7

2K 180 19
                                    

Karena banyak yang minta saya untuk cepetin Dobby ngomong, oke😉

___________________________

"Aluo.."

"Hum?" Haruto menoleh, menatap Dobby yang merangkak ke arahnya. Haruto terkekeh pelan, kemudian berjongkok― menyamakan tinggi dengan Dobby. "Ada apa, manisku?" Tanyanya sambil mengusap rambut Dobby.

"Mam."

Alis Haruto berkenyit tipis, tapi kemudian senyumnya terukir tertahan sampai gemas. "Makan? Kau lapar?" Haruto terkekeh, kemudian kembali berdiri. Dia mengambil sesuatu di rak, dan mengeluarkan bungkus roti.

Di pikir lagi, Dobby tidak bisa terus-terusan makan roti dan susu saja. Haruto harus memberikan makan dengan gizi yang cukup. Mata Haruto sekilas melirik Dobby yang juga menatapnya sambil berkedip. "Sebentar ya? Aku belikan makan dulu." Ucap Haruto tersenyum manis.

Dia menggendong Dobby kemudian menaruhnya di sofa. "Jangan kemana-mana, ngerti apa kata Aluo?"

"Ia." Dobby mengangguk, "Tatap di sana." Tambahnya membuat Haruto tertawa.

"Tetap disini sayang." Jari Haruto langsung mencubit hidung Dobby. "Yasudah ku tinggal. Gak lama, cuma di depan." Ucapnya sebelum berjalan ke arah pintu, dan pergi keluar.

Dobby mengerjap, dia memegangi perutnya. Lapar, dia butuh makan. Tapi Haruto bilang dia di suruh tunggu sebentar, disini― tidak boleh kemana-mana.

"Eng.."

🙁🙁🙁

ceklek

Haruto diam di tempatnya, dengan tatapan tertuju ke arah kucingnya yang berdiri di atas sofa. Kucing itu sedang asik menjilati punggung tangan berbulunya. Haruto menghela napasnya, sambil menaruh bubur di meja dapur.

Haruto mengambil whiskas― menaruhnya di piring kucing kemudian membawanya dan menaruhnya di meja. Dobby langsung memakan whiskas itu lahap, sedang Haruto langsung duduk di sofa.

drt.

Haruto mengambil ponselnya di saku, dan melihat pesan dari Mashiho. Senyumnya terbit kecil, dan langsung membalas pesan Mashiho.

"Eng.." Dobby mengeong begitu makananya sudah habis. Kucing itu berjalan ke arah ujung meja kemudian melompat ke paha Haruto. Kepalanya mengusel di lengan Majikannya. "Meng.."

Haruto menunduk sedikit, menatap kucing kecilnya. "Sebentar ya.." ucap Haruto pelan, sambil mengusap bulu Dobby lembut.

Setelahnya, Haruto kembali berbalas pesan dengan Mashiho. Dia terus menunjukan senyuman ketika mengetik. Dobby yang awalnya tiduran di atas paha Haruto― diam-diam saja, langsung kembali berdiri dan berjalan menghampiri perut Haruto.

"Meng~" kepala Dobby mengusel di perut Haruto dengan kakinya yang menginjak-injak paha Haruto.

Haruto tetap tidak menanggapi.

Dobby semakin menguselkan kepalanya ke perut Haruto sampai kakinya menginjak kejantanan Haruto membuat Haruto meringis, menaruh ponselnya dan menggendong Dobby. "Jangan seperti itu, kau tidak bisa bertanggung jawab." Desis Haruto kesal.

"Meng? Eng~" Dobby mengayunkan kakinya juga kedua tangannya. Matanya berkedip, terlihat lucu di mata Haruto membuat lelaki itu menghela napas.

Cat | HaruBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang