|•ETALASE•|
"Heejin, jika kamu merasa ada yang aneh. Langsung katakan saja." Ucap Jeno, sembari memeluk erat pinggang gadisnya. "Aku mencintaimu." Tambahnya
"Jeno, sampai kapan?" Lirih Heejin.
"Sebentar lagi sayang. Setidaknya, sampai mereka semua ku singkirkan." Ucap Jeno menenggelamkan wajahnya, pada ceruk leher Heejin.
"Aku lelah, Jeno. Aku ingin hidup bebas, seperti dulu." Kata Heejin gemetaran. Di takut, takut apabila Jeno marah dengan ucapannya.
"Nanti, kamu akan kembali bebas." Balas Jeno.
Pelukan Jeno semakin mengerat. Seolah-olah, ini adalah pelukan terakhirnya. Heejin berusaha menahan tangisnya. Bohong, bohong apabila selama ini. Heejin tak menaruh hati pada Jeno. Hanya Jeno yang dekat dengannya, selain itu Mark juga. Selebihnya, Heejin tak berani mendekatinya. Karena takut.
Heejin takut, takut kehilangan Jeno. Dia takut setelah Jeno pergi, yang lain akan memperlakukannya dengan buruk.
"Jeno, kamu tidak akan pergi dariku kan?" Tanya Heejin dengan air mata yang mulai mengalir. "Berjanji padaku, bahwa kamu tidak akan pergi." Pintanya
"Aku tidak bisa berjanji. Karena lawan ku tidak bisa diremehkan. Tetapi, akan ku usahakan." Balas Jeno. Tetapi, tak membuat hati Heejin lega.
"Tidak! Kau harus berjanji!" Tegas Heejin.
"Jeon Heejin." Jeno
"A-aku bukan Jeon Heejin." Heejin
"Lee Heejin?" Jeno
Heejin menggelengkan kepalanya.
Dengan tangis yang semakin menjadi."Jangan menangis. Aku tidak suka ketika kau menangis." Ucap Jeno, mengeratkan pelukannya. "Aku mengantuk, ayo tidur sayang." Ucap Jeno, merenggangkan pelukannya. Kemudian menggendong Heejin ke atas kasur. Dengan tangan yang kembali melingkar pada pinggang kesayangannya.
Cup.
Heejin memberikan ciuman pada pipi Jeno. Sebelum menyembunyikan wajahnya, pada dada Jeno.
"I love you" Ucapannya seperti bisikan, agar Jeno tak mendengar.
"I love you too." Balas Jeno, sebagai pengantar tidur keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETALASE||•DARK SIDE SQ•
FanfictionMereka yang sangat menyayangiku. Hingga memajang tubuhku, dalam etalase berlapis berlian.