Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.
Happy reading (◠‿◕)
"Hasil voting mengatakan bahwa yang tertuduh kali ini adalah—"
"Adalah Guanlin!!" Jihoon bertepuk tangan gembira.
Emang dasar Jihoon muka imut jiwa psikopat.
"Lah kok gue??" Bingung Guanlin.
Guanlin pikir Sungchan yang harusnya terpilih.
"Mau gue bacakan nih? Oke, nggak masalah. Kalian yang tersisa ada 12 pemain. 6 pemain telah memilih Guanlin, 4 pemain memilih Sungchan, dan 2 suara didapatkan oleh Jaehyuk. Untuk namanya itu anonim, gue nggak akan bilang siapa saja yang vote Guanlin, Sungchan, dan Jaehyuk." Jihoon membaca dengan serius.
"Nah sekarang Guanlin harus maju ke depan. Gue harus bunuh lo."
Di tangan Jihoon terlihat sebuah kapak berukuran besar. Guanlin maju dengan perlahan.
"Ah lama lo!" Jihoon pun menarik Guanlin ke sisinya.
"Mau lihat apa nggak nih?" Tawar Jihoon ke seluruh pemain.
"Cepat selesaikan! Kami mau mendengar tentang identitas Guanlin!" Hiyyih menatap tajam Jihoon.
"Oh jangan galak-galak dong beb. Bang Jihoon takut nih." Ejek Jihoon.
Hiyyih masih menatapnya tajam.
Sebuah kapak besar kemudian menebas leher Guanlin secepat kilat.
"Guanlin di eliminasi. Sayangnya dia bukanlah pembunuh nya. Hahahaha kalian masih bodoh ternyata, padahal jelas-jelas sudah banyak petunjuk loh!" Ejek Hyunjin dari balik speaker.
"Bacot lo Jin! Lakukan tugas lo dan diam saja sana!" Teriak Jihoon.
Jake datang untuk membantu Jihoon mengambil mayat Guanlin. Seluruh pemain diminta kembali berisitirahat lagi.
Di ruang istirahat.
"Gue mau ke toilet. Lo temani gue yah Hiyyih." Rengek Jihan.
"Ya udah."Keduanya pun pergi. Jaehee mulai mencurigai gerak-gerik Jihan. Biasanya Jihan minta ditemani kemana-mana sama dia. Kenapa sekarang malah sama Hiyyih?
"Lo kenapa?" Tanya Winter.
"Nggak ada, cuma gue lagi memikirkan sesuatu." Balas Jaehee dan duduk di samping Asahi."Kok Jaehee agak aneh yah? Apa perasaan gue doang?" Batin Winter.
Focus Jihan dan Hiyyih.
Di perjalanan menuju toilet lantai tiga.
"Hiyyih." Panggil Jihan.
Hiyyih menoleh.
"Ada apa Han? Nggak biasanya lo minta gue temani. Lo kan lebih sering sama Jelly." Heran Hiyyih.
"Gue nggak nyaman lagi sama Jelly. Dia agak aneh dan mencurigakan.""Hah? Maksud lo gimana?" Tanya Hiyyih.
"Gue ada pemikiran seperti Jaehyuk. Hampir sama sih.""Jadi gini, gue pikir petunjuk pertama yang di dapatkan Somi memang huruf J. Tapi bukan dari Jangkar. Gue pikirnya gini—"
Jihan mengambil petunjuk tadi dari Jaehee diam-diam. Dan ia juga mengeluarkan sebuah pena.
"Awalnya kan gambar ini begini. Jadi orang-orangnya akan berpikir kalau ini huruf T. Gue juga begitu awalnya tapi setelah gue perhatikan dengan baik."Jihan membalik gambarnya dan mulai mencoreti sesuatu disana.
"Gini sih pemikiran gue Hiyyih. Jadi menurut gue Jaehyuk nggak mungkin pelakunya. Sungchan juga gitu karena dia selalu bareng Winter." Jelas Jihan."Nah yang gue curigai itu adalah Jaehee, Jinwoo, Jungwon, dan Jeongwoo. Alasan gue memilih Jaehee karena dia juga ada di dekat Wonyoung sebelum Wonyoung mati karena jatuh dan tertusuk, alasan gue memilih Jinwoo karena alibinya terdengar nggak masuk akal kalau dia bilang tersesat dan ditinggal sama Jaehyuk. Jaehyuk nggak mungkin begitu dan bisa saja Jinwoo melukai dirinya sendiri untuk menghindari kecurigaan semua orang."
Jihan menarik nafasnya sebentar lalu melanjutkan penjelasannya.
"Alasan gue memilih Jungwon karena dia nggak memikirkan apa-apa padahal dia itu ketua kelas dan salah satu orang yang pintar di kelas kita, terakhir Jeongwoo karena dia suka menyudutkan beberapa orang termasuk Jaehyuk."
"Lo kapan memikirkan semua ini Han?" Tanya Hiyyih tidak menyangka Jihan yang rangking pas-pasan seperti dia malah pintar disaat begini.
"Baru aja tadi. Waktu Somi dan Soojin eonni diumumkan tereliminasi."
"Lo nggak takut sama gue? Lo percaya sama gue? Kalau gue kaki tangan atau semacamnya gimana?" Tanya Hiyyih.
"Tenang aja. Lo nggak mungkin terpilih Hiyyih." Kata Jihan yang membuat Hiyyih bingung.
"Ah, jangan beritahu tentang ini ke siapapun dulu. Gue belum yakin soalnya." Pinta Jihan.
"Oke."Keduanya pun kembali ke ruang istirahat.
Di sisi lain, Sungchan ditarik oleh Winter ke ruang senjata yang tak jauh dari ruang istirahat.
"Chan gue mau mengungkapkan pikiran gue nih." Curhat Winter.
"Soal apa? Tumben banget sama gue. Biasanya sama cewek-cewek." Heran Sungchan."Jaehee agak aneh nggak sih menurut lo?" Tanya Winter.
"Aneh gimana?""Ih lo itu lalod apa gimana sih?! Semua petunjuk kan mengarah ke Jaehee dan Jinwoo!" Seruan Winter terdengar ke seseorang yang menguping pembicaraan.
"Hah? Gue masih belum mengerti Win." Sungchan kembali ke mode lalod nya.
"Gue jelaskan semuanya ke lo deh. Jadi gini, petunjuk yang didapatkan sama Somi itu kan Jangkar seperti yang lo analisis waktu itu. Dan itu huruf J, Jaehee dan Jinwoo kan hurufnya J. Gue yakin mereka pelakunya!"
"Kan masih ada Jeongwoo dan Jaehyuk. Jungwon juga, gue juga."
"Gue nggak mungkin kasih tau ini ke lo kalau gue curiga juga ke lo. Petunjuk kedua memang mengarah ke lo Chan, tapi gue nggak yakin itu petunjuk nya asli apa nggak. Soalnya bisa saja diubah gitu sama Jaehee. Dia kan masuk tersangka." Jelas Winter.
"Terus??"
"Terakhir ada petunjuk soal kain warna biru. Gue rasa ini berhubungan dengan Jinwoo. Jinwoo itu maniak warna biru. Barang-barang nya semua warna biru dan dia pintar berenang. Selain itu—"
"Selain itu dia juga menyukai kapal kan Win?" Tebak Sungchan.
"Nah itu benar. Gue yakin Jaehee dan Jinwoo adalah pembunuh Wonyoung, Beomgyu, Somi, dan Soojin."
"Sayangnya nggak semua tebakan lo benar Kim Minjeong." Dari ruang senjata ada orang lain yang mendengarkan pembicaraan Sungchan dan Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Game☑️|01line feat 04 line
Детектив / ТриллерSebuah permainan terkutuk berdarah yang terjadi lima tahun sekali. Para pemain nya kemungkinan tidak dapat selamat dan dijadikan tumbal dari permainan ini. "Kita ada dimana? Ini bukan sekolah." Panik Hiyyih. "Lah iya. Gue juga baru sadar." Balas Jeo...