🌧️ 𝐖𝐄 𝐁𝐑𝐎𝐊𝐄 𝐔𝐏 🌧️
「 𝐜 𝐡 𝐚 𝐧 𝐜 𝐞. 」
Prakiraan cuaca dua hari terakhir tak bisa ditebak, volume salju akan berada di atas puncak mendekati akhir bulan nyatanya datang lebih cepat. Truk–truk mulai beroperasi menyingkirkan salju di atas aspal agar akses transportasi masih dapat dijangkau. Kendaraan yang ditinggalkan sementara di luar rumah maupun jalanan telah meninggalkan gundukan putih tebal di atasnya. Bahkan, kaki bila ditapakkan pada tanah seakan tenggelam pada kubangan. Namun, sepertinya itu tak berpengaruh untuk orang–orang yang tetap merayakan sukacita Natal. Di mana barisan pohon cemara yang dihiasi banyak lampu tetap menerangi hampir ke setiap sudut kota. Hingga bangku–bangku setiap restoran tak menyisakan dudukan kosong pada setiap terasnya.
Sepanjang perjalanan, Aileen masih mempertanyakan Allen yang bersikeras mengajaknya melihat Taman Patung sendok beserta ceri tersebut. Sedikit aneh saja, dari sekian bulan yang dilingkupi salju, kenapa harus di malam Natal ini? Seolah besok adalah hari terakhir salju turun ke bumi. "Kau masih mau ke sana?" tolehnya ragu.
"Kenapa? Kau tak mau?"
"Bukan, hanya—" Aileen melongok ke balik jendela mobil, memberi perhatian atas deretan keramaian yang mereka lewati. "Tak apa. Kita lihat saja."
Tak butuh waktu lama untuk tiba di Taman Patung kebanggaan kota Minneapolis. Kemacetan yang acapkali terjadi karena pawai kini ditiadakan, mengingat cuaca yang semakin tak bisa diprediksi. Aileen menghambur lebih dulu ke danau beku, kala warna putih mendominasi pandangan. Tak jauh di belakangnya, Allen tersenyum kecil dengan kalungan kamera. Merasa terhibur karena sosok yang kini ia hadapi telah berlakon wujud seperti bocah yang baru diperbolehkan bermain salju.
"Tak begitu mirip seperti sundae." Tolehan Aileen berkilah pada presensi yang mulai tenang menghampiri. Raut kecewa itu tergurat jelas. Lalu, entah sejak kapan ia membentuk beberapa bola salju, hingga melemparkannya sekuat tenaga pada patung ceri yang tak bersalah tersebut.
"Apa yang kau lakukan?"
"Ini sering ku lakukan bersama Jaden saat kami kecil. Mengira bahwa ceri itu asli, lalu melempar banyak bola salju sampai tenaga kami terluapkan sia–sia. Sayangnya, ceri itu tak pernah jatuh dan selalu bertahan di atas sendok. Seakan bertahan melawan gravitasi." Aileen kembali membuat bulatan salju dari masing–masing sarung tangannya. "Mau mencoba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
we broke up. [vrene] ✔️
Fanfiction❝ 𝘩𝘰𝘸 𝘤𝘢𝘯 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘣𝘦 𝘴𝘰 𝘣𝘦𝘢𝘶𝘵𝘪𝘧𝘶𝘭 𝘢𝘯𝘥 𝘱𝘢𝘪𝘯𝘧𝘶𝘭 𝘢𝘵 𝘵𝘩𝘦 𝘴𝘢𝘮𝘦 𝘵𝘪𝘮𝘦? ❞ Aileen Scott kira, keputusan menginjakkan kaki kembali ke kota kelahirannya Minnesota adalah hal keliru yang membuat kepingan demi kepingan...