Bab 10 - Dating

5.8K 117 0
                                    

Baik Alea dan Damian mereka menikmati waktu bersama setelah pulang dari kantor, mereka langsung menuju mall untuk menonton bersama.

"Kau menyukai filmnya Al?" tanya Damian pada Alea yang masih fokus melihat layar lebar di depan.

"Ya, kau pandai dalam memilih film Damian," Alea menyadari Damian menatapnya intens, ia menatap balik lawannya itu.

Benda basah itu langsung menyambar bibir manis Alea tak perduli dengan keadaan yang jelas Damian sudah tidak tahan ingin mencium bibir ranum milik Alea, lagi pula keadaan di bioskop cukup sepi karena jumlah penontonnya tidak terlalu banyak dan Damian memang sengaja memilih tempat duduk paling pojok.

Alea mendorong pelan Damian, "Jadi ini alasanmu memilih tempat duduk," Damian mengangguk ia seraya membuka kancing atas kemeja Alea.

Damian membenamkan wajahnya di antara gundukan milik Alea, Alea sekuat tenaga menahan suaranya berharap tidak ada yang perduli dengan aktifitas Damian sekarang padanya.

***

Alea tertawa riang saat Damian selalu bersikap aneh di depannya dan satu hal yang Alea ketahui Damian pria yang tidak tahu malu sama seperti sekarang ia menemani Damian membeli celana dalam dan tak segan pria itu malah mengenakan celana dalamnya di atas kepalanya.

"Damian kau membuat ku malu,"

"Harusnya kamu mengatakan, sayang kamu membuatku bahagia." kata Damian seraya melepaskan celana dalam itu dari atas kepalanya.

"Iya kamu membuat ku bahagia," Alea mencium bibirnya.

"Ayo cepat selesaikan belanjaanmu,"

"Al kau tidak ingin membeli sesuatu?" tanya Damian seraya matanya menunjuk lingerie yang terpajang disana.

"Kau mau membelikannya untukku?" Alea memajukan wajahnya tepat dan dekat di hadapan wajah Damian.

Damian tampak berpikir,"Jika kamu mau, aku akan membelikannya untukmu." jawabnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Aku mau honey,"

"Ayo kita beli sebanyak mungkin." Damian merangkul pinggang Alea mengajaknya membeli lingerie berwarna merah itu.

Entahlah saat ini ada apa dengan perasaannya.. rasanya hari ini Alea sedang merasa bahagia, Ya.. bahagia bersama Damian bukan bersama James.

Seperti saat ini mereka tengah menikmati makan malam bersama di salah satu restauran yang ada di mall.

"Aku perhatikan kamu sepertinya sangat suka sekali makan steak," tanya Damian.

Alea baru saja kemarin memasak steaks bersama Keyra di apartemennya dan sekarang ia menikmati daging steak kembali rasanya steak sudah menjadi makanan favorit Alea.

"Entahlah aku hanya menyukai rasa dagingnya dan ini benar-benar enak Damian,"

Alea tampak berpikir, "Oh iya, selama satu bulan ini kita belum pernah mengenal lebih dalam satu sama lain,"

"Kita sudah mengenal satu bulan lebih Al,"

Ya.. Satu bulan lebih tapi mereka tidak pernah membicarakan mengenai hal-hal kecil yang di sukai satu sama lain. Setiap kali bertemu mereka tak ada waktu untuk mengobrol panjang waktu mereka selalu habiskan hanya untuk bercinta di ranjang.

"Aku ingin mengenalmu lebih jauh Damian, jadi cepat ceritakan tentang dirimu,"

"Tentang diriku?"

"Iya tentang dirimu darimana kamu berasal, makanan apa yang kau sukai, kau lulus kuliah dari universitas mana intinya semua tentang dirimu."

Damian tersenyum kecil melihat Alea yang terus berbicara. Segitu penasarannya kah Alea kepadanya. Jika di pikir-pikir mereka memang seharusnya saling mengenal satu sama lain.

Damian menggenggam tangan Alea, "Tak ada yang spesial dariku Al, aku hanya seorang pria yang hidup sebatang kara, aku juga seorang pria yang telat dalam menyelesaikan pendidikan ku." Entah mengapa rasanya Alea jadi merasa kasihan saat Damian mengatakan pria itu hidup sebatang kara.

"Keluargamu dimana?"

"Aku tidak memiliki keluarga, sejak kecil aku di besarkan di panti asuhan dan setelah lulus SMA aku memutuskan untuk hidup sendiri," jawabnya santai seperti tak ada kesedihan saat dirinya menceritakan.

Saat itu juga Alea mengenal seorang Damian Luxury. Pria yang hidup sebatang kara, tak memiliki keluarga dan baru saja memulai kariernya.

***

"Jadi ini apartemenmu?" mata Alea memutari apartemen milik Damian yang terlihat sangat berantakan.

"Ini bukan punyaku tapi aku menyewanya,"

Apartemen Damian tak sebesar dan semewah apartemen miliknya di dalamnya pun hanya ada beberapa perabotan.

"Jangan menatap ku seperti itu, hidup ku tak semenyedihkan itu Al," Damian terkekeh melihat Alea menatapnya intens seperti itu.

Damian memeluk Alea dari belakang ia selalu merindukan bau tubuh Alea, wanita itu benar-benar mempunyai daya tarik sendiri dan daya tarik itu berhasil membuat Damian tergila-gila.

Alea mengalungkan tangannya ke leher Damian.

"Kau mau menginap di apartemen ku?" Alea mengangguk.

Damian membopongnya membawanya ke kamarnya yang bernuansa putih abu. Mereka berciuman, suara kecupan memenuhi isi kamar malam itu tak butuh waktu lama untuk menanggalkan pakaian masing-masing.

Dan sekali lagi Damian mencium puncak kepala Alea turun ke belahan dadanya, ia sedikit bermain disana sampai ke bawah di bagian favoritnya.

"Kau siap honey?" Alea mengangguk pasrah ia sudah berada di ambang hasratnya.

Damian memasukinya, milik Damian besar, panjang dan memenuhinya.

"Ahh.. Dam-- mian.. "

Malam itu mereka mengulanginya, lagi dan lagi sampai kepuasan mereka tersalurkan.

To be continued..

AFFAIR With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang