One

1.5K 246 41
                                    


||ETALASE||

Tenggelam dalam lamunan yang begitu indah, lamunan yang berisikan tentang bagaimana ia kembali ke dunia luar yang bebas. Tanpa tekanan dari pihak manapun.

Sebutir cairan bening berhasil lolos dari pelupuk netra coklat tersebut yang kian lama membentuk aliran sungai kecil di pipi chubby yang sayangnya tak seperti dulu lagi.

Kilas balik tentang bagaimana bebasnya ia dulu sebelum pertemuan itu terjadi kembali terputar dalam ingatannya, tentang bagaimana dia hidup dengan tenang dan damai bersama ayah, ibu, dan adik-adiknya, serta teman dan sahabatnya, tentang bagaimana dia bisa keluar dengan bebas untuk melihat indahnya dunia luar yang sayangnya saat ini, ia sudah tak bisa melakukan hal sebebas itu lagi.

Ceklek.

Terdengar suara pintu yang terbuka, tapi sama sekali tak berhasil menariknya dari lamunannya.

Perlahan tungkai itu melangkah untuk mengikis jarak yang tercipta antara kedua,
suara bariton menusuk kedalam indra pendengaran nya seolah memberikan sinyal bahaya yang sedang mendekat pada diri, membuatnya meringsut seraya memeluk selimut yang menutupi tubuh polosnya.

"Hey baby..."

Memandang lekat netra kelam tersebut dengan penuh ketakutan, atmosfer disekitar juga turut berubah mencekam seakan sebentar lagi bahaya akan menimpa diri.

Tubuhnya bergetar kala tungkai itu berhenti tepat di hadapannya, pandangannya menurun tak berani beraduh tatap dengan netra kelam itu.

"Pergi...."lirih nya dengan suara bergetar menahan isak tangisnya, ketika dirinya merasakan ada pergerakan dari sang pemuda dihadapannya.

"Hey, don't cry baby" Ucap sang pemuda dengan suara bariton, membuatnya semakin mengeratkan pelukannya.

"Pergi kumohon...." Ucapnya dengan berani memandang netra kelam sang pemuda

"Hey, listen to me baby"Ucap sang pemuda semakin mendekatkan dirinya "Sampai kapanpun saya tidak akan pernah meninggalkanmu camkan itu "Ucap sang pemuda diakhiri dengan seringaian menakutkan

"Lepaskan aku..."lirihnya sekali lagi, yang entah mengapa membuat pemuda dihadapan malah tersenyum lebar

"Saya katakan sekali lagi"pemuda tersebut menjeda ucapannya "Saya tidak akan pernah meninggalkanmu Heejin" Ucapnya dengan menekan nama sang gadis  

Heejin menggelengkan kepalanya, tatapannya yang tadinya berisi ketakutan kini berubah memandang tajam sang pemuda dihadapannya. Dengan penuh keberanian Heejin, mengangkat tangannya dan menunjuk pemuda di hadapannya dengan penuh amarah

"Kau!"dia sedikit menjeda ucapannya "MEMANGNYA KAU SIAPA?, AKU TIDAK MENGENAL MU, KAU BUKAN ORANG YANG DULU KU KENAL KAU BERUBAH, KAU BERUBAH MENJADI ANJING, PRIA YANG BRENGSEK, PSIKOPAT GILA!" Ucap Heejin dengan intonasi yang tinggi serta dipenuhi amarah.

Mendengar itu pemuda tersebut menatap tajam Heejin yang juga masih menatapnya dengan tajam "Saya?, kau bertanya siapa saya?"ucap pemuda itu menunjuk diri sendiri "Tentu saja saya Na Jaemin saudara sepupumu" Ucapnya menyeringai

"MANA ADA SEPUPU YANG TEGA MENGEKANG ADIK SEPUPUNYA SELAYAKNYA TAWANAN BERSAMA DENGAN 5 TEMAN PSIKOPAT NYA" ucap Heejin berteriak dihadapan wajah Jaemin, tetapi sama sekali tidak berhasil memancing amarah Jaemin.

Dengan badan bergetar Heejin memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya diantara lutut dan badannya seraya terisak

"Pergi...." lirihnya pelan namun tak berhasil mengundang rasa iba pemuda dihadapan nya "Hiks... biarkan aku sendirian kali ini kumohon.... " Ucapnya disertai tatapan memohon yang sama sekali tak berhasil melelehkan hati dingin sih pemuda

Terdengar suara derap langka kaki yang mulai menjauh di sertai dengan suara dentuman pintu yang tertutup. Membuat Heejin yang masih menangis dapat menghembuskan nafas dengan lega.

Setidaknya hari ini dia selamat dari salah satu psikopat gila itu.

---------------------
Pendek yah?
Janji deh selanjutnya bakalan panjang
Jangan lupa vote and komen yah biar senja semangat nulis nya!

ETALASE||•DARK SIDE SQ•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang