Tiga bulan setelah masa orientasi siswa...
Xienna tengah berjalan menyusuri koridor sekolah, tanpa sengaja telinganya mendengar seseorang tengah meringis kesakitan.
Sudah bisa di tebak, apa yang sedang terjadi. Empat perempuan yang sedang berada di ruangan kelas yang kosong. Tiga orang bediri dan satunya lagi bersimpuh di lantai.
Sudah bisa di pastikan bahwa mereka tidak berada di siklus pertemanan yang sama. Sudah di pastikan yang sedang bersimpuh di lantai adalah korbannya, sedangkan yang berdiri adalah si pelaku.
Ya, Adelia dan kawan-kawannya tengah bermain dengan bonekanya. Sebenarnya Xienna enggan untuk ikut campur, hanya saja matanya terlalu perih untuk melihat tanpa melakukan apapun.
Ia sempat mengabaikan beberapa kali kelakuan Adelia kepada murid-murid yang lain tapi tidak kali ini.
Akhirnya dengan keberanian, Xienna mendobrak paksa pintu kelas hingga terbuka lebar dan mengagetkan keempat perempuan tersebut. Ia sedikit meringis karena pinggangnya tak sengaja berbenturan dengan pegangan pintu.
"Wow, siapa ini yang datang?" Ucap Adelia menatap Xienna sinis, Xienna yang di tatap pun tak menghiraukannya dan langsung membantu si korban untuk berdiri.
Xienna tau siapa yang menjadi korban kali ini, ia hanya tau tapi tidak kenal dekat. Perempuan itu adalah Anisa dari kelas yang sama dengan Xienna.
Anisa yang dengan keadaan berantakan, rambut yang berantakan dan seragamnya yang sudah kotor, menatap Xienna penuh harap. Xienna yang mengerti pun langsung membawa Anisa untuk keluar dari ruangan tersebut.
Namun tidak semudah itu untuk keluar dari genggaman Adelia, "Kau siapa? Berani sekali kau mencuri bonekaku tanpa permisi."
"Pergilah ke UKS dan obati lukamu." Xienna menyuruh Anisa untuk keluar terlebih dahulu, lalu membalikkan badannya menatap Adelia yang masih berdiri dengan angkuhnya.
"Geumanhae. ( hentikan )." Adelia yang merasa dirinya direndahkan pun menarik rambut Xienna hingga membuat empunya meringis kesakitan.
"Jangan pernah menatapku dengan tatapan kurang ajar seperti itu." Bisiknya tepat di telinga Xienna.
"Oke, mulai sekarang aku sudah memutuskan bahwa bonekaku saat ini hingga seterusnya adalah kau," Adelia melepaskan genggamannya pada rambut Xienna.
"Aku memerintahkan kau, mulai besok setiap sepulang sekolah, kau harus membelikanku satu bungkus rokok dan tiga kaleng beer." Sambungnya.
"Aku tidak mau." Bantah Xienna, ia merasa ini keterlaluan. Bagaimana bisa Adelia memerintahkannya untuk membeli rokok bahkan umurnya saja belum menginjak tujuh belas tahun.
"Sayang sekali, aku tidak menerima penolakan..." Terlihat Adelia membaca nama yang tertempel di seragam Xienna, "...Xienna Thaddea. Nama yang aneh."
"Aku tidak mau." Balas Xienna penuh penekanan dan berlalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Wow, berani sekali." Ucap Adelia dengan senyum smirknya. Menatap kepergian Xienna yang membuatnya begitu marah.
"Aku punya tugas untuk kalian, cari tau semua tentang perempuan itu." Ucapnya pada kedua temannya yang sedari tadi hanya berdiri di belakangnya.
Kemudian mereka pergi dari ruangan tersebut dan meninggalkan area sekolah.
***
Keesokan harinya...

YOU ARE READING
Xnake.
Misteri / Thriller18+ ‼️ ( #1 on Thriller ) 18 nov 2021 Beberapa orang menghampiri Xienna yang tengah menyantap makan siangnya di kantin sekolah. "Hai, Xienna. Aku bosan, mau main gak?" Tanya Adelia yang kini sudah duduk di sebelah Xienna. Kemudian ia menuangkan sebo...