"JANGAN JADI PEMBACA GELAP"
Part Sebelumnya...
Disisi lain..."Eh guys kalian tau nggak?" Ucap seseorang yang bernama Arie.
"Ya nggak tau lah lo kan belum ngomong." Jefan.
_____________________________________"Ya mangkanya dengerin dulu, lo jangan motong omongan gue." Arie.
"Iya ya yaudah apaan?" Jefan.
"Katanya ada murid baru. Cewek cakep lagi." Arie.
"Kelas mana?" Kiesha.
"Eh Kiesha ngapain lo nanya begitu? Oh gue tau mau lo deketin kan?" Arie.
"Ya kan gue nanya, tapi kalo cakep ya gas lah." Kiesha.
"Eh Kiesha inget lo lagi ngejar Saskia, jangan buat dia sakit hati." Clay.
"Udah udah napa pada ribut sih. Tu liat Rey aja diem begitu." Rassya.
"Eh gue nanya murid baru kelas mana?" Kiesha.
"Dia kelas 11." Arie.
"Oo." All kecuali Rey.
"Bisa diem gak? Nggak usah ngomongin cewek kalo lagi makan." Ucap Rey dengan datar."
"Loh kok ngamok?" Jefan.
"Udah Jef, jangan ngelawak moodnya Rey dari tadi pagi lagi nggak bagus. Jangan lo ganggu." Rassya.
"Iya iya." Jefan.Skip pulsek.
"Eh guys kalian udah nyobain belum siomay di kantin?" Aqeela.
"Sumpah itu siomay terenak yang pernah gue coba." Lanjutnya.
"Gak usah lebay qeel." Vio.
"Ih emang bener kok". Aqeela.Dan mereka lanjut ngobrol.
"A-aqeela." Ucap seseorang.
"Emyr?" Aqeela.
"Kenapa lo manggil gue?" Aqeela.
"B-boleh kenalin sama anak baru itu nggak?" Emyr.
"Itu?" Aqeela.
"Iya." Emyr.
"Sandy, ada yang mau kenalan." Aqeela.
"Hai." Sandy.
"Aku Sandy." Lanjutnya.
"E-emyr." Emyr.
"Boleh minta nomor telfon nggak?" Emyr.
"Boleh." Sandy.
085*********.
"Ini." Sandy.
"Makasih, kapan kapan aku boleh chat ya?" Emyr.
"Iya boleh." Sandy.Skip Besok Pagi.
"Guys kalian tau nggak sih." Saskia.
"Nggak tau." Balas Ratu cepat.
"Ih, Ratu jangan lo potong dong omongan gue." Saskia.
"Iya yaudah cepetan apaan?" Ratu.
"Katanya anak kelas sebelah, hari ini kita olahraga bareng kelas 12." Saskia heboh.
"Seriusan lo?" Aqeela.
"Iya, jadi nanti lapangannya kita sebelahan sama kak Rey juga sama temen temennya." Saskia.
"Gitu doang?" Ratu.
"Masak lo nggak bahagia sih Rat?" Laura.
"Buat apa bahagia? Nggak ada untungnya." Ketus Ratu.Skip Olahraga.
"Oke anak anak olahraga kita kali ini ada 2 permainan silahkan dipilih, mau olahraga main basket atau bola voli." Ucap guru olahraga bernama Pak Ronald.
"Baik Pak." All murid.
"Bapak mau ke kelas sebelah." Pak Ronald.
"Iya Pak Ronald." All murid."Main basket aja yuk." Ajak Aqeela.
"Ayok." Keknya seru tuh." Vio.
"Gue ngikut aja." Ucap Ratu Cuek.
"Aku juga ngikut deh." Sandy.Dan permainan pun dimainkan, ada yang bermain bola basket ada juga yang bermain bola voli.
"San, sini San lempar bolanya ke gue." Teriak Saskia."
"San lempar woy lo budeg ya?" Teriak Saskia.
"Gimana mau lempar jaraknya aja jauh." Batin Sandy.
"Tapi daripada Saskia teriak terus mending aku lempar." Batin Sandy.Dan saat melempar bola. Bola itu tidak ditangkap Saskia, melainkan ke lapangan sebalah dan.....
Braaakkkk.....
Bola itu terkena Rey.
Rey? Ya Rey ketua geng The Wolves."Hahahahahaha." All kec Rey.
"Eh Rey pala lo benjol gak?" Jefan.
"Kasian banget lo Rey, sakit gak pala lo?" Kiesha.
"SIAPA YANG LEMPAR BOLA INI???!!!!!!." Bentak Rey.
Dan semua orang disana langsung diam membeku.
"D-dari lapangan sebelah." Ucap siswa disana.Sebenarnya tidak sakit, hanya Rey kesal karena yang melempar bolanya tidak kunjung datang untuk meminta maaf.
"Ke kelas sebelah." Rey dingin.
"Woi San, kok lo ngelemparnya jauh banget." Vio.
"Lo tau nggak? Bola lo itu kena kak Rey." Saskia.
"H-hah seriusan kamu?" Sandy.
"Iya, buruan lo harus minta maaf." Aqeela.
"A-aku nggak bisa." Sandy.
"Ya tapi mau gimana lagi? Daripada nanti masalahnya panjang?" Laura."SIAPA YANG LEMPAR BOLA INI???!!!." Bentak Rey yang tiba tiba datang.
Semua orang yang ada disana terkejut dan merasa takut."BERSAMBUNG"
KAMU SEDANG MEMBACA
Milik Pyscopath
Teen FictionSandy, gadis cantik yang berhasil merebut perhatian Rey, ketua geng The Wolves yang ia curigai sebagai dalang dibalik kecelakaan sang kakak David. Keadaan berubah rumit ketika keduanya saling jatuh cinta dan menyimpan rahasia masing masing.