau sudah lahir ke dunia ini untuk menjadi istriku."
Pada akhirnya, mereka saling mensyukuri atas keberadaan satu sama lain. Karena bagi (Y/n) dan Ran, tidak ada yang lebih indah daripada hubungan mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Anata ✧ Haitani Ran
Fanfiction[Anata Series #2 :: Haitani Ran] Ketika garis takdir menyatukan benang merah milikmu dan milik seorang lelaki bernama Haitani Ran. ────── Status: Completed Started: December 29th, 2021 Finished: January 2nd, 2022 ────── ☁ ━━ Warning! • This story is...