REVANDRA CHAPTER 17

13.1K 744 2
                                    

HAPPY READING AY

"Yang terlihat sempurna belum tentu tanpa luka. Mungkin itu cuma topeng, dipakai untuk menyembunyikan kenyataan yang tak ingin mereka tunjukkan."

By author imuteeee

JANGAN LUPA TEP-TEP LAYAR GENGS HEHE

Btw buat yang mau aku bantu promote WP/AU di tiktok aku boleh DM Ig kim__aull ya🤸

_____💫✨_____

Setelah kerumunan bubar Viona segera menuntun Dyysa menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kerumunan bubar Viona segera menuntun Dyysa menjauh. Ia tidak bicara apa-apa, hanya menggenggam tangan gadis itu dan menariknya pelan menuju kamar mandi di ujung lorong.

Wajah Dyysa masih memucat, mata sembab, dan tubuhnya gemetar. Sisa-sisa minuman yang membasahi seragam putihnya membuatnya jadi pusat perhatian tadi—bukan karena kesalahan, tapi karena menjadi korban.

Sesampainya di kamar mandi, Viona mengambil tisu dari saku roknya, membasahinya di bawah kran, lalu berjongkok di depan Dyysa.

"Biar aku bantu bersihin sedikit. Ya," ujar Viona pelan.

Dyysa mengangguk, masih tidak percaya seseorang yang sepopuler dan ditakuti seperti Viona kini sedang jongkok di depannya, sibuk mengelap noda dari seragamnya.

Setelah noda sedikit memudar, Viona berdiri dan menghela napas. "Tunggu sebentar di sini, ya. Jangan ke mana-mana."

Tanpa menjelaskan apa pun, Viona melangkah cepat keluar dari kamar mandi.

Tak lama kemudian, Viona kembali dengan kantong plastik berisi seragam baru yang ia beli dari koperasi sekolah. Ia menyodorkannya sambil tersenyum kecil. "Ganti dulu, ya. Biar kamu nyaman."

Dyysa memandang Viona dengan mata membulat. "Kak… aku… aku gak punya uang buat ganti, aku—"

"Udah, pake aja. Aku gak butuh ganti. Nanti kamu malah masuk kelas dimarahin guru, ribet lagi urusannya."

Dengan ragu, Dyysa mengambil seragam itu dan berganti pakaian di dalam bilik.

Setelahnya, mereka berdua duduk di bangku beton yang ada di taman belakang sekolah—tempat yang biasanya sepi dan jarang didatangi siswa lain saat jam istirahat.

Viona lah yang mengajaknya kesana karna ia sedang malas ke kantin karna rasa laparnya juga sudah hilang atau mungkin memang sudah tidak mood saja.

Langit siang itu mendung, tapi tidak hujan. Angin semilir meniup rambut mereka pelan. Dyysa duduk bersila, memeluk tasnya di pangkuan, dan menatap lurus ke arah rerumputan.

REVANDRA marriage by arrangementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang